Kepo Lihat Keramaian, Emak-emak ini Ketakutan Hingga Akhirnya Muntah, Ternyata Ada Temuan Ini

Awalnya, emak-emak berhijab yang awalnya sedang mengisi bensin itu melihat ada ramai-ramai saat polisi baru saja menurunkan mayat tersebut ke ...

Gerald Leonardo Agustino/ TribunJakarta.com
Petugas membawa mayat yang ditemukan di Pulau Seribu turun dari kapal di Dermaga Marina Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (25/9/2023) petang. 

Mayat tanpa kepala dan kaki yang sempat membuat geger masyarakat Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung akhirnya dikebumikan, Rabu (31/5/2023) malam.

Belum diketahui penyebab meninggalnya maupun indentitas sang mayat.

Seperti yang diketahui mayat tanpa identitas berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan mengapung di perairan laut lepas Toboali pada Rabu (31/5/2023) pagi.

Ada beberapa ciri yang didapatkan dari mayat tersebut.

Terutama dari pakaian yang masih membalut mayat tersebut saat ditemukan.

Di mana mayat tersebut saat ditemukan menggunakan seragam sekolah lengan panjang warna biru.

Di bagian dada kiri terdapat logo yang bertuliskan SMK 1 NU Kramat.

Sementara baju bagian belakang terdapat tulisan SMK NU 1 Islamiyah Kramat.

Sedangkan, untuk celana training yang masih dikenakan mayat tersebut terdapat garis hijau dan bertuliskan SMP Tqtarub.

Sedangkan pada bagian kiri training itu ada tulisan atas nama Juniarto. Begitu pula terdapat tulisan tangan Jun serta bubuhan tandatangan.

Tak berhenti sampai di situ, Bangkapos.com juga berusaha mencari asal-usul sekolah tersebut. Jika ditelisik dari mesin pencarian, sekolah itu mengacu kepada SMK NU 1 Islamiyah Kramat. Letaknya sendiri berada di Jalan Garuda Nomor 39, Kesepuhan, Kemantran, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Dimakamkan di Batu Perahu

Mayat tanpa kepala dan kaki yang sempat membuat geger masyarakat Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung akhirnya dikebumikan, Rabu (31/5/2023) malam. Seperti yang diketahui mayat tanpa identitas itu ditemukan mengapung di perairan laut lepas Toboali pada Rabu pagi.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bangka Selatan, AKBP Toni Sarjaka mengatakan, ada beberapa alasan mayat tanpa identitas itu dengan sesegera mungkin dikebumikan. Pasalnya, kondisi mayat tidak memungkinkan lagi untuk disimpan. Sehingga karena alasan itu petugas kepolisian akhirnya mengebumikan mayat tersebut.

“Mayat tidak dimungkinkan lagi untuk disimpan dikarenakan tubuh mayat sudah mulai hancur dan diperkirakan akan pecah,” kata Toni kepada Bangkapos.com, Kamis (1/6/2023).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved