Tanggapan Gibran soal Ahok yang Meragukannya Jadi Cawapres Prabowo: Biar Warga yang Nilai

Ahok yang juga merupakan kader di PDIP mengatakan, Gibran belum memiliki pengalaman teruji. Hal ini menurut Ahok lantaran Gibran baru sekitar dua...

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka saat hadir dalam acara deklarasi 'Indonesia Memanggil Gibran' yang digelar di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Sabtu (21/10/2023) malam. 

POSBELITUNG.CO -- Gibran Rakabuming Raka memberikan reaksinya terkait keraguan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal kapabilitasnya sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Diketahui, Ahok yang juga merupakan kader di PDIP mengatakan, Gibran belum memiliki pengalaman teruji.

Hal ini menurut Ahok lantaran Gibran baru sekitar dua tahun menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Sindiran dan keraguan Ahok ini rupanya ditanggapi santai oleh Wali Kota Solo, Girban Rakabuming.

"Ya monggo biar warga yang menilai. Saya jalan dulu ya," tutur Gibran, Senin (23/10/2023).

Gibran sendiri tidak ingin berkomentar lebih jauh mengenai pencalonannya sebagai wapres.

"Nanti ya," ungkapnya.

Baca juga: Gibran Cawapres Prabowo, Ada Restu Jokowi, Acungan Jempol Iriana Hingga Kecewanya Kaesang

Baca juga: Biodata Iko Uwais, si Jago Silat yang Ternyata Melow

Baca juga: Durhaka! Alex Tega Bawa Paksa Ibu Kandung Masuk RSJ Demi Warisan, Pelaku Sempat Bekap Mulut Korban

Ia pun berterima kasih diberi ucapan selamat oleh bacapres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

"Maturnuwun," tuturnya.

Ganjar berharap bisa berkontestasi dengannya di Pilpres 2024 secara fair dan menyenangkan.

Gibran pun memastikan ia juga akan berkontestasi dengan adil.

"Pasti, pasti. Maturnuwun," jelasnya.

Sebelumnya Ahok turut menyoroti isu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang digadang-gadang maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).

Menurutnya putra sulung Presiden Joko Widodo itu masih 'hijau' dan riwayat pengalamannya sebagai pemimpin belum teruji.

"Gibran belum teruji dan berpengalaman. Jadi Wali Kota saja baru dua atau tiga tahun. Dia belum teruji," kata Ahok di Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Mengurus negara sebesar Indonesia, setidaknya Gibran punya pengalaman menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi.

Dengan pengalaman itu, maka seseorang dianggap mampu karena memiliki pengetahuan tata negara yang lengkap.

"Kalau belum punya pengalaman dan Anda maju presiden atau wakil presiden, nanti Anda nggak ngerti. Ini bukan soal belajar atau coba-coba loh," ucapannya.

Baca juga: Ganjar Dipijat Bocah Bernama Gibran Setelah Makan Siang, Punya Jurus Keluarkan Angin

Baca juga: Harga dan Spesifikasi HP OPPO A18 dan OPPO A38, Selisih Hanya Rp 300 Ribu, Spek Kamera Super Jernih

Baca juga: Klik Link sscasn.bkn.go.id, Cara Cek Pengumuman Hasil Sanggah Seleksi Administrasi CPNS-PPPK 2023

"Ini negara dipertaruhkan untuk menjadi negara maju di tahun 2045, mana boleh kita kasih ke orang yang coba-coba," lanjut Ahok.

Namun di satu sisi, Ahok tak punya maksud untuk meremehkan Gibran dan anak muda lainnya yang terjun ke kancah politik.

Ia yakin anak muda bisa lebih kreatif.

Namun jika berfokus pada tata negara, seorang pemimpin harus mengerti konstitusi.

Bukan hanya yang berani untuk maju, tapi yang lengkap dengan track record yang jelas.

"Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu sekian tahun lagi merasakan Indonesia maju. Kita nggak usah coba-coba deh, pilih yang pasti-pasti saja," ucapnya.

Apalagi lanjut Ahok, dibutuhkan nyali besar untuk menjadi pemimpin Indonesia.

Sebab, masalah yang dihadapi sangatlah besar, khususnya memberantas korupsi.

"Ini bicara nyali. Akar semua masalah di negeri ini kan korupsi. Mungkin dia (Gibran) jujur, tapi yang dibutuhkan tidak hanya jujur, melainkan jujur dan berani," tegasnya

Sosok Gibran Rakabuming

Gibran Rakabuming, selain dikenal sebagai putra Presiden Joko Widodo, ia masyhur di telinga masyarakat dengan latar belakang sebagai pebisnis di bidang kuliner.

Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara Membuka HP OPPO yang Terkunci atau Lupa Kata Sandi dengan Panggilan Darurat

Baca juga: 25 Contoh Soal dan Jawaban Pilihan Ganda PAT Ekonomi Kelas 10 Semester 2

Gibran memulai usaha kuliner seperti katering Chili Pari, Martabak Kota Baru (Markobar), warung kopi, hingga ceker ayam.

Gibran merintis usaha katering Chili Pari pada tahun 2010, dengan modal yang didapatkannya dari pinjaman bank.

Menurutnya, menjadi pengusaha katering dan membuka usaha martabak merupakan pilihan hidupnya. Alasannya karena ia ingin hidup mandiri.

Ia juga menilai, jika membuka usaha katering, ada peluang meraup untung, misalnya ketika ada event pernikahan.

Usaha itu juga didukung dengan dirinya yang memiliki gedung pernikahan sendiri. Tak hanya bisnis Chili Pari yang mulai berkembang, untuk bisnis Markobar juga mengalami peningkatan.

Bisnis martabak yang didirikan pada tahun 2015 ini memiliki 29 cabang yang tersebar di sejumlah wilayah Indonesia.
Terkait bisnis mebel yang dulunya dijalani oleh Jokowi, Gibran menolak meneruskan usaha tersebut.

Sempat Enggan terjun ke politik

Sukses di bidang kuliner, teka-teki masa depan Gibran di dunia politik mulai muncul. Kala itu, Gibran mengaku tidak memiliki keinginan itu.

"Enggak sih. Saat ini enggaklah. Saya begini sajalah, jualan martabak," ujar Gibran kepada Kompas.com, Minggu (27/8/2017).

Selain itu, saat jelang Pemilihan Presiden 2019, Gibran juga mengaku tidak pernah menjadi tim sukses untuk salah satu pasangan calon.

Meski dirinya merupakan anak orang nomor satu di Indonesia, ia meyakinkan tidak ikut perpolitikan nasional.

Sebagai pengusaha, ia dituntut untuk menekuni program coporate social responbility (CSR).

Adapun jika ingin membantu banyak orang, maka pilihan satu-satunya adalah terjun ke dunia politik.

Sebab, politisi dan pejabat publik dapat membuat kebijakan merakyat yang dapat membantu banyak orang.

Ia juga menyampaikan bahwa pengusaha bisa menjadi politikus, namun politikus belum tentu bisa menjadi pengusaha.

"Karena pengusaha yang sukses itu harus ada yang namanya pengembalian ke masyarakat. Jadi harus ada yang namanya pengabdian ke negata dan itu menurut saya sodaqoh," ujar Gibran.

Namun, keengganan Gibran terjun di gelanggang politik berlahan mulai memudar.

Pada 2020, Gibran resmi mendaftar sebagai calon wali kota Solo pada ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 lewat PDI Perjuangan. Ia pun menang.

(*/ TribunSolo.comTribunnews.com/ kompas.com/)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved