Berita Pangkalpinang
Pangkalpinang Fokus Gali Potensi Lokal Hadapi Defisit APBD 2026
Kita sadar ruang fiskal kita terbatas. Tapi saya optimis, kalau potensi-potensi daerah bisa kita optimalkan, defisit ini bisa terlewati . . .
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
POSBELITUNG.CO, BANGKA -- Pemerintah Kota Pangkalpinang tengah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menghadapi proyeksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026. Wali Kota Pangkalpinang, Prof. Saparudin atau Prof. Udin, menegaskan bahwa pemerintah akan memaksimalkan potensi-potensi lokal guna menutup selisih antara pendapatan dan belanja daerah.
Berdasarkan proyeksi yang disampaikan dalam rapat paripurna DPRD, pendapatan daerah tahun 2026 diperkirakan mencapai Rp768,54 miliar, sementara belanja daerah mencapai Rp795,63 miliar, sehingga terjadi defisit sebesar Rp27,09 miliar.
"Kita sadar ruang fiskal kita terbatas. Tapi saya optimis, kalau potensi-potensi daerah bisa kita optimalkan, defisit ini bisa terlewati," ujar Prof. Udin kepada awak media usai rapat paripurna penyampaian Nota Keuangan dan Raperda APBD di Gedung DPRD Kota Pangkalpinang, Senin (27/10/2025).
Prof. Udin mengakui bahwa pada tahun 2025, pendapatan daerah mengalami penurunan dibanding tahun 2024. Penurunan ini disebabkan melambatnya perputaran ekonomi akibat masalah di sektor pertimahan, yang selama ini turut memengaruhi aktivitas ekonomi di Pangkalpinang.
"Kalau kita lihat, tahun 2024 pendapatan kita tidak tinggi, tapi masih stabil. Nah, 2025 ini agak turun karena faktor timah. Karena itu, untuk 2026 kita tidak berani memproyeksikan pendapatan terlalu tinggi, kita naikkan sedikit saja atau minimal sama seperti 2024," jelasnya.
Namun demikian, wali kota tetap optimistis bahwa kondisi tersebut bersifat sementara. Ia menilai, jika persoalan di sektor pertimahan mulai menemukan titik terang, kinerja ekonomi Pangkalpinang akan kembali membaik, dan potensi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) bisa terealisasi lebih cepat.
Sebagai langkah konkret menghadapi keterbatasan fiskal, Pemkot Pangkalpinang tengah memetakan dan menyiapkan berbagai strategi intensifikasi pendapatan, terutama dari sumber-sumber lokal yang selama ini belum tergarap optimal.
"Kita sudah mencatat banyak potensi yang bisa dioptimalkan, seperti parkir, sampah, PBB, pajak restoran, PDAM, dan aset-aset daerah. Ini yang akan kita dorong agar bisa memberikan tambahan penerimaan," kata Prof. Udin.
Ia menjelaskan, optimalisasi tersebut akan dilakukan dengan pendekatan digitalisasi dan peningkatan tata kelola, agar sistem pungutan pajak dan retribusi menjadi lebih transparan dan mudah diakses masyarakat.
"Kami akan pastikan sistemnya tertib, akuntabel, dan berbasis data agar kebocoran bisa diminimalkan," tambahnya.
Meski APBD 2026 diproyeksikan mengalami defisit, Prof. Udin menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak berarti keuangan daerah dalam situasi krisis.
Defisit, kata dia, merupakan bagian dari dinamika fiskal yang masih dalam batas wajar selama dikelola dengan hati-hati dan diarahkan pada belanja produktif.
"Kita tidak ingin hanya menutup defisit, tapi juga memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan memberi dampak langsung bagi masyarakat. Prinsipnya bukan sekadar spending more, tapi spending better," tuturnya. (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)
| Perkuat Fondasi Fiskal Daerah, Wali Kota Pangkalpinang Sampaikan Nota Keuangan APBD 2026 |
|
|---|
| Pedagang Alun-alun Taman Merdeka Pangkalpinang Dianiaya Juru Parkir Liar Gegara Tak Terima Ditegur |
|
|---|
| Raperda Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Lain-Lain PAD yang Sah Disetujui DPRD Kota Pangkalpinang |
|
|---|
| Pemkot Pangkalpinang Bebaskan Piutang dan Denda PBB-P2, Prof. Udin: Meringankan Beban Warga |
|
|---|
| Udin-Dessy Resmi Jabat Wali Kota-Wakil Wali Kota Pangkalpinang, Gubernur Singgung 3 Isu Penting |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.