Perang di Palestina

IDF Israel Kena Prank, Panik Dengar Kabar Hizbullah Menyusup Lewat Lebanon, Pernah Dijebak Hamas

Tentara Israel kena prank, panik sampai bunyikan siriner saat dengar kabar Hizbullah menyerang lewat Lebanon

Penulis: Hendra CC | Editor: Hendra
JACK GUEZ / AFP) (AFP/JACK GUEZ
Pasukan Israel berpatroli di lokasi yang dirahasiakan di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza pada 19 Oktober 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. 

Prank tersebut terjadi di tengah eskalasi militer di perbatasan Lebanon-Palestina, terutama setelah pembunuhan Wakil Ketua Hamas Saleh al-Arouri oleh Israel, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran.

IDF Kena Jebakan Hamas

Hamas merilis rincian operasi gabungan Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Quds yang akan menyerang wilayah Al-Maghazi, Jalur Gaza tengah, Senin (22/1/2024).

Operasi gabungan tersebut merupakan salah satu pertempuran besar Hamas melawan IDF Israel.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mencatat, 21 tentara dan 3 perwiranya tewas dalam pertempuran besar selama 24 jam dan mengakui hari itu adalah pukulan terberat.

Ternyata, Hamas telah lama menempatkan pejuangnya di Al-Maghazi dan membiarkan pasukan Israel memasuki wilayah itu, seolah mereka sudah pergi dari wilayah itu.

“Mujahidin kami telah ditempatkan selama berminggu-minggu di wilayah operasi timur Al-Maghazi, meskipun terjadi pemboman yang intens dan terus menerus, yang menunjukkan bahwa instruksinya adalah untuk tidak menghadapi pasukan yang menembus Al-Maghazi. Mereka berkemah sambil menunggu target yang berharga,” tulis Brigade Al-Qassam dalam pernyataannya di Telegram, Rabu (24/1/2024) malam.

Brigade Al-Qassam mengatakan pejuangnya sengaja membiarkan Israel menembaki dan menyisir wilayah Al-Maghazi, untuk memberikan rasa aman kepada IDF sebelum para pejuang Brigade Al-Qassam menyergap mereka pada waktu yang tepat.

“Musuh mengintensifkan tembakannya di daerah tersebut dan menyisirnya sampai dia merasa aman, jadi dia memasukkan pasukan teknik, menunjukkan bahwa Mujahidin melihat pasukan musuh maju dan mengidentifikasinya sebagai kekuatan teknik melalui identitasnya dan peralatan," lanjutnya.

Para pejuang juga tidak menyerang pasukan Israel yang berada di atas jebakan ladang ranjau yang ditanam oleh Brigade Al-Qassam.

"Mujahidin memilih untuk tidak menghadapi pasukan lain yang berdiri di atas ladang ranjau yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh Qassam," tegasnya, dikutip dari Al Jazeera.

Bahkan, para pejuang Brigade Al-Qassam menunggu pasukan Israel untuk memasang jebakan di rumah-rumah warga Palestina, yang beberapa sudah rusak akibat serangan Israel sebelumnya.

“Mujahidin menunggu pasukan menyelesaikan tugasnya dan memasang bahan peledak, kemudian mereka (pejuang Brigade Al-Qassam) menargetkannya dengan peluru anti-personil, yang menunjukkan bahwa peluru tersebut adalah pemicu bahan peledak yang menyebabkan ledakan yang menghancurkan bangunan dan menewaskan pasukan musuh (Israel)," kata Brigade Al-Qassam.

Sementara itu, Brigade Al-Qassam juga menargetkan kendaraan militer pasukan Israel beserta tentara yang ada di dalamnya.

“Sejalan dengan itu, sebuah tank yang bekerja untuk mengamankan pasukan dihancurkan, dan orang-orang di dalamnya tewas dan terluka," lanjutnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved