Profil Tokoh

Biodata Budiman Sudjatmiko yang Kini Berani Deklarasikan Dukung Prabowo jadi Capres

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko menyatakan dukungannya kepada bakal calon presiden (bacapres) Prabowo ...

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko saat melakukan wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di gedung Tribun Network, Jakarta, Selasa (15/8/2023) - Djarot ungkap status keanggotaan Budiman di PDIP usai mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo. 

POSBELITUNG.CO -- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko menyatakan dukungannya kepada bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto.

Gerakan dukungan tersebut bernama Prabu yang mempunyai arti Prabowo-Budiman Bersatu, dinisiasi langsung oleh Budiman sendiri.

Seperti diketahui, PDIP sudah mengusung bacapres Ganjar Pranowo untuk maju di Pemilihan Presiden (2024) mendatang.

Namun, kader PDIP, yakni Budiman kini malah mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo.

Mengenai hal tersebut, Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Syaiful Hidayat menjelaskan, hingga kini Budiman masih anggota atau kader PDIP.

"Dia masih kader. Ya, masih kader. Dan kemarin juga ditanya, masih tetap merah. Kan gitu. Masih PDI Perjuangan, ya kita liat aja nanti," kata Djarot kepada awak media di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Kemudian, mengenai ada atau tidaknya potensi Budiman dipanggil oleh PDIP terkait sikapnya itu, Djarot tak mau berbicara banyak.

Baca juga: Biodata Hotman Paris yang sebut Nasionalisme Prabowo Tak Perlu Diragukan

Baca juga: Biodata Adiba Khanza, Anak Umi Pipik dan Ustaz Uje yang Segera Menikah dengan Egy Desember 2023

Baca juga: Terbaru Agustus 2023, Spesifikasi dan Harga Terkini Oppo A58, Ponsel yang Punya Spek Gahar

Ia lebih memilih membiarkan sikap Budiman tersebut.

Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko berfoto bersama seusai deklarasi gerakan Prabu di depan Marina Convention Center Kota Semarang, Jumat (18/8/2023) sore - Djarot ungkap status keanggotaan Budiman di PDIP usai mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo.
Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko berfoto bersama seusai deklarasi gerakan Prabu di depan Marina Convention Center Kota Semarang, Jumat (18/8/2023) sore - Djarot ungkap status keanggotaan Budiman di PDIP usai mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo. (Tribun Jateng/Budi Susanto)

Terpisah, Budiman mengatakan, alasannya mengundang Prabowo ke Kota Semarang adalah untuk menunjukkan bahwa perpecahan itu sia-sia.

Dikatakan Budiman, perpecahan hanya skenario untuk membuat bangsa ini terus melihat ke masa lalu dan melupakan masa depan yang akan diisi oleh anak cucu.

Padahal ada masa depan yang akan diisi oleh anak cucu.

“Jika Indonesia jadi negara bebas dan adil banyak yang suka."

"Tapi kalau Indonesia jadi negara maju belum tentu banyak yang suka."

"Untuk itu tujuan kami ingin menjadikan negara maju dengan cara berdikari seperti yang saya tunjukan bersama Prabowo,” tambahnya.

Lantas seperti apa sosok Budiman Sudjatmiko yang dukung Prabowo?

Budiman Sudjatmiko dilahirkan pada tanggal 10 Maret 1970 di Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.

Budiman Sudjatmiko dilahirkan dari pasangan Wartono Sudjatmiko dan Sri Sulastri Sudjatmiko. Ia pertama dari empat bersaudara.

Budiman tumbuh besar di Cilacap, Bogor dan Yogyakarta di tengah keluarga yang menanamkan nilai-nilai keagamaan, nasionalisme dan kepedulian.

Baca juga: Anies Baswedan sampai Tercebur Waduk Lebak Bulus Usai Dihantam Bantal Ketua RT Malkan

Baca juga: Terbaru Harga OPPO A Series di Agustus 2023, Oppo A16 Turun Rp500 Ribuan dan A17 Turun Rp200 Ribu

Baca juga: Memanas, Warga Membalong di Belitung Tebang Pohon Sawit dan Bakar Aset PT Foresta

Dia aktif dalam berbagai kegiatan diskusi dan organisasi sejak duduk di bangku SMP.

Pada awal masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, dia terjun sebagai community organizer yang melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi dan ekonomi di kalangan petani dan buruh perkebunan di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Budiman Sudjatmiko, Mantan Anggota DPR RI Periode 2009-2014, 2014-2019
Budiman Sudjatmiko, Mantan Anggota DPR RI Periode 2009-2014, 2014-2019 (Tribunnews.com)

Akibat kegiatannya ini pula, dia tidak sempat menyelesaikan kuliahnya.

Budiman Sudjatmiko merupakan salah satu aktivis reformasi yang menentang kepemimpinan Presiden ke-2 RI Soeharto.

Ia juga merupakan pendiri Partai Rakyat Demokratik (PRD) yang kemudian dituduh menjadi biang kerok peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 atau Kudatuli.

Budiman lantas divonis 13 tahun penjara pada tahun 1997.

Tetapi, ia hanya menjalani hukumannya selama 3,5 tahun karena mendapatkan amnesti dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Namun, Budiman mengaku terselamatkan dengan masuk penjara.

Sebab, sejumlah rekannya menjadi korban penculikan kala itu.

Bagi Budiman, Gus Dur adalah penyelamatnya.

"Saya kebetulan dulu, saya dan teman-teman saya mendapatkan amnesti Gus Dur dari penjara tahun 1999."

"Artinya, tanda tangan Presiden Abdurrahman Wahid lah yang membebaskan saya dari kemungkinan melewati penjara selama 13 tahun sehingga hanya 3,5 tahun saya melewatinya, karena amnesti yang diberikan oleh Presiden Abdurrahman Wahid."

Baca juga: Masih Jadi Incaran, Harga HP OPPO A16 dan HP OPPO A17 Turun di Agustus 2023, Spesifikasi Mumpuni

Baca juga: HP OPPO Terbaru di Awal Agustus 2023, Harga dan Spek RAM-nya

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 17-18 Tema Pamflet Wisata, Kurikulum Merdeka

"Artinya secara personal seperti itu," ujarnya saat Haul ke-13 Gus Dur pada 17 Desember 2022, dikutip dari situs resmi NU.

Budiman Sudjatmiko saat ini dikenal sebagai mantan anggota DPR RI.

Ia menjadi anggota DPR Fraksi PDIP selama dua periode yakni sejak 2009 hingga 2019.

Ia berangkat dari Dapil dapil Jawa Tengah VIII yang meliputi Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas.

Pada Pemilu 2019 lalu, Budiman Sudjatmiko gagal untuk mempertahankan kursinya di Senayan.

Saat itu, Budiman maju sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Jawa Timur VII meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan dan Ngawi.

Sebelum menjadi anggota DPR, Budiman Sudjatmiko merupakan seorang aktivis 98/ aktivis reformasi yang menentang Orde Baru.

Pendidikan

Budiman Sudjatmiko menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Pengadilan Bogor.

Setelah lulus dari pendidikan dasar, ia meneruskan pendidikannya di SMP Negeri 1 Cilacap dan lulus pada tahun 1986 silam.

Setelah lulus dari SMAN 5 Bogor, Budiman diterima di Universitas Gajah Mada.

Semasa kuliah di UGM ini, Budiman terlibat dalam gerakan politik mahasiswa.

Dikutip dari Tribunnewswiki, tahun 1996, Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan Partai Rakyat Demokrasi (PRD) Partai Rakyat Demokratik.

Dari pembentukan partai tersebut, Budiman Sudjatmiko dipenjara oleh pemerintah Orde Baru dan divonis 13 tahun penjara.

Partai Rakyat Demokratik dianggap menjadi dalang yang memicu kerusuhan di Jakata pada 27 Juli 1996.

Setelah dibebaskan, Budiman Sudjatmiko menempuh studi di bidang Ilmu Politik di Universitas London.

Serta melanjutkan kuliah masternya di Universitas Cambridge.

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko melakukan salam komando dengan bakal Capres Prabowo Subianto setelah rampung melakukan pertemuan di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam.
Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko melakukan salam komando dengan bakal Capres Prabowo Subianto setelah rampung melakukan pertemuan di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam. (Tribunnews.com)

Kembali ke Indonesia, Budiman Sudjatmiko bergabung dengan PDI Perjuangan.

Budiman Sudjatmiko juga membentuk organisasi REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi).

Kemudian pada tahun 2009, Budiman Sudjatmiko terpilih sebagai anggota DPR RI dengan dapil Jawa Tengah.

Pada Pilpres 2019 lalu, Budiman ditunjuk menjadi Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Biodata Budiman Sudjatmiko

Nama Lengkap : Budiman Sudjatmiko

Tempat Tanggal Lahir : Cilacap, Jawa Tengah, 10 Maret 1970

Pekerjaan : Politikus, Aktor

Kewarganegaraan : Indonesia.

Istri: Kesi Yovana (2005)
Anak: Puti Jasmina Kharisma Sudjatmiko

Pendidikan

  • SD Negeri Pengadilan 2 Bogor
  • SMP Negeri 1 Cilacap. (1983-1986)
  • SMA Negeri 5 Bogor (1986-1989)
  • S1, Sarjana Ekonomi Universitas Gadjah Mada
  • S2, Internasional Relations, University of Cambridge, Inggris (2003)
  • S2, Political Studies, University of London, Inggris (2005)

Alasan Budiman Dukung Prabowo

Menurut Budiman, dukungan terhadap Prabowo salah satunya dilandasi oleh semangat Prabowo yang sama dengan dirinya, serta para aktivis yang berjuang untuk kedaulatan rakyat Indonesia.

Bahkan, Budiman mengaku terinspirasi dengan pikiran-pikiran Prabowo yang ditulis dalam bukunya bertajuk ‘Paradoks Indonesia’.

"25 tahun yang lalu, Pak Prabowo menjalankan tugas negara, saya dan temen-teman menjalankan tugas sejarah. Dulu, terpaksa kita ada di kubu yang berbeda," kata Budiman.

"Tapi setelah 25 tahun, saya terinspirasi setelah membaca buku ‘Paradoks Indonesia’ yang diberikan oleh Pak Prabowo, ditulis oleh Pak Prabowo," jelas Budiman.

"Kok semangatnya sama seperti yang dulu saya dengan teman-teman aktivis perjuangkan untuk kedaulatan rakyat Indonesia," sambugnnya.

Dengan kesamaan semangat tersebut, menurut Budiman, kini sudah waktunya mereka bersatu dan mewujudkan masa depan bersama dengan rakyat Indonesia.

"Jadi, sudah saatnya tugas sejarah harus menyatu dengan tugas negara. Dan karena itu pula, saya memahami isi pikiran Pak Prabowo Subianto."

"Kalau saya tidak mencintai isi pikiran itu, berarti saya mengkhianati diri saya sendiri, mengkhianati cita-cita saya sendiri dulu waktu berjuang," ungkap Budiman.

Budiman Siap Terima Sanksi dari PDIP karena Dukung Prabowo

Hingga kini, Budiman diketahui masih menjadi kader PDIP meskipun sudah mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo.

Bahkan, Budiman mengatakan, dalam deklarasi tersebut ia tidak meminta jabatan atau uang.

Gerakan itu, kata Budiman, merupakan gerakan dari lintas partai dan golongan.

Maka dari itu, Budiman menuturkan, masyarakat tak perlu berandai-andai mengenai sanksi dari PDIP, karena hal tersebut merupakan konsekuensi.

“Jangan berandai-andai terkait sanksi."

"Ini situasi dinamis, saya pikir kalaupun ini berisiko, saya tidak akan lari dari tanggung jawab,” katanya, Jumat, dikutip dari TribunJateng.com.

Menurut Budiman, jika dukungan tersebut dianggap sebagai suatu kekeliruan, maka dia akan bertanggung jawab 100 persen.

Kendati demikian, Budiman tak punya orasangka macam-macam kepada PDIP.

“Di sini saya tidak membawa partai, saya bersama Prabu mendukung sosok Prabowo bukan partainya,” jelasnya.

(*/ Tribunnews.com/ surya.co.id)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved