Berita Bangka Belitung

Faktor Cuaca dan Hewan Kerap Jadi Pemicu Sistem Kelistrikan Belitung Mati

PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Babel memastikan kondisi kelistrikan di Pulau Belitung aman dan handal.

Penulis: Sela Agustika |
Bangka Pos / Sela
Tim PLN saat mengelar media gathering mengunjungu sistem Pembangkit Listrik Suge Belitung, Rabu (12/7/2023) 

POSBELITUNG.CO, BANGKA -- PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Babel memastikan kondisi kelistrikan di Pulau Belitung aman dan handal.

Sitem kelistrikan di Belitung memiliki daya mampu sebesar 78,86 MW, dari total beban puncak 57,55 MW. 

Diketahui sistem pembangkit listrik di Belitung ini terdiri dari dua unit, yakni di Desa Suge Belitung yang merupakan pembangkit terbesar dan beberapa pembangkit kecil lainnya tersebar di Pulau Belitung.

Team Leader Operasi PLN Unit Belitung, Haryanto mengungkapkan, keberadaan gardu induk suge ini mampu menyuplai hingga 70 persen sistem kelistrikan di Belitung. Sedangkan sisanya berada di pembangkit kecil lainnya di Pulau Belitung. 

"Ada tiga trafo pembangkit listrik di Suge yang mana PLTG MPP Suge merupakan pembangkit dengan daya terpasang terbesar di Pulau Belitung yang berkontribusi 32 persen dari daya mampu disistim Belitung. Dan untuk saat ini kondisi kelistrikan kita dipastikan aman dan handal," ujar Haryanto saat media gatering mengunjungi Suge di Belitung, Rabu (12/7/2023).

Dia mengungkapkan, sisa daya listrik yang tersedia di Belitung saat sekitar 26 MW atau 32 persen dari total daya mampu.

Kata Haryanto, PLN terus berupaya memberikan penerangan bagi masyarakat. Namun tak dipungkirinya, ada beberapa kendala seperti faktor cuaca dan hewan yang kerap menjadi pemicu sistem kelistrikan mati.


"Kalau sejauh inu kita lihat rata-rata penyebab mati listrik karena faktor cuaca seperti petir dan juga adanya hewan yang berada pada sistem pembangkit kelistrikan. Dimana apabila ada gangguan cuaca seperti petir kita punya alat proteksi sehingga otomatis listrik ini mati. Jadi bukan semata-mata kita pihak PLN yang sengaja mematikan, namun memang sudah ada alat proteksi ketika ada gangguan," ungkapnya.


Dia menyebut, saat ini tercatat total pelanggan yang ada di Pulau Belitung kurang lebih mencapai 121 ribu pelanggan, di mana 1.300 pelanggan masih menggunakan pascabayar.


"Konsumen rumah tangga masih menjadi penguna dominan terbanyak hampir 90 persen dari total pelanggan. Sedangkan untuk pelanggan besar didominasi oleh tambak udang dan pengolahan pasir kaolin," ucapnya.


(Bangkapos.com/Sela Agsustika)

 

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved