Kronologi Mahasiswa Asal Pangkalpinang di Yogya Jadi Korban Mutilasi di Sleman, 2 Pelaku Ditangkap
Dalam kasus ini, polisi sudah menangkap dua orang pria berinisial W dan RD. Keduanya ditangkap di tempat persembunyian mereka di sebuah kota di ...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
"Kalau enggak salah hari Selasa itu masih komunikasi ngobrol biasa sama ibunya. Tidak ada membahas yang spesifik hanya obrolan antara ibu dan anak saja," ujar Majid saat ditemui di Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang.
Namun kecurigaan pihak keluarga terjadi lantaran setelah sehari kemudian nomor telepon R tidak aktif saat dihubungi.
"Hampir setiap hari komunikasi, jadi saat ditelepon nomornya enggak aktif. Terus saat keluarga yang di Yogyakarta cek ke kontrakannya, kondisinya kosong terus keadaan pintu kontrakannya tidak terkunci," jelasnya.
Mahasiswa fakultas hukum tersebut kemudian tidak diketahui keberadaannya serta membuat pihak keluarga cemas. Saat dicek melalui rekaman CCTV, Majid mengatakan tidak ada hal yang mencurigakan yang ditunjukkan oleh R.
"Ada rekaman CCTV itu dia pergi keluar sekitar pukul 00.10 wib, pergi cuma bawa handphone sama charger dan dari sini dia tidak balik lagi ke kontrakannya," bebernya.
Ibunda korban histeris
Pantauan kediaman R di Pangkalbalam, terlihat sepi tidak ada aktivitas apapun. Namun dari dalam rumah terdengar suara Yana, ibunda R yang histeris menangis serta beberapa orang yang sedang berusaha menenangkannya.
Yana ditemui di rumahnya masih tampak lemah dan belum bisa diajak berbicara. Selain itu, pihak keluarga belum bersedia untuk mendokumentasikan kondisi di rumah orang
tua korban.
Pihak keluarga juga masih menunggu keterangan resmi dari polisi mengenai identias pasti korban mutilasi.
"Kami juga belum menerima kepastian itu, jadi belum bisa memastikan itu keluarga kami atau bukan," ujar Majid.
Tetangga bernama Diana saat ditanya terkait keseharian R menyebut mahasiswa yang merantau ke Yogyakarta tersebut dikenal baik dan pendiam.
"Kalau sifatnya itu pendiam terus juga baik lah, gak ada lihat dia main-main sama anak yang gaul gaul itu. Kalau pintar ya pintar, tapi sejak kuliah di Yogyakarta memang enggak pernah ketemu lagi,"kata Diana.
Lebih lanjut terkait kabar hilangnya R memang sempat mengagetkan dirinya serta tetangga lainnya.
"Iya tahu kabar hilangnya itu dari Facebook lah kakaknya yang posting, kalau enggak salah hari Rabu tahunya. Keluarganya juga sempat minta doa di masjid, minta semoga cepat ditemukan,"ucapnya.
Terpisah, pantauan rumah kos pelaku berinisial W yang dijadikan lokasi memutilasi korban tampak sepi. Lokasi kamar yang disewa pelaku inisial W itu berada di paling ujung di sisi utara, bertembok warna putih kusam. Lampu di dalam kamar kosnya tampak masih menyala.
Garis polisi pun masih terpasang mengitari kamar pelaku. Di depan kamar hanya terdapat gantungan pakaian, sapu, dan beberapa sandal. Ketua RT 4 Krapyak, Ngatijo (59), mengatakan pelaku diketahui tidak pernah melapor selama hampir setahun menyewa kamar kos. Dia bilang identitas pelaku yakni W (29) warga Kajoran, Magelang, Jawa Tengah.
"Karena nggak laporan saya, saya nggak tahu. Kemarin baru saya denger berita kalau yang tuan rumah diminta keterangan sama petugas, bilang kalau sudah sejak Agustus. Hampir setahun tapi nggak laporan saya,"kata Ngatijo.
Kata Ngatijo pelaku berinisial W sudah bekerja di bidang kuliner. Namun kata dia W jarang bisa ditemui karena berangkat pagi dan pulang pada malam hari.
"Kalau wajahnya enggak mencurigakan,"; ujar Ngatijo.
Dilansir dari bangkapos.com, berikut timeline kasus mutilasi di Turi, Sleman yang diawali dengan penemuan potongan kaki dan tangan di Sungai Bedog, Turi, Sleman:
1. Rabu 12 Juli 2023 - penemuan potongan kaki dan tangan di Sungai Bedog
Potongan tangan dan dua kaki ditemukan di Sungai Bedog, perbatasan antara Kalurahan Bangunkerto dengan Wonokerto, Rabu (12/7/2023) malam.
Potongan tubuh tersebut diduga milik perempuan.
"Iya betul ada temuan itu. Yang ditemukan dua kaki dan satu tangan. Diduga itu milik perempuan," kata Purnomo, warga Kelor, Bangunkerto, dihubungi Rabu malam.
Berdasarkan informasi yang diterima, menurut dia, potongan tangan dan dua kaki manusia itu ditemukan oleh anak-anak yang sedang mancing di Sungai Bedog, menjelang Maghrib.
Saat itu, anak-anak yang sedang mancing melihat ada potongan kaki dan tangan manusia.
"Anak-anak ini ketakutan kemudian naik (dari sungai) dan lapor ke warga kampung sebelah. Terus (warga) bilang ke tetangganya kemudian telpon bhabinkamtibmas," kata dia.
Petugas kemudian menindaklanjuti informasi tersebut.
Menurut Purnomo, potongan tubuh manusia tersebut diduga sengaja dibuang.
Sebab, musim kemarau ini debit aliran sungai Bedog kecil sehingga kemungkinan potongan itu hanyut dari atas relatif kecil.
Terpisah, Kapolsek Turi Kompol Arif Subakdo membenarkan ada temuan potongan tubuh manusia di Sungai Bedog, Kapanewon Turi.
Menurut dia, temuan tersebut saat ini masih dalam penanganan pihak kepolisian.
"Betul (ada temuan potongan kaki dan tangan manusia). Ini kami masih penanganan. Mohon tunggu sebentar. Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan," katanya.
2. Rabu 12 Juli 2023 - penemuan potongan tubuh di sekitar Sungai Bedog
Petugas Kepolisian dibantu tim SAR masih melakukan upaya pencarian terhadap potongan tubuh lainnya, yang semula hanya ditemukan bagian kaki dan tangan.
Selain ditemukan di aliran sungai Bedog, potongan tubuh juga ditemukan di semak-semak seputar lokasi temuan pertama.
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi mengatakan, lokasi temuan potongan yang pertama ada di dasar sungai.
Namun, ada juga beberapa potongan lagi yang ditemukan di semak-semak di atas sekitar lokasi temuan pertama.
"Sementara ini masih kita temukan beberapa potongan tubuh, tapi masih kami sisir lagi sebanyak-banyaknya. Belum (terhitung jumlahnya). Ini baru kita evakuasi, lima potongan, nemu lagi, nemu lagi," kata dia, kepada wartawan, Rabu malam.
3. Kamis 13 Juli 2023 - penemuan organ mirip usus di Jembatan Becici
Proses pencarian potongan tubuh di Turi meluas di tiga lokasi (TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin)
Tim pencari potongan tubuh, dari SAR dan jajaran Polresta Sleman, menemukan organ menyerupai usus di sungai Bedog, tepatnya di bawah Jembatan Becici, Kalurahan Wonokerto, Turi, Sleman, Kamis (13/7/2023).
Organ menyerupai usus yang ditemukan lalu dibawa ke rumah sakit Bhayangkara untuk proses lebih lanjut.
"Pencarian di tiga lokasi, kemudian kami melebar di jalan jalur yang ada jembatan dan sungai di wilayah Turi. Semua sudah kami sisir. Hasilnya tadi ada temuan entah organ hewan atau manusia kami belum tahu. Nanti tergantung dari hasil forensik. (Temuannya) semacam usus tapi apakah itu milik binatang atau manusia belum tahu. Sudah dibawa ke RS Bhayangkara," kata Koordinator SAR DIY unit Wonokerto, Agus Riyanto ditemui seusai pencarian, Kamis (13/7/2023).
Menurut Agus, organ menyerupai usus yang ditemukan tersebut, belum diketahui apakah milik manusia atau hewan.
Pasalnya, di lokasi temuan yang merupakan aliran sungai Bedog di Wonokerto itu, sering digunakan sebagai tempat pembuangan organ hewan setelah dipotong.
Kendati demikian, temuan tersebut kini telah diamankan pihak berwajib untuk diproses lebih lanjut.
Selain organ, tim pencari juga menemukan kain yang turut dibawa Polisi.
"Lokasi temuan organ itu berjarak satu kilometer dari lokasi temuan potongan awal," kata Agus.
4. Sabtu 15 Juli 2023 - penemuan potongan kepala manusia di Padukuhan Gimberan dan tangan di Sedogan
Potongan kepala manusia ditemukan sebelah barat Padukuhan Gimberan, Kalurahan Merdikorejo, Tempel, Kabupaten Sleman, Sabtu (15/7/2023) sore.
Sejauh saat itu, belum diketahui, apakah potongan kepala tersebut berkaitan dengan dugaan korban mutilasi yang potongan kaki dan tangannya ditemukan di Jembatan Kelor, Bangunkerto beberapa waktu lalu atau bukan.
Potongan kepala tersebut ditemukan di pinggir sungai Krasak.
"Iya. Infonya kepala. (Ditemukan) di sungai Krasak di wilayah kami, di sebelah barat Padukuhan Gimberan," kata Lurah Merdikorejo, Agus Prasetyo dikonfirmasi Sabtu.
Ia mengaku belum mengetahui secara pasti, apakah potongan kepala yang ditemukan tersebut, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.
Begitu juga dengan apakah potongan kepala tersebut berkaitan dengan temuan potongan tubuh di Jembatan Kelor Turi atau tidak.
Jarak antara temuan kepala ini dengan lokasi temuan sepasang kaki dan tangan yang ditemukan di Turi sekitar lima kilometer lebih.
Setelah ditemukan, potongan tersebut kemudian di bawa pihak berwajib.
Selain potongan kepala, menurut Agus info yang diterima, potongan tangan juga ditemukan di sungai sebelah barat perempatan Sedogan.
"Info terakhir potongan tangan ditemukan di kali kulon bangjo Sedogan. Sekarang masih ramai polisi disitu. Bangjo Sedogan ini perbatasan Merdikorejo dengan Kalurahan Lumbungrejo," tuturnya.
5. Minggu 16 Juli 2023 - pelaku diamankan
Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi (tengah), memberikan keterangan terkait pelaku mutilasi di Turi saat konferensi pers di Mapolda DIY, Minggu (16/07/2023) (TribunJogja/ Christi Mahatma Wardhani)
Pelaku mutilasi di Turi, Sleman diamankan Polda DIY.
Dua pelaku yang berhasil diamankan berinisial W warga Magelang dan RD asal DKI Jakarta.
Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi mengatakan keduanya ditangkap di Bogor, Jawa Barat saat melarikan diri.
"Dari hasil penyelidikan kami menemukan identitas korban bernisial R, mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta Jogja. Dari pendalaman tim, mengerucut ke terduga pelaku," katanya, Minggu (16/07/2023).
"Pelaku ditangkap di Bogor, Jawa Barat, kemarin malam, Sabtu (15/07/2023). Ditangkap di kediaman RD. RD di Bogor bekerja sebagai penjual roti, sementara W bekerja di tempat makan di Jogja," sambungnya.
Ia menyebut korban dan pelaku saling mengenal. Kendati demikian, pihaknya masih mendalami hubungan antara korban dan pelaku.
Terkait dengan motif, pihaknya juga masih melakukan penyelidikan mendalam.
"Masih kami dalami, karena kan baru ditangkap kemarin malam," lanjutnya.
Berdasarkan informasi sementara, pembunuhan dilakukan keduanya di sebuah kos-kosan di daerah Triharjo, Sleman.
(Bangkapos.com/Adi Saputra/Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari /Tribunnews.com)
(*)
Pemkot Pangkalpinang Perkuat Keamanan Digital, Tinggalkan Mindset Mempersulit dalam Pelayanan Publik |
![]() |
---|
Harga Emas Hari Ini di Galeri 24 Pegadaian Pangkalpinang, Tembus Rp 1,9 Juta per Gram |
![]() |
---|
6 Jabatan Eselon II Pemkot Pangkalpinang Kosong, Proses Pengisian Tunggu Pusat |
![]() |
---|
Tangis Tiga Anak Prof Udin Pecah, Istri Saparudin Ungkap 12 Tahun Perjuangan |
![]() |
---|
GM PLN Babel Turun Langsung, Pastikan Pasokan Listrik di Pilkada Pangkalpinang dan Bangka Lancar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.