Indra Irawan, Warga Pangkalpinang Korban Dugaan Penganiayaan: Saya Diborgol dan Digebuk
Mereka itu datang termasuk diduga anggota TNI nendang kaki saya, tanpa omong mereka langsung melakukan kekerasan. Saya dibawa diborgol dibawa ke...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC | Editor: Asmadi Pandapotan Siregar
POSBELITUNG.CO -- Indra Irawan, warga Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ), menjadi korban dugaan penganiayaan sekelompok orang dan melibatkan oknum diduga anggota TNI.
Indra mengaku dirinya dianiaya pada 26 September 2023.
Saat kejadian, Indra didatangi sekelompok orang, lalu diborgol dan dibawa ke tempat lain dan kemudian dianiaya.
Kronologi Indra Dianiaya
Awal terjadinya penganiayaan yang dialami Indra dilakukan sekelompok orang yang berjumlah sekitar tujuh orang disebuah cafe di daerah Selindung, Kota Pangkalpinang.
Dari rekaman CCTV berdurasi 2.45 detik terlihat sejumlah terduga pelaku mendatangi korban yang sedang bersantai dan langsung melakukan dugaan aksi tindak pidana penganiayaan.
Bahkan terlihat pula kedua tangan Indra Irawan dalam kondisi diborgol, saat dirinya dibawa oleh para terduga pelaku ke sebuah tempat untuk melanjutkan aksi tindak pidana penganiayaan tersebut.
Baca juga: Tersangka Kasus Pengeroyokan dan Penusukan di Terminal Kota Tanjungpandan Bertambah, Usia 17 Tahun
Baca juga: Biodata Livy Renata Lengkap Agama dan Umur: Bantah Patah Hati Saat Tak Datang ke Pernikahan Nopek
Baca juga: Garang, Siswa SMA di Kalteng ini Tantang Guru Berkelahi, Nasibnya kini Dikeluarkan dari Sekolah
Indra Irawan saat dikonfirmasi Bangkapos.com pun, membeberkan terkait kronologi dugaan tindak pidana penganiayaan yang membuat wajah dan anggota tubuhnya mengalami luka-luka dan memar.
"Mereka itu datang termasuk diduga anggota TNI nendang kaki saya, tanpa omong mereka langsung melakukan kekerasan. Saya dibawa diborgol dibawa ke tempat lain, makin parah digebuk segala macam," ujar Indra Irawan.

Terkait hal ini Indra Irawan mengungkapkan, awal mula permasalahan anak buahnya yakni Kora yang merental sejumlah mobil.
"Awalnya anak buah saya rental lima unit sebelum kerja sama saya, tapi itu gak jelas dan pemilik rental juga sudah curiga. Lalu dia ini malah ngambil lagi tiga unit alasannya untuk operasional kantor, tapi saya tidak tahu menahu terkait rental semuanya ini," ucapnya.
Tak berselang lama pemilik rental yang curiga, akhirnya pun mengajak Indra Irawan untuk mengambil sejumlah mobil rental tersebut.
Nahas, Indra Irawan yang tidak tahu-menahu justru diminta sejumlah uang oleh pemilik rental.
"Jadi pelaku (pemilik rental) ini meminta saya untuk menyaksikan saja, dan saya mau karena Kora ini kerja sama saya. Tapi saat ikut malah makin menjadi, misalnya uang rental itu sisa Rp 4 juta mintanya ke saya, lalu minta lagi Rp 20 juta dengan dalih operasional dia ngambil delapan unit mobil. Kalau itu saya tidak tahu, silahkan minta ke yang ngerental," jelasnya.
Indra Irawan mengungkapkan dirinya menjadi korban, setelah Kora yang merental mobil tersebut diduga melarikan diri ke Jakarta.
"Alasannya mereka tidak ngejar kora ini karena dia lagi di jakarta dengan alasan minjam duit ke bapaknya, untuk menyelesaikan masalah ini tapi nyata dia tidak balik malah melarikan diri," tuturnya.
Lapor Polisi
Akibat tindak pidana penganiayaan yang dialaminya, Indra Irawan pun melaporkan ke Polresta Pangkalpinang pada 4 Oktober 2023 lalu.
Baca juga: Luhut Binsar Pandjaitan Masih Butuh Waktu Beristirahat: Saya Tak Akan Pernah Mundur dari Pak Jokowi
Baca juga: Doa Minta Jodoh Terbaik Menurut Islam, Lengkap Amalan untuk Mempercepat Datangnya Jodoh
Baca juga: Bapak dan Anak Mati Membusuk di Rumahnya di Koja, Sang Istri Hidup Bersama Mayat Suami dan Bayinya
"Jadi harapan kami segera ditindaklanjuti, sedangkan disini diduga ada terlibat juga anggota TNI. Karena disini saya jadi korban penganiayaan, padahal ini bukan masalah saya," tuturnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang, Kompol Evry Susanto pun membenarkan terkait adanya laporan dugaan tindak pidana penganiayaan.
Polisi menyatakan kasus ini masih proses penyelidikan dan masih mendengarkan keterangan saksi-saki.
"Ini masih proses penyelidikan, masih mendengarkan keterangan saksi-saksi," ungkap Evry.
(*/Rizky Irianda Pahlevy).
Petugas Ambulans Solo Mengaku Dianiaya Oknum Brimob Saat Demo |
![]() |
---|
Detik-detik Kepala Cabang Bank BUMN Diculik, Aksi Pelaku Terekam CCTV Hingga Korban Tewas |
![]() |
---|
Prada Lucky Tewas Diduga Dianiaya, Tangis Ibu: Kalau Gugur di Medan Perang Saya Bisa Terima |
![]() |
---|
Polsek Gantung Cek CCTV Usut Kasus Pencurian Toko di Desa Lenggang |
![]() |
---|
Masuk 3 Besar Provinsi Paling Aman, Ini Capaian Bangka Belitung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.