Pos Belitung Hari Ini

Nyamuk Wolbachia akan Disebar se-Indonesia untuk Menekan Penularan DBD

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memutuskan untuk memperluas area penyebaran nyamuk Wolbachia secara nasional.

Editor: Novita
Dokumentasi Posbelitung.co
Pos Belitung Hari Ini, Senin 27 November 2023 


POSBELITUNG.CO, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memutuskan untuk memperluas area penyebaran nyamuk wolbachia secara nasional.

Nyamuk dengan bakteri Wolbachia diklaim dapat menurunkan penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) secara signifikan.

Sebelumnya lima kota penyebaran nyamuk wolbachia hanya dilakukan di lima kota di antaranya Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang dan Kupang.

Kemenkes juga telah mengeluarkan buku pedoman penanggulangan dengue dengan metode nyamuk berwolbachia di 5 kota.

Buku pedoman ini dikeluarkan untuk memastikan implementasi wolbachia berjalan baik sesuai dengan penelitian di Yogyakarta.

"Program ini sangat baik. Kami akan lanjutkan program ini, mudah-mudahan lima kota ini, ya akan kita evaluasi, berhasil dan akan kita lakukan tentu secara nasional," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, Minggu (26/11/2023).

Maxi menegaskan bahwa penyebaran nyamuk ber-wolbachia dipastikan aman. Karena telah melalui proses penelitian yang cukup panjang dengan turut melibatkan banyak ahli.

“Penerapan teknologi nyamuk ber-wolbachia sudah melalui kajian dan analisis risiko dengan melibatkan 25 peneliti top Indonesia, dan hasilnya bagus," ujarnya.

Sisi lain, meski telah menunjukkan hasil yang baik, Maxi mengatakan jika pelaksanaan nyamuk ber-wolbachia tetap memerlukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Agar dapat mengetahui perkembangan dari penyebaran nyamuk berwolbachia.

Sejak tahun 2016

Dalam kesempatan yang sama, Peneliti Nyamuk Wolbachia Universitas Gadjah Mada Prof Adi Utarini mengatakan bahwa penyebaran dengue di Kota Yogyakarta telah berjalan efektif sejak tahun 2016.

Terbukti, daerah yang disebar nyamuk ber-wolbachia terbukti mampu menurunkan angka kejadian demam berdarah hingga 77 persen dan angka perawatan rumah sakit juga turun 86 persen.

Bahkan, merujuk pada data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2023, kasus demam berdarah dengue tercatat hanya di angka 67 kasus.

Jumlah ini merupakan yang terendah selama 30 tahun terakhir.

“Kami membandingkan kecenderungan dengue di Yogyakarta mundur 30 tahun, dari situ kami menyimpulkan memang angka kejadian dengue saat ini terendah sejak 30 tahun lalu. Hasil ini menjadi bukti penelitian di Yogyakarta sekaligus rekomendasi ke WHO untuk vector control advisory Group,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved