Berita Bangka Selatan

Musim Kemarau Kasus DBD di Bangka Selatan Malah Melonjak, 2 Pasien Meninggal Dunia

Slamet Wahidin mengatakan, El Nino berdampak pada meningkatnya warga terserang DBD.

Penulis: Cepi Marlianto |
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Bangka Selatan, Slamet Wahidin (Kiri). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA – Musim kemarau panjang yang terjadi di Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung berdampak terhadap meningkatnya kasus sejumlah penyakit.

Seperti halnya penambahan sejumlah masyarakat yang terserang demam berdarah dengue (DBD).

Bahkan puluhan orang tercatat telah terserang DBD, yang membuat mengkhawatirkan beberapa di antaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Bangka Selatan, Slamet Wahidin mengatakan, El Nino berdampak pada meningkatnya warga terserang DBD.

Terdata sejak awal Januari hingga akhir Agustus 2023 sebanyak 32 orang terserang DBD. 30 orang dinyatakan sembuh, sedangkan dua orang di antaranya meninggal dunia.

“Sampai hari ini yang baru tercatat di laporan itu ada 32 kasus. Masih ada beberapa yang belum masuk laporan untuk bulan ini,” kata dia kepada Bangkapos.com, Selasa (26/9/2023).

Slamet menyebut, selama fenomena El Nino dua bulan terakhir penambahan kasus DBD cukup tinggi mencapai 11 kasus periode bulan Juli sampai Agustus 2023. Tingginya penambahan kasus ini lantaran banyak masyarakat yang mengalami kekeringan air. Hingga akhirnya masyarakat menampung air dan tempat penampung air, sehingga timbulnya risiko jentik nyamuk Aedes aegypti.

Nyamuk jenis itu sangat suka berkembang biak di dalam air bersih. Tak hanya itu, berdasarkan penelitian, nyamuk Aedes aegypti akan semakin ganas saat berada di suhu yang lebih panas. Jadi frekuensi nyamuk menggigit anak meningkat tiga hingga lima kali lipat ketika suhu udara di atas 30 derajat Celcius.

“Karena El Nino fenomena DBD bergeser, sehingga banyak temuan kasus DBD di tengah musim kemarau. Karena banyak warga warga menyimpan air di tempat penampungan,” papar Slamet.

Di samping itu lanjut dia, dari keseluruhan kasus DBD ada beberapa kecamatan menjadi lokus penanganan. Kasus DBD paling banyak terjadi di Kecamatan Toboali dengan 20 orang, yakni di Puskesmas Toboali 18 kasus dan Puskesmas Rias dua kasus. Disusul Kecamatan Airgegas sembilan kasus, yakni di Puskesmas Airgegas delapan kasus dan Puskesmas Air Bara satu kasus serta di Kecamatan Payung tiga kasus.

Sedangkan untuk Kecamatan Lepar, Kecamatan Kepulauan Pongok, Kecamatan Pulau Besar, Kecamatan Simpang Rimba dan Kecamatan Tukak Sadai masih nihil kasus DBD. Sementara untuk kasus DBD meninggal dunia terjadi di wilayah kerja Puskesmas Toboali dan Puskesmas Airgegas. Maka dari itu pihaknya terus melakukan penyelidikan epidemiologi di desa yang menjadi wilayah kerja Puskesmas itu.

“Memang paling banyak kasus DBD ada di Puskesmas Toboali 18 kasus dan Puskesmas Airgegas delapan kasus. Kasus DBD meninggal dunia juga di Puskesmas itu,” sebutnya.

Kendati begitu kata Slamet, DBD sudah jadi menjadi kasus endemik terutama berkaca pada  tahun 2022 lalu ada sebanyak 115 orang terkena DBD, terdiri 111 orang sembuh dan empat orang meninggal dunia. Oleh karena itu, ia pun mendorong agar paradigma preventif lebih diprioritaskan saat ini. Berbagai pihak perlu diajak bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya memberantas atau mengatasi permasalahan penyakit DBD.

Terutama menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan sekitar, khususnya yang dapat menimbulkan atau menjadi sarang nyamuk. DBD bisa diatasi dan ditangani bersama-sama, terpenting mau tidaknya masyarakat meningkatkan kesadaran diri dalam menjaga dan merawat lingkungan sekitar.

“Terutama kesadaran masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS-Red),” pungkas Slamet. 

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved