Berita Belitung

Sajian Kuliner Khas Melayu Kedai Pak Itam di Belitung, Ada Prata dan Kuah Kari yang Menggugah Selera

Mencoba kuliner baru saat berbuka puasa, bisa mencicipi prata ala Kedai Pak Itam yang berada di Jalan Stadion, Kelurahan Pangkallalang, Belitung.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Pemilik Kedai Pak Itam, Istanty, menunjukkan menu prata ala Kedai Pak Itam saat berbincang dengan host dialog ruang kita Pos Belitung Disa Aryandi, Rabu (20/3/2024). 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Mencoba kuliner baru saat berbuka puasa, bisa mencicipi prata ala Kedai Pak Itam yang berada di Jalan Stadion, Kelurahan Pangkallalang, Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.

Sekilas, masyarakat Belitung melihat prata berbentuk bulat tipis seperti limping. Tetapi prata ini terbuat dari adonan yang membuat lapisannya bertumpuk dan cenderung lebih mirip roti canai yang disajikan lengkap dengan kari ayam.

"Di dalamnya ada lapisan bertumpuk, (dimakan dengan) kuah kari ayam. Ini salah satu menu tawaran kami, prata original," kata Pemilik Kedai Pak Itam, Istanty, saat berbincang di Dialog Ruang Kita Pos Belitung, Rabu (20/3/2024).

Berbekal pengalamannya yang pernah tinggal di Batam, Kepulauan Riau, Istanty mengolah prata buat masyarakat Belitung yang penasaran ingin mencoba kuliner ini.

Selain juga buat yang pengin nostalgia menikmati kembali menu khas itu.

Menikmati menu ini bisa dengan memesan langsung lewat pesan di akun Facebook Kedai Pak Itam.

Seporsi prata lengkap dengan kuah kari hanya Rp15.000. Tapi lebih komplet dengan minuman teh tarik, paket menunya dibanderol Rp25.000 saja.

Menu prata dan teh tarik ala Kedai Pak Itam
Menu prata dan teh tarik ala Kedai Pak Itam (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Kedai Pak Itam memang berfokus menyajikan kuliner-kuliner Melayu, terutama yang berasal dari Batam namun tanpa melupakan kekhasan Belitung.

Belum aktif dibuka saat Ramadan, kedai ini akan kembali aktif pascalebaran nanti, dengan kuliner khasnya, juga tempatnya yang nyaman jadi tempat nongkrong, bahkan arisan.

"Setelah Lebaran betul-betul sudah ready dan bisa jadi pilihan tempat nongki. Selain makanannya berbeda, di sana kami siapkan tempat nongki kekinian, ada live music dan bisa karaoke," sambung Istanty.

Istanty sendiri sebenarnya bukan sosok yang baru dalam dunia UMKM di Belitung.

Sebelum menggeluti usaha Kedai Pak Itam, wanita berjilbab ini telah aktif dikenal sebagai pendamping UMKM dan auditor halal LPPOM MUI.

Memang langkah terjun langsung dalam dunia wirausaha bukan kali perdana bagi wanita lulusan teknologi pangan itu.

Selama di Batam, ia pernah menjual kain, baju, hingga membuka franchise (waralaba) mie ayam.

Namun terinspirasi dari semangat pelaku UMKM di sekitarnya, Istanty akhirnya kini ikut terjun dalam dunia UMKM di kampung halamannya.

(Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari)

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved