Perang di Palestina

Komandan Kopassus Israel dan 3 Perwira Tewas Ditembak saat Tempur Lawan Prajurit Brigade Al-Qassam

Komandan kopassus Israel dikenal ahli perang dan 3 perwiranya tewas saat bertempur lawan prajurit dari Brigade Al-Qassam

Penulis: Hendra CC | Editor: Hendra
IDF
Dari kiri ke kanan: Yitzhar Hoffman (36), komandan unit elit Shaldag Israel; Mayor Netzer Simchi (30) dari Brigade Serangan ke-14; Kapten Gabriel Shani (28) dari Batalyon Pengintaian 6646; dan prajurit Yuval Nir (43), yang tewas di Jalur Gaza dalam pertempuran selama 24 jam melawan Brigade Al-Qassam (Hamas) pada 30-31 Januari 2024. 

"Dua perwira dan dua tentara kami gugur dalam pertempuran selama 24 jam terakhir, selain 10 lainnya terluka," kata IDF, Rabu malam.

Dengan terbunuhnya empat tentara Israel tersebut, jumlah korban jiwa tentara Israel menjadi 561 orang sejak dimulainya serangan darat pada 27 Oktober 2023.

Sementara data yang diterbitkan IDF menyatakan 2.771 perwira dan tentaranya terluka sejak 7 Oktober 2023.

"Sekitar 1.276 tentara ini terluka dalam serangan darat di Jalur Gaza. Ada 388 tentara menerima perawatan atas luka-luka mereka di Jalur Gaza, 39 di antaranya luka berat, 240 luka sedang dan 109 luka ringan," jelas IDF.

Namun, Brigade Al-Qassam yakin jumlah korban tentara Israel yang tewas dan terluka jauh lebih banyak dari data yang disajikan IDF.

5 Perwira Tewas

Juru bicara Tentara Israel (IDF) mengumumkan kalau seorang perwira yang bertugas di bawah Unit Shaldag Angkatan Udara Israel terbunuh pada Rabu (31/1/2024), di Jalur Gaza utara.

Pernyataan ini menambah jumlah tentara Israel yang diumumkan tewas hari ini bertambah menjadi empat, termasuk dua perwira.

Selain itu, setidaknya lima tentara Israel terluka oleh milisi Pembebasan Palestina di Jalur Gaza.

Kabar ini menyeruak di tengah klaim Israel yang menyebut sudah mengendalikan wilayah Gaza Utara.

Padahal unit shaldag dikenal sebagai unit pasukan khusus di IDF.

Unit Shaldag salah satu unit khusus utama militer Israel dari matra Angkatan Udara dan bermarkas di Pangkalan Udara Palmachim, sekitar 45 km di utara Kota Gaza.

Rekrutmen yang bergabung ke unit ini adalah para tentara pilihan.

Mereka menjalani pelatihan keras sehingga jebolan Unit Shaldag diharapkan memiliki nilai dan kemampuan yang luar biasa sebagai bagian dari unit komando.

Para rekrutan ini kemudian menjalani fase pelatihan paling ekstensif dan terlama dibandingkan unit tentara Israel mana pun, yang berlangsung selama 22 bulan.

Pasukan unit dilengkapi dengan pelatihan infanteri dasar dan lanjutan selama enam bulan, latihan terjun payung, latihan lintas udara, serta keterampilan pengumpulan dan pengintaian intelijen

 

(Tribunnews.com/Hasiolan Eko P Gultom/Yunita Rahmayanti)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved