Mantan Pj Gub Suganda Pandapotan Sempat Ucap Tuhan Lebih Besar dari Dukun Sebelum Tinggalkan Babel

Sehari usai tak lagi menjabat sebagai Pejabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu diantarkan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Babel sampai di pintu keberangkatan VIP Bandara Depati Amir.

Tidak hanya dilepas oleh staf yang biasa bekerja sama dengannya, Suganda turut diantar Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil, Ketua DPRD Bangka Tengah Me Hoa, Rektor UBB Ibrahim, dan juga beberapa tokoh atupun organisasi masyarakat lainnya.

Baca juga: Harga HP Oppo November 2023, Lengkap dari Bandrol Rp 1-14 Jutaan, Oppo A17 yang Masih Diminati

Baca juga: Biodata Rebecca Klopper, Jadi Saksi Pelapor di Sidang Kasus Penyebaran Konten Pornografi

Baca juga: Barkitzi Matania Artzi, Diduga Keponakan Istri PM Netanyahu Tewas di Tangan Brigade Al-Qassam

Molen datang secara langsung untuk mengantarkan Suganda betolak meninggalkan Bangka Belitung.

Diakui Molen, selama Suganda menjabat Pj Gubernur Babel kolaborasi yang dilakukan selama ini berlangsung baik.

Bahkan kata Molen, pihaknya kehilangan sosok Suganda yang pekerja keras.

"Dan saya hampir setiap pagi selalu di WA-in sama beliau (Suganda-red) terkait kebersihan yang ada di Kota Pangkalpinang, secara khususnya kami mengucapkan terimakasih kepada beliau. Mewakili masyarakat Kota Pangkalpinang dan dan saya pribadi mengucapkan terimakasih pak Suganda atas kerjasamanya selama ini," ujar Molen kepada Bangkapos.com, Selasa (14/11/2023).

Diakui Molen, ia tak menampik berita-berita miring yang menimpa Suganda diakhir masa jabatannya.

"Menurut saya beliau bagus kok, dengan program Gule Kabungnya sangat terasa sekali kedekatannya dengan masyarakat, bagaimana beliau menangkap permasalahan yang ada di masyarakat," tuturnya.

Molen menyebut pengantaran secara langsung Suganda ini sebagai bentuk kepedulian, sekaligus penghormatan terakhir dan ucapan terima kasihnya.

"Kita orang Bangka Belitung juga terkenal dengan orang yang baik-baik kok. Saya rasa kita antarkan beliau dengan baik-baik, sebagai tanda penghormatan terakhir atas pengabdian beliau. Justru budaya kita mengajarkan kita untuk saling menghormati dan saling penduli," tambahnya.

(*/ Rifqi Nugroho/)