Berita Bangka Selatan

Masih Ditemukan Indikasi Warga Positif Kaki Gajah di Bangka Selatan, Dinkes Ambil 1.037 Sampel Darah

Masih Ditemukan Indikasi Warga Positif Kaki Gajah di Bangka Selatan, Dinkes Basel Ambil 1.037 Sampel Darah. Berikut Penjelasan Dinkes Setempat:

handover/ tribunpalu.com
Ilustrasi penyakit kaki gajah. 

POSBELITUNG.CO -- Terhitung awal bulan ini Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) menargetkan 1.020 orang menjadi objek sampel pengambilan darah.

Pasalnya terindikasi ada masyarakat setempat mengidap penyakit filariasis atau kaki gajah.

Fakta itu muncul seiring temuan, hasil pemeriksaan darah sampel acak sejak awal Bulan November 2023 ini.

Di mana beberapa sampel di antaranya positif mikrofilaria.

Namun saat direalisasikan petugas di lapangan mampu mengambil 1.037 sampel.

Sampel itu diambil guna mengetahui ada tidaknya kasus infeksi filariasis.

Baca juga : Biodata Yanis Issoufou Pemain Timnas Prancis, Diduga Bermain Ilegal pada Piala Dunia U17 2023

Bahkan dari ribuan sampel yang telah diperiksa di laboratorium, beberapa di antaranya dinyatakan positif kaki gajah.

“Jadi sekarang sudah berproses pemeriksaan sampel di laboratorium. Informasi yang saya terima sudah ada beberapa sampel dinyatakan positif kaki gajah,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Bangka Selatan, Slamet Wahidin, Kamis (23/11/2023).

Namun jumlah pasti berapa sampel yang positif tersebut kata Slamet, pihaknya belum mendapatkan data pasti.

Pasalnya, sejauh ini proses pemeriksaan sampel yang diambil masih dilakukan oleh petugas di laboratorium. Diperkirakan hasil pasti sampel positif kaki gajah baru akan diserahkan pada awal Desember 2023 mendatang.

Karena penyakit kaki gajah hanya dapat diketahui dengan pemeriksaan darah tebal di laboratorium parasitologi. Pengambilan darahnya pun harus dilakukan malam hari antara pukul 22.00-00.00 WIB.

Pengambilan sampel darah pada malam dilakukan karena parasit atau cacing filaria hanya aktif saat malam.

“Memang kita sudah menerima beberapa laporan sampel positif kaki gajah. Namun kita belum mendapatkan jumlah riilnya, karena masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium,” jelas Slamet.

Lebih jauh ungkapnya, penyakit kaki gajah terkadang tidak memiliki gejala. Namun jika terus dibiarkan, kaki penderita akan membesar sehingga menyebabkan kecacatan. Selain sulit untuk mendeteksi, kaki gajah juga kadang tidak menimbulkan gejala setelah terinfeksi. Karena masa inkubasi penyakit kaki gajah membutuhkan waktu 10-15 tahun lamanya.

Sumber: Pos Belitung
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved