Buser Naga Buru Geng Motor di Pangkalpinang, Korban Jalani Perawatan di RSUD Depati Hamzah

peristiwa bermula saat dia bersama empat temannya mengendarai sebuah sepeda motor melaju dari arah Bacang menuju sungai di belakang Hotel Puncak...

net
Ilustrasi geng motor__ Buser Naga Buru Geng Motor di Pangkalpunang, Korban Jalani Perawatan di RSUD Depati Hamzah 

“Kami tidak tahu lagi ke mana para pelaku, habis menganiaya langsung kabur. Kami ditolong kawan dari belakang kami, mereka langsung membawa kami ke rumah sakit secara bertahap,” katanya. 

Rio Pindah ke RSUD Depati Hamzah

Sementara itu, ibunda Rio Febriansyah,Jumati terpaksa memindahkan anaknya yang sedang terbaring di RSBT Pangkalpinang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah akibat tidak memiliki biaya untuk operasi yang mencapai Rp30 juta.

Baca juga: HP OPPO Terbaru di Awal Agustus 2023, Harga dan Spek RAM-nya

Baca juga: Contoh Soal dan Kunci Jawaban Pilihan Ganda PAT IPS Kelas 10 SMA

Baca juga: Terbaru Harga OPPO A Series di Agustus 2023, Oppo A16 Turun Rp500 Ribuan dan A17 Turun Rp200 Ribu

Rio merupakan salah korban serangan orang tak dikenal yang diduga anggota geng motor.

Jumati dan Rio Febriansyah saat berada di RSBT Kota Pangkalpinang, Sabtu (19/08/2023)
Jumati dan Rio Febriansyah saat berada di RSBT Kota Pangkalpinang, Sabtu (19/08/2023) (Bangkapos.com/Adi Saputra)

Jumati mengatakan, dirinya telah mendapatkan keterangan dari pihak RSBT bahwa korban kecelakaan atau pembacokan tidak bisa ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan harus umum untuk biaya operasi pasien.

“Iya kemarin sudah dijelaskan oleh pihak RSBT terkait biaya operasi mencapai Rp30 juta, tidak bisa ditanggung BPJS Kesehatan karena kecelakaan tunggal ataupun pengeroyokan,” katanya kepada Bangka Pos, Sabtu (19/8).

"Saya sudah tanya ke pihak kepolisian sekalian melapor, bisa dibantu dengan bantuan LPSK dan itu pun harus ketangkap terlebih dahulu pelakunya. Kalau belum ketangkap tidak bisa dikeluarkan.

Ibaratnya kami mengeluarkan biaya terlebih dahulu dan nanti kalau sudah keluar surat LPSKnya baru bisa diganti dari BPJS Kesehatan,” sambung Jumati.

Lebih lanjut, dia mengatakan, setelah mendapatkan keterangan lebih lanjut dari pihak RSBT dan tidak bisa
menggunakan BPJS Kesehatan, dirinya terpaksa memindahkan anaknya ke RSUD Depati Hamzah untuk dilakukan operasi menggunakan BPJS Kesehatan.

Jumati mengaku, selama anaknya dirawat di RSBT Pangkalpinang, biaya yang dikeluarkan selama dua hari mencapai Rp4 juta lebih dan belum termasuk biaya operasi.

“Tetap tidak bisa dipakai BPJS, ibu sudah keluar dari RSBT dan tidak bawa anak ibu pulang ke rumah langsung ke RSUD. Ini masih di IGD, siapa tahu bisa pakai BPJS untuk operasi kaki anak saya,” tuturnya.

Jumati menyebutkan BPJS Kesehatan yang ia gunakan masih aktif, yang biayanya ditanggung oleh pemerintah, termasuk BPJS Kesehatan anak-anaknya.

“Bulan kemarin masih aktif semua termasuk punya Rio Febriansyah (korban pembacokan orang yang diduga anggota geng motor--red), BPJS kesehatan kami ini dapat dari bantuan pemerintah,” katanya.

Baca juga: Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 17-18 Tema Pamflet Wisata, Kurikulum Merdeka

Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara Membuka HP OPPO yang Terkunci atau Lupa Kata Sandi dengan Panggilan Darurat

Baca juga: Anies Baswedan sampai Tercebur Waduk Lebak Bulus Usai Dihantam Bantal Ketua RT Malkan

Menjalankan Prosedur

Humas RSBT Pangkalpinang, Faisal, mengatakan, pihaknya menjalankan prosedur terhadap pasien yang diduga korban pembacokan atau kecelakaan lalu lintas yang kemudian memilih pindah ke RSUD Depati Hamzah.

Menurutnya, sesuai ketentuan, BPJS Kesehatan hanya menanggung penanganan penyakit medis. Untuk pasien di luar itu, maka butuh persyaratan lain.

“Seperti misalnya surat dari LPSK untuk pasien yang berkaitan dengan tindak kejahatan,” kata Faisal kepada Bangka Pos, Sabtu (19/8).

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved