Berita Bangka Selatan

Tim SAR Lanjutkan Pencarian Sahril, Dilaporkan Hilang di Laut Suka Damai Sejak Minggu

Saat ini pencarian korban masih difokuskan di sekitar korban mengejar speedboat atau perahu cepat miliknya yang terseret ombak.

Penulis: Cepi Marlianto |
Ist/SAR unit Toboali
Anggota Basarnas Unit Toboali saat melakukan proses pencarian terhadap Sahril (24) di perairan Laut Suka Damai, Senin (21/8/2023). Sahril dinyatakan hilang usai mengejar speedboat miliknya yang hanyut terseret ombak. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Sahril (24) belum ditemukan setelah dilaporkan hilang di Perairan Laut Suka Damai, Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung sejak Minggu (20/8/2023) malam.

Tim SAR gabungan segera turun ke lapangan setelah mendapat laporan hilangnya seorang warga Toboali, Kabupaten Bangka Selatan ini pada Senin (21/8/2023). Hari ini, Selasa (22/8/2023) tim SAR gabungan kembali turun untuk melakukan pencarian, namun belum ada titik terang.

Kepala Kantor Basarnas Pangkalpinang, I Made Oka Astawa berujar, pihaknya masih terus melakukan proses pencarian orang hilang di perairan Laut Suka Damai.

Sebelumnya Tim SAR gabungan telah melakukan pencarian pada Senin, 21 Agustus 2023. Namun hingga pukul 18.00 WIB, korban belum ditemukan. Sampai akhirnya pada hari ini pencarian kembali dilanjutkan.

"Hari ini kami kembali melanjutkan proses pencarian dengan menurunkan Tim SAR gabungan," kata dia kepada Bangkapos.com, Selasa (22/8/2023).

Menurutnya, untuk memaksimalkan pencarian korban, tim SAR gabungan menerapkan metode pencarian paralel Search Pattern dengan dibagi menjadi dua Search and Rescue Unit (SRU).

Saat ini pencarian korban masih difokuskan di sekitar korban mengejar speedboat atau perahu cepat miliknya yang terseret ombak.

Terutama di kawasan sekitar ponton isap produksi (PIP) timah tempat korban semula berada.

Bahkan upaya pencarian terus dimaksimalkan dengan berbagai penggunaan metode penyisiran di atas permukaan air dengan Rubber Boat.

Juga melakukan pemindaian di bawah permukaan laut. Caranya menggunakan alat Aqua Eye, yang dapat dioperasionalkan dengan jarak pendek, menengah maupun jarak jauh.

Maksimal jaraknya 50 meter di kedalaman air, sehingga tim dapat melakukan scanning atau pemindaian untuk segera mengetahui ada, atau tidaknya korban.

"Upaya pencarian akan menggunakan metode penyisiran di atas permukaan air menggunakan Rubber Boat Basarnas, dan scanning menggunakan perangkat Aqua Eye," papar I Made Oka.

Sejauh ini lanjut dia, Tim SAR Gabungan berusaha melakukan penyisiran mengikuti arus dan SAR Map Prediction atau peta prediksi korban terbawa arus. Oleh karena itu pihaknya meminta doa, supaya korban segera ditemukan.

"Kita berharap hari ini tim gabungan yang juga melibatkan nelayan dan masyarakat setempat dapat segera menemukan korban," pungkasnya.

Sempat diberitakan sebelumnya, seorang warga asal Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dilaporkan hilang saat berada di laut pada Minggu (20/8/2023) kemarin.

Korban yakni bernama Sahril (24), ia dinyatakan hilang usai mengejar perahunya yang diseret ombak.

Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Pangkalpinang, I Made Oka Astawa mengatakan, satu orang yang dilaporkan hilang itu setelah terseret ombak saat mengejar speedboat atau kapal cepat miliknya.

Sahril dinyatakan hilang di Perairan Laut Suka Damai. Saat ini, korban masih dalam pencarian oleh anggota di lapangan.

"Kami menerima informasi kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang yang hilang saat berenang mengejar speedboat di perairan Suka Damai," kata dia, Senin (21/8/2023).

I Made Oka memaparkan, peristiwa hilangnya korban bermula saat korban mendatangi ponton isap produksi (PIP) timah tower milik temannya menggunakan speedboat sekitar Pelabuhan Jeki, Suka Damai, Toboali, Minggu (20/8) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kemudian pada pukul 20.00 WIB, tali pengikat speedboat milik korban yang diikatkan pada ponton milik temannya terlepas. Seketika perahu yang dirinya bawa terseret ombak besar.

Mengetahui perahunya hanyut, kemudian korban berusaha berenang mengejar ke laut. Akan tetapi diduga ombak besar menghantam, sehingga korban dinyatakan tenggelam. Sampai dinyatakan hilang sampai saat ini.

"Jadi korban mengejar Speedboat milik korban yang sudah hanyut sekitar 20 meter dari ponton," papar Made.

Lebih jauh ungkapnya, Sahrul selaku adik korban yang bekerja di Ponton tersebut saat itu berusaha mencegah korban untuk tidak berenang mengejar speedboat miliknya.

Namun larangan itu tak diindahkan oleh korban, dan Sahril tetap berenang mengejar speedboat. Padahal saat itu kondisi perairan dengan gelombang tinggi dan arus cukup kuat.

Setelah 30 menit menunggu dan korban tak kunjung balik dan hilang. Warga berusaha melakukan pencarian, sayangnya hingga pagi hari korban tidak ditemukan.

"Kondisi gelombang besar dan arus yang cukup kuat, namun korban tetap berenang untuk mengejar speedboat tersebut," urainya.

Sampai akhirnya kata I Made Oka, pada hari Senin (21/8) pihak keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Unit SAR Toboali.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, anggota SAR langsung melakukan pencarian. Bahkan sampai saat ini proses pencarian masih berlangsung.

"Sampai saat ini kita masih terus melakukan pencarian," kata I Made Oka.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved