Cerita Pilu Mohamed Hadid, Ayah Bella Hadid Ungkap soal Nakba 1948: Yahudi Usir Kami dari Palestina

Mohamed Hadid saat itu baru berusia sembilan hari saat peristiwa Nakba, ketika Israel mengusir keluarganya dari Palestina. "Saya tidak ingat ..."

Twitter / Instagram @bellahadid
Inilah sosok Mohamed Hadid, ayaha Bella Hadid yang pernah diusir oleh Israel, rumahnya dirampas 

Ibu Hadid kemudian menyadari mereka saat itu menjadi pengungsi dan berusaha mengambil selimut dari rumah itu agar anak-anaknya tidak kedinginan di jalan.

Namun, keluarga Yahudi tersebut tidak mengizinkan ibu Hadid masuk rumahnya sendiri.

"Keluarga saya dan ayah bertemu kembali di kamp pengungsi Suriah setelah beberapa hari diusir dari rumahnya sendiri," kata Mohamed Hadid.

Mohamed Hadid: Antisemitisme berasal dari Barat

Ketika membahas antisemitisme, Mohamed Hadid menyoroti antisemitisme berasal dari Eropa dan mempengaruhi masyarakat di wilayah tersebut.

“Hal ini terjadi baik di Eropa Timur maupun di Barat, terhadap masyarakat di kawasan kami. Tapi saya tidak bisa anti-Semit; saya sendiri berasal dari ras Semit (ras Timur Tengah, termasuk Yahudi dan Arab). Saya berasal dari tanah tempat Yesus Kristus dilahirkan. Saya tidak bisa melawan diri saya sendiri," kata Mohamed Hadid.

Baca juga: Harga HP Oppo Reno10 Pro 5G Akhir November 2023 dan Spesifikasi, Kamera Utama 50 MP, Banyak Diminati

Baca juga: 55 Contoh Soal dan Kunci Jawaban Pilihan Ganda PAS/UAS PJOK Kelas 10 SMA/MA, Kurikulum Merdeka

Baca juga: Biodata Betharia Sonata, Sampai Sujud di Kaki Ibu Rinoa untuk Damai dan Minta Leon Dozan Dimaafkan

Dia menggarisbawahi bahwa orang-orang Yahudi dan orang-orang Palestina adalah sepupu sebagai keturunan Abraham.

Meski mereka mungkin memiliki perspektif yang berbeda, mereka tidak bisa menjadi musuh.

“Tiga agama bersatu di negeri ini. Oleh karena itu, kita tidak bisa melawan mereka, dan mereka tidak bisa melawan kita,” katanya.

Mohamed Hadid menambahkan, salah satu kesedihan terbesar di dunia adalah orang-orang tidak dapat kembali ke tanah tempat mereka dilahirkan, hidup atau mati.

“Tidak seorang pun boleh mengalami rasa sakit yang menghalangi mereka untuk kembali ke tanah tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan, baik dalam hidup atau mati,” katanya.

Meski orang tua dan neneknya ingin dimakamkan di tempat kelahirannya, Mohamed Hadid mengatakan hal itu tidak mungkin dilakukan karena mereka harus mengungsi dari wilayah itu sebagai pengungsi.

Ia juga berbagi cerita tentang neneknya yang tidak bisa dimakamkan di Palestina setelah kematiannya di Pulau Rhodes selama berada di sana.

“Ini adalah cara terdekat yang bisa kami lakukan untuk membawanya ke Palestina,” katanya.

Mohamed Hadid juga mengatakan dia harus menguburkan orang tuanya di AS.

"Saya juga ingin dimakamkan di tanah tempat saya dilahirkan," katanya, merujuk pada wilayah Palestina.

Baca juga: 25 Contoh Soal dan Jawaban Pilihan Ganda PAT Ekonomi Kelas 10 Semester 2

Baca juga: 60 Contoh Soal dan Kunci Jawaban Pilihan Ganda PAT IPS Kelas 7 Semester 2

Baca juga: Jangan Panik, Ini Cara Membuka HP OPPO yang Terkunci atau Lupa Kata Sandi dengan Panggilan Darurat

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved