Sambut Instruksi Kapolri, Kapolres Beltim Tegaskan Awasi Sel-sel Tidur Terorisme Jelang Pemilu 2024

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Kapolri Jenderal Listro Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya di seluruh daerah agar tetap mengawasi potensi sel-sel tidur terorisme dari tingkat terkecil di masyarakat sampai ke yang paling besar.

Pengawasan itu berkaitan dengan akan digelarnya Pemilu pada Februari 2024 mendatang.

Menanggapi hal itu, Kapolres Belitung Timur AKBP Arif Kurniatan menegaskan, tetap tegak lurus dengan perintah Kapolri.

Apalagi, lanjutnya, Beltim mempunyai riwayat sebagai daerah persembunyian teroris pada 2021 lalu yang berhasil ditangkap di Kawasan Transmigrasi Desa Lilangan, Kecamatan Gantung.

"Sel-sel terorisme itu tetap ada. Tugas kita adalah menjaga agar sel-sel itu tidak hidup dan membesar. Makanya pendekatan-pendekatan kita lakukan secara preventif, preemtif, dan terukur untuk mencegah riak-riak tersebut muncul," kata Arif kepada Posbelitung.co, Rabu (15/11/2023).

Beberapa faktor yang mungkin menjadi pemicu (trigger) sel-sel terorisme ini muncul, satu di antaranya perang antara Israel dengan Palestina beberapa waktu belakangan.

Karena perang ini memunculkan segmentasi dan batasan-batasan (bounderies) bagi kalangan masyarakat, sehingga memunculkan empatik bagi kelompok-kelompok tertentu untuk melakukan aksi terorisme.

Selain itu, terkait dengan pemilu banyak masyarakat yang berbeda pendapat sehingga berujung pada konflik yang berkaitan dengan SARA.

Hal ini menurut Kapolres Beltim, menjadi salah satu penyebab munculnya riak-riak terorisme yang sedang tidur.

"Sesuai perintah Kapolri, titik-titik rawan sudah kami petakan dan diidentifikasi kemudian dijaga dan diawasi ketat oleh kepolisian. Apabila muncul tanda-tanda potensi pergerakan terorisme, jajaran kepolisian akan segera mengambil tindakan," jelasnya.

Pengawasan atas sel-sel tidur terorisme ini dilakukan supaya menjamin keamanan pesta demokrasi yang akan berjalan pada Februari 2024 mendatang.

Dia juga meminta kontribusi aktif masyarakat ,agar ketika mengetahui atau melihat gelagat orang yang mencurigakan agar segera melapor kepada polisi.

"Kontribusi masyarakat sangat diharapkan. Terutama bagi para ketua RT, kadus, kades agar segera melaporkan jika ada warganya atau warga pendatang yang mencurigakan. Segera melapor kepada Bhabinkamtibmas atau polisi RW setempat," kata AKBP Arif.

Dilansir dari kompas.com, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyita sejumlah barang bukti usai menangkap 59 tersangka terorisme selama bulan Oktober 2023.

Juru Bicara Densus 88 AT Polri Kombes Aswin Siregar menyebut,S barang bukti yang disita di antaranya senjata api jenis AK-47 dan revolver berserta amunisinya.

"Bersama dengan itu telah dilakukan penggeledahan dan penyitaan terhadap barang bukti berupa 1 pucuk senjata api AK-47," kata Aswin di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Selain itu, tim Densus 88 juga menyita senapan angin PCP serta sejumlah senjata tajam.

"Beberapa senjata lainnya termasuk yang PCP itu yang dipakai untuk latihan ya senapan angin, kemudian senjata tajam, kemudian satu pucuk senjata revolver beserta 17 amunisi untuk revolver," ungkap Aswin.

Adapun 59 tersangka teroris itu ditangkap di berbagai wilayah di Tanah Air. Sebanyak 19 di antaranya anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan 40 lainnya adalah pengikut ISIS atau kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Menurut Aswin, teroris anggota JI berperan melakukan propaganda dan mengunggah konten radikal lewat media sosial.

Sementara, teroris yang tergabung dalam JAD ingin mengganggu proses tahapan Pemilu 2024 serta merencanakan penyerangan kepada aparat kepolisian.

(Posbelitung.co/Bryan Bimantoro)