Empat Siswa di Bateng Terkena ISPA Akibat Kabut Asap di Bangka Belitung yang Kian Meluas

Terlihat kabut asap di seputaran Bandara Depati Amir Pangkalpinang asap, semakin siang semakin tebal, perbukitan yang terlihat dari Kota ...

Tribunnews
Ilustrasi ISPA. 

POSBELITUNG.CO -- Kabut asap di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) kian meluas.

Hapmir seluruh kabupaten dan kota di Babel terdampak kabut asap akibat karhutla.

Kondisi tersebut juga diungkapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang menyatakan, sebaran kabut asap akibat karhutla, kini telah meluas ke beberapa wilayah lainnya.

Tidak hanya itu, empat siswa di Kabupaten Bangka Tengah ( Bateng ) terdampak infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sesak napas akibat asap lahan gambut.

Hal itu juga diungkapkan oleh Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa, Sabtu (7/10/2023).

"Informasi diperoleh dari guru yang berada di Sekolah Desa Penyak, Kecamatan Koba, Bangka Tengah," ucap Kepala BPBD Provinsi Babel, Mikron Antariksa.

Selain itu, dampak dari kabut asap kiriman pada kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang berada di kawasan Jalan By Pass Perkantoran Bupati Bangka Tengah, Koba, itu juga diduga penyebab terjadinya kabut asap di Kota Pangkalpinang, Jumat (6/10/2023) lalu.

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Hari ini Sabtu 7 Oktober 2023, Pangkalpinang dari Siang Hingga Malam Cerah

Baca juga: Peran Istri Rafael Satu per Satu Muncul di Meja Hijau, Terima Gaji Rp30 Juta per Bulan

Baca juga: Pendaftar PPPK di Pemkab Belitung Timur Sudah 422 Orang, Kuota Hanya 242 Formasi

"Terlihat kabut asap di seputaran Bandara Depati Amir Pangkalpinang asap, semakin siang semakin tebal, perbukitan yang terlihat dari Kota Pangkalpinang seperti Bukit Pau, Bukit Pinteir, Bukit Kejora sudah tertutup kabut asap," jelasnya.

Dia menyebutkan hingga hari ke-4, Karhutla yang terjadi di Kabupaten Bangka Tengah khususnya di Jalan By Pass Perkantoran Bupati Bangka Tengah, yang belum berhasil dipadamkan dikarenakan lahan bergambut.

"Lahan yang terbakar merupakan lahan gambut. Karena kondisinya kering, api menjalar dengan cepat. Hingga saat ini total luas lahan gambut yang terbakar di kawasan tersebut mencapai 55 hektare," kata Mikron.

Soal kabut asap, BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga mendapat laporan dari kondisi yang sama terjadi kabur asapa diantaranya Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat, juga sama cuaca mendung yang disebabkan kabut asap.

"Kabut asap ini merupakan kiriman dari Provinsi Sumatera Selatan yang diakibatkan kebakaran rawa gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Kabupaten Ogan Ilir (OI) dan Kabupaten Banyuasin,” imbuhnya.

“Selanjutnya di Kabupaten Bangka juga kabut asap sudah mulai terlihat dan dirasakan masyarakat setempat. Disebutkan masyarakat pagi hari kemarin WIB wilayah Kota Sungailiat terpantau redup tapi bukan mendung, karena ada rasa perih dimata," jelas Mikron.

Kabut Asap Merata

Mikron mengungkapkan, kabut asap hampir merata terjadi di kabupaten dan kota di Bangka Belitung.

“Saat ini kebakaran hampir merata terjadi di kabupaten/kota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, untuk wilayah Mentok, kabut asap dominan kiriman dari Sumatera Selatan, sedangkan untuk Koba diduga dampak kebakaran lahan gambut.

Baca juga: Ditemukan Pohon Pelawan Berdiameter Besar Spesifik Belitung di Bukit Peramun dan Gunung Kubing

Baca juga: Viral Habib Muhammad Alex Al Hamid, Fotonya Dijadikan Story WA, Dikenal Ahlul Kasyaf, Doanya Maqbul

Baca juga: Bacaan Doa Meminta Hujan Sesuai Ajaran Rasulullah, Lengkap dengan Arab, Latin dan Arti

Sedangkan di Belitung akibat dari kebakaran di TPA Sampah Gunung Sadai yang terjadi sejak pertengahan September lalu yang belum padam total hingga saat ini.

Lanjut Mikron, BPBD telah melakukan upaya antisipasi yang dilakukan seperti di wilayah Bangka Barat, Belitung, Bangka, Bangka Tengah dan Belitung Timur

“Kita sudah mendistribusikan masker untuk antisipasi apabila kabut asap semakin parah. Kita juga berusaha memadamkan api yang terus membakar lahan di wilayah Babel,” katanya.

Mikron bahkan berencana akan mengusulkan sekolah daring, apabila kabut asap semakin parah.

“Selain itu apabila kabut asap ini cukup mengganggu kesehatan, akan kami koordinasikan dengan dinas pendidikan. Bisa jadi dilakukan sekolah daring seperti di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan apabila dampak asap cukup signifikan,” tukasnya.

Kenakan masker

Terpisah, Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup Kota Pangkalpinang, Andy Andriadoria mengakui sudah sejak beberapa hari terakhir pihaknya menduga ada kabut asap di Kota Pangkalpinang.

Hanya saja kata Andy, kabut asap yang terjadi di Kota Pangkalpinang ini masih kategori kabut asap tipis atau ringan.

Kendati demikian, ia tetap meminta masyarakat untuk berhati-hati dan selalu waspada.

Baca juga: Cara Menemukan Letak Nomor Ijazah SMA, SMK, D3, S1 untuk Daftar CPNS dan PPPK 2023

Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara Membuka HP OPPO yang Terkunci atau Lupa Kata Sandi dengan Panggilan Darurat

Baca juga: Sudah Ada 22 Anak Putus Sekolah di Belitung Timur di Tahun 2023, Sarjano: Keluarga Juga Menentukan

“Diimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada, meskipun ini adalah kabut asap ringan tapi sebaiknya untuk menjaga kesehatan kita bersama sebaiknya gunakan masker,” ujar Andry.

Kata Andy, munculnya kabut asap ini juga rentan menimbulkan gangguan kesehatan, seperti gangguan pernapasan dan iritasi.

“Kenakan masker saat berada di luar rumah, perbanyak mengonsumsi air putih dan buah-buahan segar, agar terhindar dari ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut),” tambahnya.

(*/ Cici Nasya Nita/ )

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved