Berita Pangkalpinang

Masyarakat Bangka Belitung Diminta Tetap Waspadai Peredaran Uang Palsu

Sebab, peredaran uang palsu sangat merugikan masyarakat, apalagi bagi sang korban.

Penulis: Suhendri CC |
Bangka Pos / Andini
Temuan uang palsu yang diterima Hana (18) warga Air Itam, Pangkalpinang, Selasa (15/8/2023) 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Faturachman mengatakan, jumlah uang palsu yang beredar di Bangka Belitung sangat rendah. Berdasarkan data rasio, jumlahnya hanya 0,000048.

Jika dihitung berdasarkan rasio tersebut, uang palsu yang ditemukan di Negeri Serumpun Sebalai hanya sekitar empat lembar terhadap setiap satu juta lembar uang yang diedarkan Bank Indonesia.

"Masih rendah sekali kalau kita lihat data statistiknya. Kalau secara nasional, datanya itu ada sekitar delapan lembar uang palsu terhadap setiap satu juta lembar uang yang diedarkan BI. Jadi, kita Babel masih jauh secara nasional," kata Faturachman pada forum temu wartawan ekonomi Bangka Belitung di Tsahang Resto, Pangkalpinang, Senin (4/9/2023).

Kendati demikian, menurut dia, masyarakat diminta untuk tetap mewaspadai peredaran uang palsu di Bangka Belitung.

Sebab, peredaran uang palsu sangat merugikan masyarakat, apalagi bagi sang korban.

"Meski datanya kecil sekali, tetapi kita harus tetap waspada. Kami, Bank Indonesia juga terus memberikan edukasi, mulai dari anak sekolah, para nelayan, UMKM, hingga terus mengajak masyarakat beralih ke digitalisasi atau transaksi QRIS yang kita kenal," ujar Faturachman.

"Meski datanya rendah sekali, tetapi kami tetap konsen terhadap uang palsu ini, bukan masalah statistik, tetapi ini ada sebagian masyarakat yang dirugikan. Berbagai sosialisasi hingga edukasi sudah sering kita lakukan kepada masyarakat terkait cinta, bangga, dan paham rupiah," tuturnya.

Faturachman pun mengimbau agar masyarakat segera melapor ke bank umum, kepolisian terdekat, atau langsung ke Bank Indonesia jika mendapatkan uang yang diragukan keasliannya. Hal ini untuk memastikan keaslian uang yang dimaksud.

"Jika ada pelaporan terkait uang palsu ini kami akan cek ke lapangan. Adapun cara mengenali uang asli yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan metode 3D (dilihat, diraba, dan diterawang)," kata Faturachman. (t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved