Kapal Tenggelam di Selat Bangka

BREAKING NEWS: KLM Berkah Pandawa Setia Tenggelam di Selat Bangka, 8 ABK Diselamatkan Nelayan

Saat itu, nlayan asal Kabupaten Bangka Selatan bernama yakni Jeli (20) dan Bondan (33), mencari ikan di perairan tersebut.

|
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Novita
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Sejumlah nelayan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan mengevakuasi delapan ABK dan Kapten KLM Berkah Pandawa Setia yang karam di perairan Selat Bangka, Senin (17/7/2023). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Sebuah kapal pinisi Kapal Layar Motor (KLM) Berkah Pandawa Setia yang berkonstruksi kayu tenggelam di perairan Selat Bangka, Senin (17/7/2023) kemarin.

Kapten kapal dan tujuh anak buah kapal (ABK) berhasil diselamatkan oleh nelayan asal Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, setelah 12 jam terombang-ambing dihantam gelombang laut lepas.

Saat itu, nlayan asal Kabupaten Bangka Selatan bernama yakni Jeli (20) dan Bondan (33), mencari ikan di perairan tersebut.

Kedua nelayan asal Kelurahan Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, itu tengah menakhodai kapal masing-masing.

Adapun kapten kapal dan tujuh ABK KLM Berkah Pandawa Setia berasal dari Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau.

Diketahui KLM Berkah Pandawa Setia bermuatan sagu seberat 450 ton karam usai mengalami kebocoran, hingga akhirnya tenggelam.

Bondan mengatakan, peristiwa penemuan delapan orang terombang-ambing di lautan pada hari Selasa (18/7) sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat itu, kapal yang dinakhodai oleh Jeli melihat beberapa orang berada di tengah laut yang berpegangan sebuah rakit.

Saat itu Jeli langsung menghampiri mereka untuk memberikan pertolongan.

“Yang menemukan itu bukan saya, tapi kawan saya (Jeli),” kata dia, Rabu (19/7/2023).

Usai menyelamatkan kedelapan orang itu, kata Bondan, Jeli langsung membagi penumpang dengan kapal miliknya.

Hal ini karena kapasitas kapal tidak mencukupi. Hingga akhirnya empat orang dibawa kapal milik Jeli dan empat orang lainnya dibawa menggunakan kapal miliknya.

Saat itu kapal yang dinakhodai Bondan tengah berlayar untuk kembali ke daratan setelah lima hari melaut.

Sedangkan kapal milik Jeli masih dalam keadaan mencari ikan, setelah dua hari berlayar.

“Saat itu kami mau pulang. Dan kami yang mengantar pulang ke sini. Posisi pulang melaut, memang sudah target kami setelah lima malam. Yang menemu itu baru dua malam,” jelas Bondan.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved