Berita Belitung Timur

Bupati Akan Tindaklanjuti Unggulan Produk Kreatif Mahasiswa

Peserta KKN MAs Unmuh di Beltim Muhammad Syamsul Alam mengaku merasa senang bisa mengabdikan dirinya di Beltim bersama teman-temannya.

Penulis: Rusaidah |
Posbelitung.co/Bryan Bimantoro
Penutupan KKN MAs Unmuh seluruh Indonesia di Auditorium Zahari MZ Manggar, Rabu (13/9). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Selama 40 hari puluhan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah seluruh Indonesia melaksanakan kuliah kerja nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN MAs) di enam desa di Belitung Timur. Pada penutupannya hari ini, mereka menampilkan produk-produk yang mereka ciptakan selama menjalani KKN MAs.

Misalnya di Desa Gantung, mereka menciptakan olahan sampah logam yang dijadikan pisau serta menampilkan kembali makanan jadul asli Gantunng yaitu na'am. Di Desa Sukamandi mereka menciptakan minuman yang berasal dari kulit pohon jambu mete. Racikan ini berkhasiat membantu menyembuhkan penyakit maag hingga bisa mengobati penyakit gerd.

Salah satu peserta KKN MAs Unmuh di Beltim Muhammad Syamsul Alam mengaku merasa senang bisa mengabdikan dirinya di Beltim bersama teman-temannya. Dia bilang gerakan Muhammadiyah memang selalu hadir di tengah masyarakat untuk berkontribusi atas segala masalah.

"Masalah-masalah yang kami dengar itu lalu diurai menjadi potensi-potensi dan kami kembangkan menjadi produk-produk yang dipamerkan hari ini," kata Syamsul yang merupakan mahasiswa asal Universitas Muhammadiyah Makassar ditemui usai acara penutupan, Rabu (13/9) di Auditorium Zahari MZ, Manggar.

Bupati Belitung Timur Burhanudin hadir menutup simbolis kegiatan KKN MAs Unmuh pertama kali di Beltim itu. Dia mengaku sangat senang para mahasiswa bisa membantu masyarakat mengembangkan potensi desa yang dimiliki.

Dia juga sudah menginstruksikan kepada desa-desa yang ditempati KKN MAs itu agar menindaklanjuti produk-produk yang sudah diciptakan.

"Harus ada keberlanjutannya. Nanti akan didampingi oleh pihak desa pengurusan halal dan lain-lainnya," kata Burhanudin.

Dia berharap, institusi pendidikan di Muhammadiyah maupun di organisasi lain bisa juga melaksanakan KKN di wilayahnya. Hal itu karena banyak yang akan merasa terbantu jika mereka melakukan kegiatannya di sini.

"Selama 40 hari tidak ada WA, telepon atau berita yang masuk ke saya. Itu artinya pelaksanaan KKN ini memang berdampak positif kepada masyarakat sini. Terima kasih," kata Burhanudin. (posbelitung.co)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved