Berita Populer

Gaya Perang IDF di Gaza Bakal Bikin Lebih Banyak Tentara Israel Mati

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Surat Kabar Haaretz, Senin kemarin, disebutkan akan banyak berita kematian tentara Israel (IDF) di Gaza

AFP/JALAA MAREY
ILUSTRASI: Tentara Israel atau IDF. Bakteri berbahaya menyerang tentara Israel yang menyebabkan gangguan pada perut dan sistem pencernaan. 

POSBELITUNG.CO -- Dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Surat Kabar Haaretz, Senin kemarin, disebutkan bahwa akan banyak berita tentang kematian tentara Israel (IDF) di Gaza.

Jika pertempuran terus berlanjut seperti saat ini, tentara Israel menderita cedera dan semakin banyak kematian.

Hal itu diungkapkan oleh Analis Militer asal Israel, Amos Harel. Menurutnya gaya Perang IDF (Israel) di Gaza pada saat ini menjadi penyebabnya. Itu berarti bakal lebih banyak kematian di pihak Israel.

Harel menambahkan bahwa bahaya bagi Israel akan semakin besar ketika keraguan mulai muncul seiring berjalannya waktu terhadap kemampuan mencapai tujuan operasi militer di Gaza, terutama kekalahan Israel dari Gerakan Perlawanan Islam (Hamas).

Baca juga : 183 Perwira TNI Dimutasi, Dua Pangdam Digeser, 24 Perwira Pensiun

Analis Israel tersebut juga menunjukkan bahwa kemungkinan perubahan sifat operasi militer Israel di Gaza bulan depan akan menimbulkan keraguan mengenai kemungkinan tercapainya tujuan yang dinyatakan dalam serangan darat ke Jalur Gaza.

Bahwa pada tahap ini lanjut Harel, tampaknya gerakan Hamas belum siap untuk membuat konsesi, pada saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pilar-pilar pemerintahannya bersikeras bahwa hanya tekanan militer yang berkelanjutan akan mendorong gerakan tersebut untuk menunjukkan fleksibilitas.

Ia melanjutkan, meski Israel dan Amerika Serikat tidak memberikan rincian apa pun mengenai pembicaraan yang sedang berlangsung di antara mereka mengenai jangka waktu perang, namun jelas bahwa pembicaraan tersebut telah menetapkan batas waktu dimulainya fase perang berikutnya.

Analis militer Israel mengatakan bahwa hal ini seharusnya terjadi pada pertengahan Januari, setelah itu sifat operasi ofensif Israel di Gaza akan berubah dan berkurang.

Kematian Tentara Israel Bakal Berlanjut

Dalam artikel yang ditulisnya untuk Haaretz, analis militer Israel mengevaluasi operasi darat Israel di Gaza dan pemulangan tahanan, yang merupakan satu di antara tujuan perang.

Memperhatikan bahwa rencana operasi darat tentara Israel, yang telah menjadi bahan perdebatan, mengemuka setelah serangan terhadap pemukiman di perbatasan Gaza pada Tanggal 7 Oktober, Harel melanjutkan artikelnya sebagai berikut:

“Kekalahan Israel memunculkan gagasan bahwa tidak ada pilihan lain selain operasi darat untuk mengalahkan Hamas. Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, opini publik Israel siap membiarkan tentaranya mati demi tujuan ini".

Baca juga : Status Tersangka Firli Bahuri Semakin Kuat, Hakim Tolak Permohonan Praperadilan yang Ia Ajukan

Namun, konsensus ini bergantung pada dua kondisi yang melemah seiring berjalannya waktu - seperti yang terjadi di Lebanon pada tahun 1982: perang memiliki tujuan yang jelas dan pemahaman bahwa kemenangan bisa dicapai.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved