Syahwat Tak Terbendung, Remaja Ini Nekat Pesan Cewek Open BO di Hotel, Telepon Bapak Saat Ditagih

POSBELITUNG.CO -- Kelakuan seorang remaja laki-laki ini sungguh memprihatinkan.

Di usianya yang masih muda, remaja laki-laki ini nekat memanggil wanita penghibur untuk memuaskan hawa napsunya.

Remaja tersebut nekat mengencani wanita padahal tak punya uang ini pun viral di media sosial.

Remaja itu mengencani wanita penghibur ( open BO ) yang dipesannya lewat aplikasi tersebut di sebuah hotel.

Namun saat ditagih bayaran oleh wanita itu, remaja laki-laki tersebut mengaku tak punya uang dan malah nekat menelepon orangtuanya.

Adapun uang yang dibawa remaja laki laki tersebut tidak cukup setelah sang wanita memberikan layanan.

Momen saat wanita tersebut menagih bayaran dari remaja laki-laki itu beredar luas di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @sedangrame.

Baca juga: Viral Kisah Pria Tinggal dengan 6 Istri, Tidur Bersama Satu Ranjang: Aku Senang dan Puas

Baca juga: Alarm Pembangun Tidur, Amalkan Surat Pendek ini, Keutamaannya Luar Biasa Dahsyat!

Baca juga: Teganya sang Anak, Undang Orang Tua Hadiri Wisuda, Sudah Dirias, Ternyata 4 Tahun Tak Pernah Kuliah

“Momen remaja nggak sanggup bayar cewek penghibur setelah selesai m**n, malah telepon orang tuanya buat bayarin si cewek,” isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang remaja laki-laki duduk di kasur kamar hotel, mengenakan celana pendek, kaus hitam, dan jaket.

Remaja laki-laki yang diperkirakan masih belasan tahun tersebut terdiam menghadapi kemarahan seorang wanita penghibur yang tidak dapat dibayarnya.

Diduga bahwa remaja tersebut baru saja terlibat hubungan intim dengan wanita tersebut setelah bersepakat melalui aplikasi.

Namun, ketika diminta membayar, remaja itu terlihat lemas karena kekurangan uang.

Sontak hal tersebut membuat wanita itu sangat marah.

Dalam rekaman video, terdengar wanita itu melontarkan kata-kata kasar, dan marah-marah ke remaja laki-laki tersebut.

Wanita itu kemudian mengatakan bahwa remaja itu berpura-pura sakit untuk menghindari tanggung jawab.