Perang di Palestina

Amerika Jangan Cuma Mengancam, Iran Tidak akan Takut Apalagi Mundur, Siap Tempur Kapan Pun

Amerika keluarkan ancaman, Iran tak mau perang, tapi tak akan mundur bila diserang duluan, siap tempur kapan pun

Penulis: Hendra CC | Editor: Hendra
Tangkap Layar AP
Panglima Korps Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami saat memberikan pidato di acara pemakaman korban tewas dalam peristiwa pengeboman di Kerman, 5 Januari 2024. 

Iran mengatakan bahwa kelompok perlawanan di wilayah tersebut tidak menerima perintah dari Teheran dalam keputusan dan tindakan mereka termasuk dalam mendukung rakyat Palestina.

Iran Mode Siap Perang

Panglima Korps Garda Revolusioner Islam Iran Mayor Jenderal Hossein Salami menanggapi pernyataan sejumlah pejabat Amerika Serikat termasuk Presiden Joe Biden berkait tewasnya tiga tentara Amerika di Yordania.

Ia menilai ucapan pejabat AS dan Biden sebagai ancaman di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, usai kematian tiga pasukan AS.

“Kami mendengar kata-kata ancaman dari para pejabat Amerika. Anda telah menguji kami, dan kami tidak akan membiarkan ancaman tanpa jawaban," ucap Jenderal Salami saat berbicara di Kongres Nasional dalam rangka peringatan 24.000 Martir dari Teheran, seperti dikutip IRNA, kantor berita resmi Iran.

Bahkan anggota Partai Republik yang berhaluan keras juga menyerukan tindakan militer yang lebih langsung terhadap Iran.

Iran sendiri menolak kaitan apa pun dengan serangan tersebut, dan siap mengambil tindakan tegas jika terjadi agresi AS.

“Kami tidak ingin berperang, tapi kami juga tidak takut akan perang,” tegas Jenderal Salami.

Ia menambahkan bahwa pihaknya bukan penghasut perang.

"Tapi kami membela diri dan kejayaan kami,” tandasnya.

Kataib Hezbollah Setop Serang AS

Kelompok milisi Kataib Hizbullah yang didukung Iran mengumumkan penghentian operasi permusuhan terhadap pasukan AS, Al Jazeera melaporkan.

Pada 28 Januari lalu, 3 tentara AS tewas dalam serangan udara yang menargetkan pangkalan militer AS yang disebut Tower 22.

Upaya de-eskalasi Kataib Hizbullah diumumkan pada Selasa (30/1/2024) malam waktu setempat.

Mereka beralasan penghentian serangan kepada pasukan AS karena tidak ingin mempermalukan pemerintah Irak, basis kelompok mereka.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved