Pengendara Motor Resah Ulah Anjing Liar di Bundaran Satam Belitung: Anjing Liar Kini Sudah Jadi Hama

Aku setuju mengatakan anjing liar sekarang sudah menjadi hama. Anjing liar, anjing tidak bertuan. Kalau anjing peliharaan memang harusnya dikurung...

Freepik
Ilustrasi anjing rabies - 

"Aku setuju mengatakan anjing liar sekarang sudah menjadi hama. Anjing liar, anjing tidak bertuan. Kalau anjing peliharaan memang harusnya dikurung, diikat, diberi makan," kata Destika, Rabu (3/8/2023).

"Yang masalahnya anjing liar, yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat. Kadang (masyarakat) dikejar anjing, risiko, belum lagi tertumbur. Cuman pemerintah daerah mau mengambil kebijakan (sulit)," ujar Destika.

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 17-18 Tema Pamflet Wisata, Kurikulum Merdeka

Baca juga: Spesifikasi dan Harga Oppo Reno 10 5G, Reno 10 Plus, dan Reno 10 Pro Plus, Desain Ultra Slim Body

Baca juga: Biodata Rocky Gerung, Ternyata Pernah Mengajar Belasan Tahun di Universitas Indonesia

Ia menjelaskan, pemda sudah menganggarkan untuk pembelian racun anjing, tapi sampai hari ini barang-barang tersebut tidak ada di pasaran.

Saat berkoordinasi ke kementerian terkait, juga ada larangan membunuh anjing liar.

Langkah pengebirian atau steril terhadap anjing liar sudah dilakukan. Namun setelahnya, binatang tersebut tetap dilepasliarkan.

"Kalau dikurung, apakah tidak butuh biaya? Untuk makannya. Di sisi lain anggaran, banyak kebutuhan lain yang diakomodasi, terutama yang berkaitan dengan ekonomi masyarakat," tuturnya.

Destika meyakinkan, pihaknya terus mencari langkah strategis sehingga anjing liar tidak berkeliaran, mengganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat serta mengganggu keindahan kota.

"Kami akan coba mencari strategi lain, kami akan koordinasi dengan kementerian lain, sehingga secara ketentuan kami tidak disalahkan. Karena jangan sampai ada fiksi seperti dulu, pernah terjadi ribut di media sosial karena anjing liar yang viral. Tidak bisa membahas masalah ini sepotong-sepotong," lanjutnya.

Mengenai adanya kekhawatiran masyarakat soal rabies, Destika menyampaikan bahwa secara teknis, Belitung masih bebas rabies.

Dalam menjaga ini, juga ada program rutin vaksinasi rabies.

Ia juga meminta kepada pemilik binatang yang berisiko menularkan rabies seperti anjing agar setiap anjing-anjing yang masuk ke Belitung ada rekomendasi bebas rabies.

Termasuk berkoordinasi dengan DKPP Belitung agar dapat dilakukan pemantauan dan vaksinasi rabies.

Baca juga: HP OPPO A96 Makin Murah, Cek Harga Terbau dan Spesifikasi, Lengkap dengan Harga Oppo Lainnya

Baca juga: 60 Link Twibbon HUT Ke-78 RI yang Keren, Menarik dan Kekinian, Lengkap Cara Buat Twibbon

Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara Membuka HP OPPO yang Terkunci atau Lupa Kata Sandi dengan Panggilan Darurat

"Mungkin tahun depan, akan ada rakor wilayah Sumatera soal rabies. Masih lama, tapi ada strategi yang kami ambil. Juga kerjasama dengan semua pihak, kami selalu rekomendasi silakan anjing masuk, meskipun surat-suratnya lengkap tapi anjing peliharaan laporkan agar kami tahu situasinya," ucapnya.

Apa Itu Virus Rabies?

Rabies merupakan virus yang menular ke manusia yang berasal dari air liur hewan. Karena itu, ketika manusia digigit oleh hewan penular rabies, seperti anjing, kucing, rusa, kelelawar, dan lainnya harus segera diperiksakan ke dokter atau pergi ke puskesmas.

Pejabat Otoritas Veteriner Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Belitung Timur, drh Therissia Hati mengatakan gigitan hewan penular rabies harus segera diobati sebelum virusnya menyebar.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved