Pos Belitung Hari Ini

Pertamina Beri Sanksi 18 SPBU Nakal di Bangka Belitung, Layani Pengerit dan Langgar QR Code

ertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) memberikan sanksi kepada 18 SPBU ‘nakal' di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

|
Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini, Jumat 20 Oktober 2023 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) memberikan sanksi kepada 18 SPBU ‘nakal' di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, lantaran melakukan penyelewengan dalam menyalurkan BBM bersubsidi.

Sales Area Manager Retail Babel Pertamina Sumbagsel, Adeka Sangtraga Hitapriya menegaskan pemberian sanksi ini bukti komitmen Pertamina agar pendistribusian BBM bersubsidi lebih tepat sasaran.

"Sanksi yang diberikan sesuai dengan kesalahan ada berupa teguran, penghentikan pasokan, dan diusulkan dicabut penugas solar atau pertalite sesuai tingkat pelanggaran yang dilakukan," ungkap Adeka kepada awak media, Rabu (18/10/2023).

Dia menyebutkan, penyelewengan dan pelanggaran yang dilakukan SPBU di antarannya memberikan pelayanan kepada para pengerit dan pelanggaran dalam penyaluran QR Code yang tidak sesuai nomor polisi pemilik kendaraan.

"Jadi memang sanksi yang kita berikan ini, kita dapat laporan di lapangan terkait adanya penyalahgunaan QR Code ataupun pengerit, di sini kita lacak dan cek melalui CCTV untuk kebenarannya dan kita sanksi apabila mereka (SPBU) melanggar aturan," jelas Adeka.

Ia mengatakan saksi yang diberikan Pertamina, agar lembaga penyalur BBM bersubsidi jera dan tidak menyalahgunakan BBM bersubsidi ini.

"Apabila SPBU ini masih membandel dan tidak mengikuti aturan dalam penyaluran BBM bersubsidi ini, maka kami akan memberikan sanksi lebih berat yaitu mencabut izin penyaluran BBM," tukasnya.

Menurut Adeka, dalam mengawasi pendistribusian BBM bersubsidi ini, Pertamina bekerja sama dengan Polda Babel agar subsidi ini tepat sasaran dan bermanfaat untuk membantu masyarakat kurang mampu.

"Saya tegaskan SPBU untuk melakukan penyaluran BBM subsidi sesuai aturan berlaku dan jangan membandel, karena pasti akan ada sanksi yang lebih berat," tegasnya.

Kata Adeka, Pertamina terus mengimbau kepada masyarakat agar membeli BBM sesuai peruntukan dan kebutuhan, serta tidak melakukan pengisian berulang dan penimbunan BBM.

"Jika menemukan indikasi kecurangan, masyarakat dapat segera melaporkan kepada aparat penegak hukum, atau melalui Pertamina Call Center (PCC) 135," imbuhnya.

Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel juga menyediakan layanan pengaduan khusus untuk masyarakat Bangka Belitung di nomor +62-823-2963-7886 untuk Bangka dan +62-811-7999-775 untuk Belitung.

Terpisah Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mengawal dan mengawasi penyaluran distribusi BBM bersubsidi.

"Kami mengimbau masyarakat untuk dapat membeli BBM sesuai peruntukan dan kebutuhan, serta tidak melakukan pengisian berulang dan menimbun," katanya dilansir Bangka Pos dari antaranews.com.

"Jika menemukan indikasi kecurangan dapat melaporkan kepada aparat kepolisian maupun Pertamina Contact Center (PCC) 135," tambah Tjahyo.

Konsumi pertalite terkendali 65 persen

Penggunaan QR Code dalam pembelian BBM bersubsidi saat ini sebagai upaya agar distribusi BBM subsidi tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak.

Pertamina Patra Niaga Sumbagsel mencatat selama penerapan QR Code, konsumsi BBM subsidi, khususnya jenis pertalite bisa terkendali yakni 65 persen dari jatah kuota yang ditentukan.

Sedangkan untuk jenis solar tercatat konsumsi bahan bakar minyak ini masih over dari kuota yang ditentukan.

"Alhamdulillah dengan ada QR Code ini bisa mengontrol konsusmi BBM subsidi terutama jenis pertalite, ada efisiesi penurunan konsumsi 65 persen dari kuota BBM Migas. Namun memang untuk jenis solar saat ini masih over dari kuota," ujar Sales Area Manager Retail Babel Pertamina Sumbagsel, Adeka Sangtraga Hitapriya, Kamis (19/10/2023).

Dia menegaskan kepada pihak SPBU untuk memiliki perhatian atau mewanti-wanti masyarakat yang melakukan pengisian BBM subsidi berulang-ulang.

"Program QR Code ini gunanya mengontrol konsusmsi pertalite, khususnya melalui roda empat saat ini bisa terkendali. Namun memang untuk kendaraan roda dua masih menjadi keluhan juga, dan kita mengimbau agar pihak SPBU yang bertugas ini bisa memberikan pertahanan, terutama menegur atau tidak mengisi lagi kepada orang yang bolak-balik membeli BBM, khususnya BBM Subsidi," ujarnya.

Adeka memastikan, stok dan penyaluran BBM subsidi saat ini aman dan terkendali.

Namun pihaknya mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai peruntukan dan kebutuhan, serta tidak melakukan pengisian berulang dan penimbunan BBM.

(t3)

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved