Berita Bangka Selatan

Lakukan Kunker ke Kodim 0432/Bangka Selatan, Danrem Pesan Jaga Keamanan Diri Prajurit

Jajaran TNI Angkatan Darat (AD) di Kepulauan Bangka Belitung diminta untuk memperhatikan faktor keamanan saat melakukan seluruh kegiatan.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo |

TOBOALI, POSBELITUNG.CO - Jajaran TNI Angkatan Darat (AD) di Kepulauan Bangka Belitung diminta untuk memperhatikan faktor keamanan saat melakukan seluruh kegiatan. Baik saat latihan, menjalankan kehidupan sehari-hari hingga ketika berpariwisata. Langkah itu dilakukan guna menghindari terjadinya kerugian personel. Hal ini diungkapkan oleh Komandan Korem 045/Garuda Jaya, Brigjen TNI Agustinus Deddy Prasetyo saat melakukan kunjungan kerja ke Kodim 0432/Bangka Selatan, Selasa (1/8).

Menurutnya, saat ini jajaran TNI AD kerap mengalami kerugian personel karena meninggalkan dunia. Baik karena sakit maupun kecelakaan dalam berlalu lintas. Maka dari itu semua personel diminta untuk menjaga keamanan diri dan keluarga. Baik dalam perjalanan ataupun penugasan dan pekerjaan.

"Sehingga saya berikan penekanan untuk selalu menjaga keamanan diri di mana pun berada. Juga bisa menjaga kesehatan masing-masing," ucapnya.

Menurutnya, masalah penyalahgunaan narkotika saat ini menjadi atensi khusus TNI AD. Di satu sisi anggota TNI di perbatasan berhasil memberantas peredaran narkoba. Namun di sisi lain justru malah mengonsumsi narkoba.

Jika didapati ada anggota yang terlibat narkoba, oknum tersebut akan langsung diproses sesuai hukum. Bahkan lebih berat dapat diberi hukuman tambahan berupa pemecatan dengan tidak hormat dari kedinasan. Maka dari itu, prajurit TNI diminta menjaga pergaulan.

"Saya tekankan supaya menjauhi narkoba. Tidak mengenal narkoba itu tidak rugi, karena narkoba itu merusak. Jelas bagi anggota yang menggunakan narkoba akan dipecat," jelasnya.

Danrem juga menegaskan, prajurit TNI AD diminta terlibat tindak pidana kejahatan penggunaan senjata api, jual beli amunisi hingga bahan peledak. Karena kasus penyalahgunaan senjata api dan jual beli amunisi masih terus terjadi. Langkah ini guna mengantisipasi anggota TNI terlibat dalam memasok amunisi dan senjata bagi teroris.

"Bagi anggota yang memiliki senjata api tidak boleh dipertontonkan di depan umum. Apalagi untuk menakut-nakuti orang lain," tegasnya. (u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved