Berita Belitung

TPID Tempuh Sejumlah Strategi untuk Tekan Inflasi di Kota Tanjungpandan Belitung

TPID kian masif menempuh beberapa sinergi untuk menekan angka Inflasi di Kota Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Novita
IST/Dokumentasi BI Babel
Rapat koordinasi High Level Meeting TPID bersama Pemerintah Kabupaten Belitung, Selasa (12/12/2023). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kian masif menempuh beberapa sinergi untuk menekan angka Inflasi di Kota Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

Kepala Kantor Perwakilan wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Faturachman mengemukakan, beberapa waktu lalu pihaknya juga sudah menggelar rapat koordinasi High Level Meeting TPID.

Dia menyebut, tekanan inflasi selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) lebih diwaspadai.

"Secara historis dalam 5 tahun terakhir, di bulan Desember cenderung terjadi inflasi terkait permintaan konsumsi masyarakat meningkat sejalan libur Nataru. Disamping itu, beberapa kendala teridentifikasi mengganggu distribusi bahan pangan ke Belitung," kata Faturachman dalam rilis yang diterima pada Jumat (15/12/2023).

Oleh karena itu, lanjutnya, pemda bersama TPID perlu memperkuat langkah-langkah pengendalian untuk menekan angka inflasi di bulan tersebut.

Antara lain melalui peningkatan frekuensi operasi pasar dan pasar murah, prioritas distribusi angkutan pangan, serta monitoring jumlah pasokan dan harga di distributor besar dan pedagang eceran.

"Dalam jangka panjang dukungan APBD untuk pelaksanaan program-program kemandirian pangan lokal perlu terus diperkuat," tegasnya.

Kota Tanjungpandan merupakan satu di antara kota pengukuran inflasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Diketahui sebelumnya, inflasi Tanjungpandan pada November 2023 5,89 persen year on year (y-on-y).

Angka ini membawa Tanjungpandan pada posisi inflasi tertinggi se-Indonesia. Inflasi utama bersumber dari harga tiket angkutan udara, beras, dan cabai merah.

Operasi pasar murah makin intensif

Bank Indonesia terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur untuk memperkuat program pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Dukungan yang telah diberikan antara lain melalui pemberian bantuan sarana produksi pertanian, digital farming, dan moda transportasi pengangkutan untuk Kelompok Tani Dukong Jaya Mandiri Belitung, dan Gapoktan Mufakat Desa Gantung Belitung Timur.

"Kedua klaster tersebut telah berhasil melakukan panen cabai merah di luas lahan 2,3 hektare (ha) dengan produktivitas rata-rata 11 ton/ha. Panen cabai diperkirakan akan berlangsung hingga Januari 2024 sehingga dapat mendorong ketersediaan pasokan cabai merah di Pulau Belitung," jelasnya.

Kemudian untuk mendorong keterjangkauan harga, tambah Faturachman, Bank Indonesia bersama TPID Bangka Belitung sejak awal tahun bersinergi dalam operasi pasar murah, khususnya di Tanjungpandan.

Hingga Desember 2023, TPID Bangka Belitung telah melaksanakan operasi pasar murah sebanyak 221 kali, diikuti pemantauan langsung dan berkala terhadap harga pangan di level distirbutor dan pasar tradisional.

"Bank Indonesia merekomendasikan agar kegiatan operasi pasar murah dan SPHP Bulog di Tanjungpandan semakin intensif dilaksanakan oleh TPID Belitung, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), termasuk sidak pasar untuk memonitor ketersediaan pasokan dan harga pangan," tuturnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved