Berita Bangka Tengah

Tulang Belulang Diduga Trimo Sudah Dikuburkan

Kasatreskrim Polres Bangka Tengah, AKP Fajar Riansyah Pratama mengatakan bahwa tulang belulang yang diduga Trimo itu sudah dikuburkan

Penulis: Arya Bima Mahendra |
zoom-inlihat foto Tulang Belulang Diduga Trimo Sudah Dikuburkan
Istimewa
Penguburan tulang belulang manusia yang diduga adalah Trimo, Jumat (14/7/2023) sore lalu di Desa Lubuk Pabrik, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah. (Ist/Dok. Desa Lubuk Pabrik)

POSBELITUNG.CO, BANGKA — Misteri penemuan tulang belulang di kawasan bukit Jalan A Desa Lubuk Pabrik, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah masih menyimpan banyak misteri.

Pasalnya, hingga saat ini polisi masih belum bisa memastikan secara gamblang siapa sosok dibalik tulang belulang tersebut.


Kendati demikian, sejumlah pihak menduga bahwa sosok itu adalah Trimo, warga asal Jawa-Lampung yang memang tinggal seorang diri di kawasan bukit jalan A sejak dua tahun terakhir.

Kasatreskrim Polres Bangka Tengah, AKP Fajar Riansyah Pratama mengatakan bahwa tulang belulang yang diduga Trimo itu sudah dikuburkan pada hari Jumat (14/7/2023) sore lalu.


“Iya karena (tulang belulang-red) sudah kelamaan ada di rumah sakit. Kasihan juga kan buat almarhum,” ungkap Fajar, Minggu (16/7/2023).


Diketahui, penguburan tulang belulang itu diurus oleh aparat desa setempat yang dilakukan dengan menggunakan prosesi pemakaman agama kristen.


“Prosesi pemakamannya kita tidak tentukan seperti apa. Kita serahkan ke pihak desa dan desa sepakatnya seperti itu,” jelasnya.


Kata Fajar, hingga saat ini pun, tulang belulang tersebut masih diduga kuat adalah Trimo.


Pihaknya pun sudah mengumpulkan informasi dan diketahui bahwasannya Trimo memang tinggal sebatang kara dan tidak ada keluarga di Bangka.


“Kita cari-cari katanya dia (Trimo-red) ada keluarga di Lampung. Kita hubungi Lampung juga katanya keluarganya sudah tidak ada di sana,” terangnya.


Selain itu, pihak kepolisian juga belum bisa memastikan sebab kematian dari penemuan tulang belulang diduga Trimo tersebut.


Fajar berujar, pihaknya terus melakukan penyelidikan dan mendalami identitas dari tulang belulang tersebut.


“Kalau penyebab kematian, dokter forensik belum bisa memastikan. Cuma dinyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan dari tulang yang ditemukan,” ungkapnya.


Sama seperti yang disampaikan oleh pihak desa, kepolisian juga menduga bahwa sebab kematiannya dikarenakan tertimbun tanah.


“Kalau sementara masih diduga, tetapi tetap kita cari-cari info,” sambungnya.


Selain itu, setelah melalui upaya maksimal sebelumnya, pencarian terhadap sisa-sisa tulang belulang yang lain juga tidak memungkinkan lagi dilakukan karena lokasi TKP yang sulit diakses.


Diduga Trimo


Sebelumnya diberitakan, penemuan tulang belulang di Desa Lubuk Pabrik, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah diduga adalah milik Trimo.

 

Hal itu diketahui setelah pihak kepolisian mendapatkan keterangan dari Aswadi, warga yang menemukan motor Yama Fizr warna hitam putih tanpa nopol yang biasa digunakan oleh Trimo.


Motor itu ditemukan oleh Aswadi pada Minggu (9/7/2023) kemarin di daerah daerah bukit Jalan A Desa Lubuk Pabrik dekat pondok tempat dia tinggal.


"Sepeda motor tersebut sudah ditumbuhi tumbuhan ilalang," jelas Kasi Humas Polres Bangka Tengah, Ipda Edman Furqon, Senin (10/7/2023) malam.


Edman menjelaskan, setelah itu Aswadi berinisiatif untuk mengecek keberadaan Trimo yang selalu beraktivitas membuat sarang burung walet di daerah bebatuan di Bukit Jalan A Desa Lubuk Pabrik.


Namun, Aswadi malah menemukan sebuah tulang yang di duga tulang paha manusia.


Atas penemuan tersebut, Aswadi melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Lubuk besar dan anggota Reskrim Polsek Lubuk Besar langsung mengecek TKP.


"Proses evakuasi baru bisa dilakukan pagi tadi sekira 09.00 WIB oleh anggota kepolisian, BPBD, Basarnas, SENKOM dan masyarakat sekitar," jelasnya.


Proses itu dilakukan selama kurang lebih 6 jam dan tim gabungan sepakat menghentikan proses pencarian dikarenakan resiko runtuhnya berbatuan yang ada di TKP.


"Adapun yang ditemukan di lokasi yakni tiga ruas tulang yang diduga terdiri dari dua ruas tulang paha dan satu ruas tulang kaki," sambungnya.


Lebih lanjut, Edman berujar, pihak Polres Bangka Tengah hingga saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi.


Selain itu, pihaknya masih menunggu informasi dari warga bilamana ada dari pihak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.


"Nanti kita akan sinkronkan dengan hasil yg sudah kita temukan di lapangan," ujarnya.


Oleh karena itu, saat ini pihaknya belum bisa memastikan apakah tulang belulang itu apakah benar tulang manusia atau tidak.


"Belum, masih mau dicek dulu, dipastikan dulu," tambahnya.


Dua Tahun Tinggal Sendiri di Bukit


Kepala Desa Lubuk Pabrik, Kecamatan Lubuk Besar, Bangka Tengah mengungkap sejumlah fakta terkait dengan penemuan tulang belulang manusia beberapa hati lalu.

Kades Lubuk Pabrik, Budi Chandra menjelaskan sebelumnya, pihak kepolisian menduga bahwa sosok dibalik tulang belulang itu adalah Trimo.
Kades Lubuk Pabrik, Budi Chandra menjelaskan bahwa memang hanya Trimo satu-satunya warga yang tinggal di kawasan bukit jalan A, tempat ditemukannya tulang belulang itu.


Kata Budi, Trimo tinggal disebuah pondok papan kayu yang dia bangun sendiri dengan menumpang di lahan warga.


“Sudah sekitar dua tahun lah dia tinggal disitu. Dia tinggalnya sendiri, enggak ada keluarga, istri ataupun anak,” ucap Budi, Selasa (11/6/2023).


Tak hanya itu, Budi mengungkapkan bahwa Trimo adalah warga pendatang asal Lampung-Jawa dan tidak memiliki kartu identitas apapun.


Padahal kata dia, perangkat RT dan kadus setempat sudah berulang kali memberi tahu dan memperingatkan agar Trimo segera mengurus identitasnya.


Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa pria yang diperkirakan berumur sekitar 48 tahun bekerja sebagai buruh harian lepas.


“Dia itu sebenarnya nyari-nyari pasir timah dekat gua-gua di bukit dan kadang-kadang ngambil upah nyemprot dan ngurus kebun orang,” jelasnya.


Oleh karena itu, dugaan sementara tulang belulang itu adalah Trimo yang meninggal dunia karena tertimbun tanah di gua.


Apalagi biasanya dalam seminggu atau beberapa hari sekali pasti ada warga yang melihat keberadaan Trimo yang turun ke perkampungan untuk memberi bahan-bahan makanan.


“Makanya pas udah sekitar dua minggu enggak keliatan itu, pak RT pak Kadus dan warga ngecek ke rumahnya dan ternyata enggak ada. Pas dicari-cari di sekitar ada ditemukan tulang belulang dan alat makan kayak piringnya di dekat gua yang biasa dia masuki,” ungkapnya.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved