Ketua Bawaslu Babel Sebut Ormas dan OKP Termasuk Media Penyampaian Informasi pada Masyarakat

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Ketua Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, EM Osykar membuka rapat koordinasi (Rakor) Pengawasan Pemilu 2024 yang digelar Bawaslu Belitung di Hotel Bahamas pada Selasa (19/9/2023).

Dalam rakor tersebut, Bawaslu mengundang para Ormas dan OKP berikut narasumber, yaitu mantan Ketua Panwaslu Belitung periode 2016-2017 Jookie Vebriansyah dan Direktur Politeknik Belitung, Hartian Ramadhan.

Osykar mengapresiasi gagasan dari Bawaslu Belitung yang menyasar segmen generasi muda, Ormas dan OKP.

"Karena keberadaan Ormas dan OKP ini sangat penting sebagai media penyampaian informasi tentang kegiatan Bawaslu," ujarnya kepada Posbelitung.co.

Bahkan Osykar menyarankan, ke depan, Bawaslu dan Ormas serta OKP bisa saling berkolaborasi merangkul generasi muda yang telah mempunyai hak pilih.

Menurutnya, focus groups disscusion (FGD) sederhana atau talk show bisa diadakan di warkop yang menjadi lokasi mereka berkumpul.

Sebab, para generasi muda sebagai pemilih juga memiliki peran yang sama untuk menyalurkan aspirasi dalam berdemokrasi.

"Bisa mengundang tokoh-tokoh muda atau mantan penyelenggara. Karena pada dasarnya aturan Pemilu ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya," imbuhnya.

Masih Sesuai Jalur

Ketua Bawaslu Babel, EM Osykar, menilai distribusi bantuan yang disalurkan pemerintah secara berjenjang saat ini masih dalam konteks riil.

Misalnya, bantuan beras yang dibagikan kepada masyarakat karena memang harga beras naik sehingga pemerintah masih berupaya membantu beban masyarakat.

"Selama ini masih sesuai koridor karena memang pemerintah memiliki kewenangan dan kebijakan membantu meringankan beban masyarakat," kata Osykar.

Menurut pantauan Bawaslu sampai saat ini, mekanisme distribusi bantuan masih sesuai aturan.

Osykar hanya mengimbau kepada pemerintah agar mengeyampingkan kepentingan lainnya.

Sebab dirinya mengakui memasuki tahun politik, apapun niatannya tetap akan dimaknai berbeda.

"Kami di Bawaslu tetap menekankan pada ranah pencegahan agar tidak terjadi di kemudian hari. Memang di masa sebelum kampanye ini perlu pencegahan sebagai early warning," ucapnya.

(Posbelitung.co/Dede Suhendar)