11 Pahlawan Nasional Pejuang yang Turut Memperjuangkan Kemerdekaan, Wajib Tahu di HUT Ke-78 RI
Jasa pahlawan-pahlawan Indonesia memang tidak pernah tergantikan. Berkat mereka, negara kita berhasil menyatakan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus..
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
POSBELITUNG.CO -- Pada zaman dahulu Indonesia masih harus berjuang untuk memperebutkan kemerdekaannya.
Hingga pada akhirnya pada 17 Agustus 1945, Indonesia berhasil mendapatkan kemerdekaannya.
Adapun salah satu cara mengapresiasi pengorbanan pahlawan Indonesia adalah dengan cara mengingat nama pahlawan nasional.
Jasa pahlawan-pahlawan Indonesia memang tidak pernah tergantikan. Berkat mereka, negara kita berhasil menyatakan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Berkat perjuangan dan kegigihan mereka memperjuangkan banyak hal, lahirlah Indonesia negara yang saat ini kita tinggali.
Kemerdekaan Indonesia ini juga didapatkan atas hasil kerja sama para pahlawan nasional.
Ada beberapa tokoh penting pahlawan Indonesia yang turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca juga: 60 Link Twibbon HUT Ke-78 RI yang Keren, Menarik dan Kekinian, Lengkap Cara Buat Twibbon
Baca juga: 12 Film Tentang Kemerdekaan Indonesia yang Cocok Ditonton saat 17 Agustus, Ada Film Janur Kuning
Baca juga: Jadwal Pendaftaran CPNS 2023 link sscasn.bkn.go.id, Babel Buka Lowongan Formasi PPPK 575 Orang
Berikut ini setidaknya 11 pahlawan nasional kemerdekaan 17 Agustus 1945 selain Soekarno dan Hatta, dikutip dari berbagai sumber, Senin (14/8/2023).
1. Jendral Soedirman
Jendral Soedirman ini juga merupakan tokoh penting pahlawan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Mengutip kemdikbud.go.id, Jendral Soedirman ini lahir pada 24 Januari 1916.
Sosok jendral Soedirman diangkat menjadi panglima besar setelah TKR dibentuk.
Saat usianya masih 31 tahun, Soedirman sudah menjadi Jenderal dan merupakan salah satu tokoh besar di masa revolusi.
Pada awal proklamasi kemerdekaan Indonesia, Sudirman memimpin pasukan Pembela Tanah Air (PETA) dalam merebut senjata dari tentara jepang yang ada di Indonesia.
Pada 23 Agustus 1949, pemerintah membentuk Badan keamanan Rakyat (BKR). Sudirman diangkat menjadi ketua BKR untuk memimpin pertempuran Ambarawa.
Ketika Agresi Militer Belanda II terjadi di Yogyakarta pada 19 Desember 1948, Soedirman memberi sebuah pernyataan penting ketika bertemu Soekarno.
Baca juga: Spesifikasi dan Harga HP Oppo Reno10, 10 Pro, dan 10 Pro Plus di Indonesia, Desain Ultra Slim Body
Baca juga: Biodata Ray Sahetapy yang Idap Stroke, Sampat Tak Bisa Jalan Kini Mulai Membaik, Bicara Belum Lancar
Baca juga: Biodata Hotman Paris yang sebut Nasionalisme Prabowo Tak Perlu Diragukan
Soedirman pernah berkata bahwa dia harus bergabung dengan rakyat demi menentukan kemerdekaan Indonesia.
Jenderal Soedirman juga tidak tinggal diam. Dia memutuskan untuk melakukan perang gerilya di wilayah pedesaan.
Pertama menuju ke arah selatan, Kretek, lalu ke selatan lagi ke Parangtritis, kemudian ke Imogiri.
Jendral Soedirman terkenal dengan taktik perang gerilya-nya dalam memperjuangkan negara Indonesia.
Ia wafat pada 29 Januari 1950 di Magelang, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
2. Ir. Soekarno
Dr. Ir. Soekarno merupakan salah satu pahlawan nasional yang memiliki peran paling penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Ir. Soekarno atau yang sering disapa bung Karno ini lahir pada 6 Juni 1901.
Mengutip dari kemdikbud.go.id, Soekarno merupakan pahlawan proklamator yang berhasil memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Ia juga sempat dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia tahun 1949.
Baca juga: Masih Jadi Incaran, Harga HP OPPO A16 dan HP OPPO A17 Turun di Agustus 2023, Spesifikasi Mumpuni
Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 17-18 Tema Pamflet Wisata, Kurikulum Merdeka
Baca juga: HP OPPO A17k dan A17 Makin Murah di Agustus 2023, Harga Turun Rp 200 Ribu, Speknya Tetap Menarik
Ir. Soekarno meninggal dunia pada 21 Juni 1970.
Mendiang Ir. Soekarno di makamkan di Kota Blitar, Jawa Timur.
3. Moh. Hatta
Drs. Mohammad Hatta atau yang sering disapa Moh Hatta merupakan pahlawan nasional Indonesia.
Dikutip dari kemdikbud.go.id, pria yang sering disapa Bung Hatta ini lahir pada 12 Agustus 1902.
Ia merupakan pahlawan Indonesia yang memproklamasikan kemerdekaan Kemerdekaan Indonesia bersama Ir. Soekarno.
Moh. Hatta juga diangkat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia pertama saat itu.
Ia juga sempat memimpin delegasi Indonesia ke KMB di Den Haag pada 1949.
Bung Hatta tutup usia pada 14 Maret 1980, dan dimakamkan di pemakaman umum Tanah Kusir Jakarta.
4. H.O.S Tjokroaminoto
Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau yang dijuluki “Raja Tanpa Mahkota” oleh pemerintah Belanda ini adalah penempa para tokoh pergerakan nasional. Ia wafat di Kabupaten Ponorogo, 17 Desember 1934.
Tjokroaminoto adalah tokoh penentang feodalisme dan merupakan guru politik serta induk semang Presiden Sukarno serta tokoh pergerakan lain, seperti Semaoen, Musso, Alimin, dan Kartosoewiryo.
Pidato dan tulisannya juga menginspirasi puluhan ribu orang dan menumbuhkan semangat kebangsaan.
5. Bung Tomo
Menurut SK Presiden RI No. 657/Tahun 1961, Bung Tomo merupakan salah satu pahlawan nasional.
Pria yang memiliki nama asli Subroto atau sering disapa Sutomo ini lahir pada 30 Juli 1888.
Dia adalah pahlawan nasional yang berasal dari daerah Jawa Timur.
Bung Tomo terkenal sejak ia mendirikan organisasi Budi Utomo.
Dia juga dikenal sebagai sosok pahlawan yang pemberani.
Ia meninggal dunia pada 30 Mei 1938 di Surabaya, dan dimakamkan juga di Surabaya.
6. Muhammad Yamin
Muhammad Yamin adalah tokoh penting pahlawan nasioanl yang turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Dikutip dari kemdikbud.go.id, ia lahir pad 28 Agustus 1903.
Ia sempat memiliki peran aktif ketika pembuatan falsafah negara.
Dia adalah pahlawan nasional yang turut memberi gagasan dalam pembuatan Pancasila.
Muh. Yamin juga sempat ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudyaan dan wakil Pertama Bidang Khsus, serta Menteri Penerangan.
Prof. Muhammad Yamin, S.H meninggal dunia pada 17 Oktober 1962 di Jakarta.
7. Sutan Sjahrir
Sutan Sjahrir dikenal sebagai salah satu anggota yang mengorganisir kemerdekaan Indonesia bersama Soekarno-Hatta.
Ia menjadi perintis Jong Indonesie atau Pemuda Indonesia. Dari sini ia ikut meramaikan Kongres Pemuda Indonesia yang menjadi kongres monumental tercetusnya Sumpah Pemuda tahun 1928.
Ia pun aktif dalam Perhimpunan Indonesia yang dipimpin oleh Moh. Hatta. Selanjutnya, ia masuk menjadi anggota Partai Nasional Indonesia (PNI) untuk terjun langsung dalam pergerakan nasional.
Pasca kemerdekaan, sejak 14 Agustus 1945 sampai 3 Juli 1947, ia aktif menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia pertama.
8. Otto Iskandardinata
Otto Iskandardinata adalah salah satu tokoh yang mengusulkan Soekarno dan Moh. Hatta menjadi presiden dan wakil presiden pertama untuk Indonesia.
Otto Iskandardinata adalah salah satu anggota BPUPKI dan PPKI, di mana ia aktif mengikuti persiapan kemerdekaan.
Ia awalnya merupakan seorang guru yang juga anggota dari Volksraad atau Dewan Rakyat. Ia pun aktif menjadi anggota Paguyuban Pasundan dalam memperjuangkan Indonesia.
Dari sini, kiprahnya dikenal sebagai orang yang berani mengecam dan non-kooperatifnya terhadap Belanda.
Ia pun dijuluki sebagai Jalak Harupat karena keberanian dan kekuatannya dalam menghadapi Belanda tanpa rasa takut.
Semasa penjajahan Jepang, ia menjadi pemimpin surat kabar Tjahaja. Setelah Indonesia merdeka, ia pun ditunjuk sebagai Menteri Negara pada kabinet Indonesia pertama, dan bertugas untuk membentuk BKR (Badan Keamanan Rakyat) yang tersebar di seluruh Indonesia.
9. Cut Nyak Dien
Sewaktu Perang Aceh melawan Belanda meletus pada 1873, Cut Nyak Dien ikut turun di medan guna memberikan perlawanan.
Peranan Cut Nyak Dien dalam Perang Aceh sangat besar. Ia bahkan menjadi sosok yang ditakuti oleh Belanda.
Cut Nyak Dien terlibat perang dengan Belanda adalah tewasnya sang suami dalam Perang Aceh melawan Belanda pada 1873.
Suami Cut Nyak Dien adalah Teuku Ibrahim Lamnga, putra dari Teuku Po Amat, seorang Uleebalang Lam Nga XIII.
Selain itu, ia aktif berjuang di medan perang karena tidak mau menjadi budak dari para penjajah Belanda yang ingin menguasai Aceh.
10. Cut Nyak Meutia
Cut Nyak Meutia dikenal sebagai sosok pemberani dan memiliki semangat juang yang tinggi serta tekad kuat untuk mengenyahkan para penjajah.
Cut Nyak Meutia bertempur melawan Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau lebih dikenal sebagai Teuku Tjik Tunong.
Mereka bersama-sama melalui perjuangan yang panjang, namun pada akhirnya Teuku Tjik Tunong ditangkap oleh pihak Belanda pada bulan Maret tahun 1905.
Teuku Tjik Tunong kemudian dijatuhi hukuman mati oleh Belanda di tepi pantai Lhokseumawe. Sebelum meninggal, ia berpesan pada sahabatnya Pang Nagroe agar mau menikahi istrinya dan merawat anaknya sepeninggal dirinya kelak.
11. Agus Salim
Haji Agus Salim berperan banyak dalam memerdekakan Indonesia. Ia memimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Sarekat Islam.
Ia juga masuk sebagai anggota PPKI dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, memimpin surat kabar Hindia Baroe, dan masih banyak peran lainnya dalam memperjuangkan Indonesia.
Kemahirannya dalam banyak menguasai bahasa asing, membuatnya dikenal sebagai diplomat yang cerdik dan pendebat yang ulung pada kala itu.
(*/ Tribunnews.com/ kompas.tv)
Jadwal Kegiatan HUT ke-80 RI di Belitung Timur Berikut Rutenye, Besok Lomba Gerak Jalan SD dan SMP |
![]() |
---|
Kalender Agustus 2025 Lengkap Tanggal Merah, Simak SK Libur 18 Agustus dan Link Download |
![]() |
---|
Jadwal Pawai HUT ke 80 Kemerdekaan RI di Bangka Belitung Berubah |
![]() |
---|
Aparat TNI dan Polri Copot Bendera One Piece di Rumah Warga, Picu Perdebatan |
![]() |
---|
Kalender 2025, Simak Apakah Tanggal 18 Agustus 2025 Sekolah Libur? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.