Ini 15 Amalan Sunnah saat Sahur dan Berpuasa Ramadhan, Ada Doa Sebelum atau Setelah Berbuka

POSBELITUNG.CO - Amalan-amalan sunnah dalam ibadah apa pun hendaknya jangan diabaikan.

Amalan sunnah itu dilaksanakan demi keutamaan dan kesempurnaan ibadah.

Seperti halnya amalan-amalan sunnah saat makan sahur untuk berpuasa di bulan Ramadhan seperti Ramadhan 2024 ini.

Rasulullah SAW menganjurkan makan sahur saat akan menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Kegiatan makan sahur ini bisanya dikerjakan pada  waktu sepertiga malam hingga sebelum adzan Subuh.

Makan sahur hukumnya sunnah.

Namun bagi yang tidak makan sahur, tetap berlaku akan puasanya.

Baca juga: Amalan Sunnah saat Sahur dan Bacaan Niat Puasa Ramadhan Diajarkan Rasulullah SAW

Ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah saat sahur dan berpuasa pada bulan Ramadhan.

Dirangkum ada sekitar 15 amalan sunah yang bisa dikerjakan, masing-masing 5 amalan sunnah saat sahur dan 10 amalan sunnah berpuasa di bulan Ramadhan.

Berikut 5 amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah saat sahur di bulan Ramadhan dilansir dari Tribunstyle.com:

1. Makan dan minum saat sahur

Dalam hadis Rasulullah menyebutkan ada keberkahan dalam makanan sahur.

Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW pernah bersabda, "Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari no. 1923).

Imam Nawawi mengemukakan maksud keberkahan dalam makan sahur, salah satunya mampu menguatkan saat menjalankan ibadah puasa seharian.

2. Istighfar dan Berdoa

Disebutkan dalam Al-Quran, bahwa orang-orang yang beriman selalu memohon ampunan di waktu pagi sebelum fajar.

Dengan demikian,  manfaatkanlah waktu sahur untuk istighfar dan berdoa agar selalu dalam lindungan Allah SWT.

3. Mengakhiri waktu makan sahur

Umat Islam disunnahkan untuk mengakhirkan sahur di pengujung waktu.

Sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah dalam hadis Anas bin Malik.

"Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri untuk salat, lalu beliau mengerjakan salat. Kami bertanya pada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan salat Subuh. Anas menjawab, 'Yaitu sekitar seseorang membaca 50 ayat (Al-Qur'an).'" (HR. Bukhari no. 1134 dan Muslim no. 1097).

4. Sholat Tahajud dan baca Al-Quran sebelum Sholat Subuh

Rasulullah SAW begitu menganjurkan sholat Tahajud dan membaca Al-Quran pada waktu-waktu sepertiga malam terakhir.

Amalan ini akan menambah pahala dan mendekatkan diri kita pada Allah SWT.

5. Banyak  berdoa kepada Allah SWT

Berdoa pada waktu sahur termasuk mustajab atau cepat dikabulkan.

Dalam hadis dari Abu Hurairah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa Allah turun ke langit dunia dan akan mengabulkan doa setiap hamba yang berdoa kepada-Nya.

Dalam hal amalan-amalan sunnah dalam ibadah puasa, Syekh Muhammad ibn Umar Nawawi al-Bantani (w. 1316) merincinya dalam kitab Nihâyah al-Zain fî Irsyâd al-Mubtadi’in (Darul Fikr, Beirut, Cetakan I, h. 194).

Syekh Muhammad ibn Umar Nwawi al-Bantani menulis ada 10 amalan sunnah yang hendaknya dipelihara saat berpuasa.

Berikut 10 amalan sunnah berpuasa di bulan Ramadhan seperti dilansir dari laman NU Online.  

1. Makan sahur.

 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:  

 تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

Artinya, “Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari).  

Sahur dilakukan dengan menyantap sesuatu walau sedikit atau hanya seteguk air.

2. Menyegerakan berbuka sebelum shalat Maghrib.

Saat berbuka disunnahkan dengan kurma dan jika tidak ada, berbuka dengan air.

Hal ini disebutkan dalam hadist, Rasulullah bersabda:  

إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا، فَلْيُفْطِرْ عَلَى التَّمْرِ، فَإِنْ لَمْ يَجِدِ التَّمْرَ، فَعَلَى الْمَاءِ فَإِنَّ الْمَاءَ طَهُورٌ

Artinya, “Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan,” (HR Abu Dawud).    

3.  Membaca doa yang ma‘tsur sebelum atau setelah berbuka

Berikut doanya:

 اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلَتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ يَا وَاسِعَ الْفَضْلِ اِغْفِرْ لِي اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ

Artinya, “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, hanya kepada-Mu aku bertawakal. Sungguh, rasa haus sudah sirna, urat-urat sudah basah, dan balasan sudah tetap, insya Allah. Wahai Dzat yang maha luas karunia-Nya, ampunilah aku. Segala puji hanya milik Allah Dzat yang telah memberiku petunjuk, hingga aku kuat berpuasa. Lalu Dia memberiku rezeki, hingga aku bisa berbuka.”    

Atau doa yang lebih pendek dan masyhur:  

 اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ 

Artinya, “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, berkat rahmat-Mu, wahai Dzat yang maha penyayang di antara para penyayang.”  

Baca juga: Keutamaan Sholat Tarawih Malam Kedua Ramadhan Lengkap Niat Witir dan Bacaan Doa Kamilin

4. Mandi besar dari junub, haid, atau nifas sebelum terbit fajar.

Mandi besar ini agar bisa menunaikan ibadah dalam keadaan suci.

Sehingga tidak ada kekhawatiran masuk air ke mulut, telinga, anus, dan lainnya jika mandi setelah fajar.

5. Menahan lisan dari perkara-perkara yang tak berguna.

Seperti  berbohong dan mengumpat.

Mengingat hal ini akan menggugurkan pahala puasa.   

6. Menahan diri dari segala hal yang tak sejalan dengan hikmah puasa

Seperti berlebihan dalam makan atau minum, bersenang-senang dengan hal-hal yang sejalan dengan keinginan dan hawa nafsu.

 7. Perbanyak sedekah

Berilah mereka makanan secukupnya.

Rasulullah saw bersabda: 

 مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ

Artinya, “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad).   

 8. Memperbanyak itikaf di masjid.

Dianjurkan dikerjakan selama sebulan penuh.

Namun jika pun tidak, diutamakan sepuluh malam terakhir.

 9. Khatam Al-Quran minimal sekali selama Ramadhan.

Amalan ini sering dikerjakan para ulama terdahulu.

Seperti  Imam al-Syafi‘i yang mengkhatamkan Al Quran hingga 60 kali selama Ramadhan.  

10. Istiqamah dalam menjalankan amaliah Ramadhan.

Maksudnya terus melanjutkan atau konsisten mengerjakan amalan-amalan ini pada bulan-bulan selanjutnya. (*/Posbelitung.co/Tribunstyle.com)