Petugas Damkar Bangka Selatan Butuh Tambahan APD

POSBELITUNG.CO, BANGKA – Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung masih kekurangan peralatan.

Kondisi itu membuat kinerja petugas belum dapat secara maksimal dalam memadamkan api jika terjadi kebakaran.

Baca juga: 10 Hektare Lahan Perkantoran Pemkab Bangka Selatan Ludes Terbakar

Baca juga: BREAKING NEWS : Usai Salat Jumat, Perkantoran Pemkab Bangka Selatan Dikepung Api

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol-PP dan Damkar) Kabupaten Bangka Selatan, Gatot Wibowo melalui Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Ardiansyah mengaku, pihaknya masih banyak kekurangan sarana dan prasarana pendukung dalam bertugas.

Utamanya dengan keberadaan alat pelindung diri (APD) dalam bertugas. Terdiri dari pakaian khusus damkar, helm, slop tangan, masker hingga sepatu boot khusus damkar.

“Kita memang mengalami keterbatasan APD untuk melakukan tugas pemadaman api. Khususnya kawan-kawan yang bertugas di lapangan,” kata dia kepada Bangkapos.com, Jumat (27/10/2023).

Ardiansyah bilang, saat ini pihaknya hanya memiliki beberapa pasang APD namun beberapa di antaranya sudah dalam kondisi usang. Akibat kekurangan APD itu, tidak jarang petugas damkar menggunakan APD seadanya. Padahal dengan kekurangan APD tersebut dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan petugas.

Namun saat ini kebutuhan mendesak yakni masker, karena banyak petugas memadamkan api tanpa menggunakan masker. Hal itu dikhawatirkan berdampak terhadap kesehatan mereka. Parahnya dapat mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA.

“Karena memang mereka tidak menggunakan masker dan perlengkapan keselamatan dalam bertugas. Dikhawatirkan berdampak pada kesehatan anggota,” papar dia.

Lebih jauh sambung dia, rencananya pada tahun 2024 mendatang pemenuhan APD dan sarana dan prasarana akan menjadi skala prioritas. Begitu pula dengan penambahan armada pemadam kebakaran. Beberapa waktu lalu pihaknya telah menggelar rapat dengan sejumlah stakeholder terkait guna penanganan kebakaran.

Sejauh ini terdapat satu kecamatan yang telah mengajukan permohonan penempatan armada maupun anggota pemadam kebakaran di kantor kecamatan itu. Pihak desa siap menghibahkan sebidang tanah untuk nantinya dibangun posko pemadam kebakaran. Khususnya di wilayah Kecamatan Payung, karena tingginya intensitas kebakaran di daerah itu.

“Ada beberapa permintaan dari Kecamatan Payung, kondisi beberapa bulan terakhir ini sering terjadi kebakaran. Keinginan mereka untuk menempatkan satu unit mobil Damkar maupun anggota untuk mengantisipasi kebakaran,” ungkapnya.

Kendati begitu kata Ardiansyah, penempatan Armada pemadam kebakaran di setiap kecamatan merupakan langkah antisipatif. Setidaknya bisa memperpendek rentang kendali proses pemadaman api jika terjadi kebakaran. Sayangnya, sejauh ini sarana dan prasarana khususnya di bidang damkar sangat terbatas.

Pemkab Bangka Selatan baru memiliki lima unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil suplai air. Namun keenam kendaraan tersebut belum dapat beroperasi secara maksimal. Dua unit mobil pemadam kebakaran dan satu unit mobil suplai air saat ini tengah dilakukan perbaikan. Hal itu pasca terjadinya kecelakaan saat hendak memadamkan kebakaran di Desa Paku beberapa waktu lalu.

“Kita lihat kondisi sarana dan prasarana yang ada di bidang Damkar maupun penanggulangan bencana sangat terbatas. Hanya ada tiga armada pemadam kebakaran yang bisa kita aktifkan,” pungkas Ardiansyah. 

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)