Jadi Sorotan, Tatapan Gadis Israel ke Hamas Hingga Isi Surat Ibu yang Disandera Hamas Getarkan Dunia

Kepada para jenderal yang telah mendampingi saya dalam beberapa minggu terakhir, sepertinya kita akan berpisah besok, namun saya berterima kasih....

HAMAS MEDIA OFFICE / AFP
Pejuang Hamas menemani sandera Israel yang baru dibebaskan (berbaju merah muda) ke kendaraan Palang Merah, di Jalur Gaza pada 27 November 2023. Di hari keempat gencatan senjata, 11 sandera Israel dibebaskan sementara Israel membebaskan 33 tahanan Palestina. 

POSBELITUNG.CO -- Baru-baru ini, heboh gadis Israel disandera Hamas ' Jatuh CInta' kepada pejuang Brigade al-Qassam.

Hal itu diketahui melalui tatapan sang gadis yang menjadi sorotan.

Disebutkan, seorang sandera Israel, yang dibebaskan kemarin, menjadi heboh di internet setelah dia diduga menyimpan rasa cinta kepada seorang pejuang Hamas dari Brigade al-Qassam.

Kelompok militer Hamas, Brigade al-Qassam, merilis video yang menunjukkan sandera Israel yang dibebaskan pada tahap kedua pada Sabtu malam.

Para sandera Israel terlihat tidak terluka dan dengan gembira mengucapkan selamat tinggal kepada para pejuang Hamas yang memicu pertanyaan tentang bagaimana mereka diperlakukan dengan baik oleh para pejuang Palestina seperti dilaporkan Albawaba.

"Bye Maya" "Bye Shukran"

Namun, seorang gadis remaja menarik perhatian besar di media sosial karena kecintaannya pada seorang pejuang Hamas.

Baca juga: Mohammed Deif, si Mata Satu Pemimpin Hamas Paling Diburu Israel, Ternyata Ahli Bom dan Terowongan

Baca juga: Biodata Vidi Aldiano, Jalani Pengobatan Kanker Usai Manggung di Malang, Kondisi Sempat Drop

Baca juga: Akhir November 2023, Harga Oppo A17k dan Oppo A17 kini Selisih Rp400 Ribu, Cek Harga HP OPPO di Sini

Dalam rekaman tersebut, seorang pejuang Hamas berkata kepada gadis yang terlihat patah kaki dan berjalan menggunakan tongkat: "Bye Maya," gadis remaja Israel itu kemudian menjawab, "Bye, Shukran (yang artinya terima kasih dalam bahasa Arab)."

Kelompok militer Hamas, Brigade al-Qassam, merilis video yang menunjukkan sandera Israel yang dibebaskan pada tahap kedua pada Sabtu malam.
Kelompok militer Hamas, Brigade al-Qassam, merilis video yang menunjukkan sandera Israel yang dibebaskan pada tahap kedua pada Sabtu malam. (SERAMBINEWS.COM/twitter)

Menurut sumber resmi, 13 warga Israel dan empat orang asing dibebaskan dari Gaza melalui koordinasi dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada hari Sabtu.

Sebagai tanggapan, pihak berwenang Israel membebaskan 39 warga Palestina, termasuk enam perempuan dan 33 anak di bawah umur, dari penjara pada hari Minggu sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan gelombang kedua di tengah gencatan senjata 4 hari yang disetujui oleh Israel dan Hamas.

Jumlah kematian sejak dimulainya serangan Israel di Gaza telah melonjak menjadi 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak-anak dan lebih dari 4.000 wanita, menurut otoritas kesehatan.

Isi Surat Ibu yang Disandera Hamas Bersama Anaknya Getarkan Dunia

"Kita akan Berpisah Besok"

Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, merilis surat yang diklaim ditulis oleh salah satu sanderanya yang baru dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel pekan lalu.

Surat tersebut ditulis oleh Danielle, seorang perempuan Israel yang disandera milisi Hamas pada 7 Oktober lalu. Ia disandera bersama putrinya Emilia Aloni berusia 5 tahun.

Danielle Aloni dan Emilia disandera oleh Hamas selama 49 hari di Gaza yang terkepung.

Pada tanggal 24 November, ibu dan anak perempuan Israel tersebut dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel dan dipertemukan kembali dengan keluarga mereka.

Baca juga: Israel Tangkap Hacker Palestina yang Bobol Iron Dome di Malaysia, Agen Turki Pasang Badan untuk Omar

Baca juga: Ngeri! Siswa di Medan Di-bully Kakak Kelas, Diculik lalu Dianiaya Tak Manusiawi, Dicap Besi Panas PA

Baca juga: 50 Contoh Soal dan Kunci Jawaban Pilihan Ganda PAS/UAS PPKN Kelas 4 SD/MI Kurikulum Merdeka

Sebelum mereka meninggalkan Gaza, Danielle Aloni menulis surat “terima kasih” kepada Hamas yang berbunyi, “Saya berterima kasih dari lubuk hati saya yang terdalam atas rasa kemanusiaan luar biasa yang Anda tunjukkan terhadap putri saya, Emilia.”

Berikut ini surat yang semula ditulis tangan dalam bahasa Ibrani dan kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab dan menjadi viral di media sosial.

Surat tersebut juga menggetarkan dunia, dan mengubah image Hamas yang diklaim Amerika Serikat, Israel dan sekutunya sebagai kelompok teroris menjadi kelompok perlawanan bersenjata Palestina yang humanis dengan memperlakukan tawannnya dengan sangat baik.

Berikut isi suratnya:

“Kepada para jenderal yang telah mendampingi saya dalam beberapa minggu terakhir, sepertinya kita akan berpisah besok, namun saya berterima kasih dari lubuk hati yang terdalam atas rasa kemanusiaan luar biasa yang ditunjukkan terhadap putri saya, Emilia.

Anda seperti orang tua baginya, mengundangnya ke kamar Anda kapan pun dia mau. Dia mengakui perasaan bahwa Anda semua adalah temannya, bukan hanya teman, tapi benar-benar dicintai dan baik.

Terima kasih, terima kasih, terima kasih atas banyak waktu yang Anda habiskan sebagai pengasuh.

Terima kasih telah bersabar padanya dan menghujaninya dengan permen, buah-buahan, dan segala sesuatu yang tersedia meskipun sebenarnya tidak ada.

Anak-anak tidak boleh ditawan, namun terima kasih kepada Anda dan orang-orang baik lainnya yang kami temui selama ini, putri saya merasa seperti seorang ratu di Gaza...

Secara umum, dia mengakui perasaannya seperti pusat dunia. Dia belum pernah bertemu siapa pun dalam perjalanan panjang kami, mulai dari pangkat hingga pimpinan, yang tidak memperlakukannya dengan kelembutan, kasih sayang, dan cinta.

Saya akan selamanya menjadi tawanan rasa syukur karena dia tidak meninggalkan sini dengan trauma psikologis seumur hidup. Saya akan mengingat perilaku baik Anda, yang diberikan di sini meskipun Anda menghadapi situasi sulit dan kerugian besar yang Anda derita di sini di Gaza. Saya berharap di dunia ini kita benar-benar bisa menjadi teman baik.

Saya berharap Anda semua sehat dan sejahtera... Kesehatan dan cinta untuk Anda dan anak-anak keluarga Anda.

Terimakasih banyak.

Danial dan Emilia"

Danielle dan Emilia Aloni termasuk di antara 24 sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas pada 24 November.
Danielle dan Emilia Aloni termasuk di antara 24 sandera Israel yang dibebaskan oleh Hamas pada 24 November. (SERAMBINEWS.COM/twitter)

Hari Keempat: 11 Sandera Ditukar 33 Tahanan Palestina

Memasuki gencatan senjata hari keempat, Senin (27/11/2023), pasukan Israel dan Hamas kembali melakukan pertukaran tahanan.

Mengutip Al Arabiya, Hamas membebaskan 11 sandera Israel.

Baca juga: 60 Contoh Soal dan Kunci Jawaban Pilihan Ganda PAT IPS Kelas 7 Semester 2

Baca juga: 25 Contoh Soal dan Jawaban Pilihan Ganda PAT Ekonomi Kelas 10 Semester 2

Baca juga: Harga HP OPPO A17k Resmi Turun Rp 300.000 di November 2023, Cek Spesifikasinya

Sementara Israel membebaskan 33 tahanan Palestina.

Ke-11 sandera Israel yang dibebaskan semuanya memiliki kewarganegaraan ganda, yakni 3 orang Prancis, 2 Jerman dan 6 Argentina.

Sementara itu, 33 tahanan Palestina yang dibebaskan terdiri dari 3 wanita dan 30 anak-anak, Al Jazeera melaporkan.

Hingga jam 23.30 waktu setempat (atau Selasa, 4.30 WIB), militer Israel mengkonfirmasi semua sandera sudah dikembalikan dan akan menjalani pemeriksaan medis terlebih dahulu sebelum pulang ke keluarga masing-masing.

Sedangkan keluarga tahanan Palestina kini masih menunggu keluarga mereka kembali.

Ahmad Jaradat, suami dari seorang wanita Palestina yang diperkirakan segera dibebaskan dari penjara Israel, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia terkejut melihat nama istrinya, Etaf, ada dalam daftar.

Jaradat mengatakan dia membutuhkan waktu lima jam untuk sampai ke Ramallah dengan mobil dari rumahnya dekat Jenin untuk menyambut istrinya.

“Istri saya telah ditangkap selama tiga tahun. Saya hanya mengunjunginya empat kali,” ujarnya.

Gencatan Senjata Diperpanjang Dua Hari

Jeda kemanusiaan dalam pertempuran antara Israel dan Hamas akan diperpanjang dua hari, ungkap mediator Qatar dan Hamas, beberapa jam sebelum gencatan senjata empat hari di Gaza berakhir, Senin (28/11/2023)

“Negara Qatar mengumumkan bahwa, sebagai bagian dari mediasi yang sedang berlangsung, kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari pada X, sebelumnya Twitter, pada hari Senin.

Qatar, Amerika Serikat dan Mesir terlibat dalam negosiasi intensif untuk membangun dan memperpanjang gencatan senjata di Gaza.

Pada kesepakatan gencatan senjata awal, total 50 tawanan sipil, semuanya perempuan dan anak-anak, diperkirakan akan dibebaskan oleh Hamas.

Sebagai imbalannya, 150 tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel akan dibebaskan dan lebih banyak bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke Gaza.

Selama tiga hari pertama gencatan senjata, 39 tawanan Israel dibebaskan oleh Hamas dan ditukar dengan 117 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Sebagai hasil dari negosiasi paralel yang dipimpin oleh Qatar, 17 warga negara Thailand, satu warga Filipina, dan satu warga negara ganda Rusia-Israel juga telah dibebaskan oleh Hamas.

Pejuang Hamas menyandera sekitar 240 sandera ketika mereka menyerbu dari Gaza ke Israel selatan pada 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.200 orang, menurut pejabat Israel.

Setelah serangan itu, Israel melancarkan pengeboman tanpa henti dan serangan darat di Gaza, menewaskan hampir 15.000 orang, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak, menurut pejabat Palestina.

(*/ SerambiNews.comTribunnews.com)

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved