Berita Bangka Selatan

Warung Kopi Ajang Berdiri Sejak 1964, Tetap Bertahan di Tengah Kemajuan Zaman

Dengan mempertahankan bangunan dengan aksen lawas, penyajian di warung kopi itu dilakukan langsung di teras rumah.

Penulis: Cepi Marlianto |
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Warung Kopi Ajang yang berada di di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Toboali, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA – Berdiri kokoh sejak dibangun tahun 1964 lalu, Warung Kopi Ajang yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Toboali, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung tetap bertahan di tengah kemajuan zama.

Meskipun saat ini begitu banyak warung kopi berubah, seiring pola hidup masyarakat yang suka kongko. Sepertinya tidak mengubah tempat ngopi tersebut walau telah berumur 59 tahun.

Dari luar warung kopi tersebut memang tak jauh berbeda dengan warung kopi lainnya. Namun ketika masuk ke dalamnya atmosfer kekeluargaan begitu terasa.

Dengan mempertahankan bangunan dengan aksen lawas, penyajian di warung kopi itu dilakukan langsung di teras rumah.

Saat di sana harum kopi langsung menyeruak. Beberapa pria setengah baya mengelilingi meja sederhana, menanti kopi, gula dan telur diaduk sebelum disuguhkan.

Pemilik Warung Kopi Ajang, Aloi berujar, bisnis yang dirinya lakoni tersebut merupakan bisnis turunan keluarga.

Jauh sebelumnya, warung kopi tersebut telah terlebih dahulu digeluti awal oleh orangtuanya sejak tahun 1964.

Di mana Aloi sendiri merupakan generasi kedua yang meneruskan bisnis kopi tersebut

“Warung kopi ini sudah berdiri sejak tahun 1964. Saya sendiri merupakan keturunan kedua dari orangtua saya. Sudah bertahun-tahun melakukan bisnis ini,” kata dia kepada Bangkapos.com, Sabtu (12/8/2023).

Aloi bercerita, asam garam menjalani bisnis kopi itu tentunya pernah dirasakan. Semula, warung kopi tersebut tak berada di tempat saat ini yang ditempati. Pertama kali warung kopi itu berada di tempat lain.

Karena adanya kejadian kebakaran, warung kopi itu akhirnya pindah ke tempat yang saat ini digunakan.

“Pertama pernah menempati dekat 17 petak toko pada tahun 1993, karena petak pasar kebakaran kita pindah ke sampingnya. Sampai terakhir saya pindah di sini,” papar Aloi.

Menurut Aloi, ada beberapa rahasia racikan kopi yang terus dipertahankan hingga kini. Hal itulah menjadi kunci warung kopi tersebut bisa eksis sampai saat ini. Racikan itu merupakan resep turun temurun dari orangtuanya.

Bahkan dirinya menjamin rasa kopi yang dihidangkan kepada pelanggan selalu konsisten. Dikarenakan bahan-bahan digunakan tidak pernah berubah.

Terutama biji kopi yang digunakan, merupakan kopi lokal. Rahasia itulah yang terus dipertahankan hingga kini.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved