Berita Pangkalpinang
Perundungan Siswa Jadi Sorotan, Sekolah di Bangka Belitung Diminta Terapkan Sekolah Ramah Anak
DP3ACSKB Provinsi Babel giat mendorong agar semua sekolah di Negeri Serumpun Sebalai menerapkan konsep sekolah rumah anak.
Penulis: Suhendri CC | Editor: Alza
POSBELITUNG.CO, BANGKA - Kasus bully atau perundungan siswa di sekolah menjadi sorotan publik.
Pasalnya, peristiwa perundungan itu kerap viral lantaran direkam dan disebarkan melalui media sosial.
Sehingga, mematik reaksi publik saat melihat foto atau video perundungan tersebut.
Menyikapi maraknya perundungan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DP3ACSKB) Babel, terus mendorong agar seluruh sekolah di Babel menerapkan konsep sekolah ramah anak (SRA).
Langkah ini guna mencegah dan mengantisipasi perundungan di sekolah.
Kepala DP3ACSKB Provinsi Babel Asyraf Suryadin mengatakan, masalah perundungan di sekolah di Negeri Serumpun Sebalai belum sekompleks yang terjadi di daerah lain di Indonesia.
Kendati demikian, menurut Asyraf, perlu ada langkah antisipasi sejak dini.
“Setelah kasus (perundungan di sekolah) di Pangkalpinang bulan-bulan lalu, hingga saat ini tidak ada lagi. Namun, tentu ini perlu kita antisipasi mulai dari sekarang agar hal tersebut tidak terjadi," kata Asyraf kepada Bangka Pos, Jumat (1/3/2024).
Oleh karena itu, lanjut dia, DP3ACSKB Provinsi Babel giat mendorong agar semua sekolah di Negeri Serumpun Sebalai menerapkan konsep sekolah rumah anak.
Berdasarkan Panduan Sekolah Ramah Anak yang disusun oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), sekolah ramah anak merupakan satuan pendidikan formal, nonformal, dan informal yang aman, bersih, dan sehat, peduli, dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak anak-anak, dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi, dan perlakuan salah lainnya.
"Di Bangka Belitung sudah cukup banyak. Untuk SMA/SMK hampir semua yang menerapkan sekolah ramah anak. Begitu juga SD dan SMP, sudah hampir semua yang menerapkan sekolah ramah anak,” ujar Asyraf.
"Kami dari pemerintah provinsi berusaha untuk di Babel ini dijadikan sekolah ramah anak. Karena pada prinsipnya sekolah ramah ini baik untuk anak-anak dan perlu diterapkan di seluruh penjuru sekolah yang ada di Babel," katanya.
Lebih lanjut, Asyraf menuturkan, sekolah ramah anak pada dasarnya adalah bagaimana 3 pilar, yaitu sekolah, orang tua, dan anak bersama-sama mewujudkan kondisi sekolah yang bersih, rapi, sehat, serta aman, dan nyaman.
Konsep sekolah ramah anak tersebut, yakni tidak ingin membuat anak ketika datang ke sekolah jadi merasa tidak nyaman, namun mewujudkan suasana anak-anak yang dapat belajar nyaman, sehat, dan tidak ada kekerasan di sekolah.
“Kalau dulu kan mohon maaf, guru mengajar bawa mistar, kalau (siswa) salah akan dipukul. Kalau sekarang kan tidak lagi, syukur pola mengajar kita sekarang sudah agak manusiawi, sudah lebih baik. Bukan berarti yang lama tidak baik, namun pola dulu dengan pola sekarang tentu berbeda dan tidak bisa disamakan," tutur Asyraf.
"Saya berharap dengan adanya sekolah ramah anak ini, sekolah-sekolah yang ada di Babel ke depannya bisa menjadi makin baik. Bisa menerapkan konsep sekolah yang ramah, sehat, dan menjadi tempat yang menyenangkan untuk mereka (anak-anak) menimba ilmu," kata dia. (x1)
GPM Digelar Serentak di 7 Kecamatan Pangkalpinang, 11 Ton Beras SPHP Ludes Diburu Warga |
![]() |
---|
Pemkot Pangkalpinang dan Forkopimda Gelar Rapat Mengantisipasi Potensi Gangguan Kerawanan Sosial |
![]() |
---|
159 Kasus Peredaran Obat Tradisional Ilegal Ditemukan di Bangka Belitung Sepanjang 2024 |
![]() |
---|
Festival Nganggung Peringati Maulid Nabi di Pangkalpinang, Ribuan Dulang Makanan Tersaji untuk Warga |
![]() |
---|
Update Harga Ayam Ras di Pangkalpinang Jelang Maulid Nabi, Naik ke Rp38 Ribu hingga Rp40 Ribu per Kg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.