Berita Populer

Jangan Main-main dengan Nyawa di Ukraina, Paus Fransiskus Sindir Polandia

Industri senjata sebagai pendorong utama “kemartiran” rakyat Ukraina dalam perang melawan Rusia. Bahkan menahan pasokan senjata akan sengsara.

istimewa
Presiden Prancis Emmanuel Macron (kanan) dan istrinya Brigitte Macron (Kiri) menemani Paus Fransiskus (tengah) dalam upacara pemberangkatan terakhir di Bandara Marseille Provence, di Marseille, pada 23 September 2023. (Sebastien NOGIER / POOL / AFP) 

POSBELITUNG.CO -- Industri senjata sebagai pendorong utama “kemartiran” rakyat Ukraina dalam perang melawan Rusia. Bahkan menahan pasokan senjata akan meneruskan kesengsaraan.

"Saya telah melihat sekarang bahwa beberapa negara menarik diri dan tidak memberikan senjata. Ini tentu saja akan memulai sebuah proses di mana yang menjadi martir adalah rakyat Ukraina. Dan ini buruk," kata Paus Fransiskus kepada AP News, Sabtu (23/9/2023), seperti dikutip pada Laman Berita Populer Tribunnews.com.

Selama perjalanan pulang dari Marseille, Prancis, Paus Fransiskus menyinggung keputusan Polandia baru-baru ini untuk menghentikan kiriman senjata ke Ukraina ketika ditanya tentang perang yang sedang berlangsung.

Paus Fransiskus mengakui, ia frustrasi karena inisiatif diplomatik Vatikan tidak membuahkan banyak hasil.

Namun dia mengatakan selain perang Rusia-Ukraina, ada industri senjata yang juga membunuh orang-orang di Ukraina.

Ia menggambarkan paradoks yang menjadikan Ukraina sebagai “bangsa yang mati syahid”, yaitu pada awalnya banyak negara memberikan senjata kepada Ukraina dan kini membawa senjatanya pergi.

Paus Fransiskus telah lama mengecam industri senjata sebagai “pedagang kematian”.

Namun ia juga menegaskan hak negara untuk membela diri.

Menurut AP News, komentar ini merujuk pada pengumuman perdana menteri Polandia, Mateusz Morawieck yang menghentikan pasokan senjata ke Ukraina karena perselisihan perdagangan gandum.

Paus Fransiskus Dorong Perdamaian di Ukraina

Paus Fransiskus menegaskan, mereka tidak bisa mengabaikan orang-orang Ukraina yang mati dalam perang.

“Kita tidak bisa bermain-main dengan kemartiran rakyat Ukraina,” kata Paus Fransiskus, dikutip dari Sky News.

"Kita harus membantu menyelesaikan masalah dengan cara yang memungkinkan," lanjutnya.

“Bukan untuk membuat ilusi bahwa besok kedua pemimpin akan pergi makan bersama, tapi untuk melakukan apa pun yang mungkin,” tambahnya.

Dalam komentar lain, Paus Fransiskus berbicara tentang kunjungan dua harinya ke Marseille, Prancis, di mana ia mendesak Eropa untuk lebih menyambut para migran.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved