Berita Pangkalpinang

Operasi Pasar di Depan Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Warga Rela Berdesakan demi Beras Murah

Hanya dalam waktu sekitar dua jam, beras sebanyak 8 ton yang disediakan Bulog pun habis terjual, dengan pembelian dibatasi 10 kilogram per orang.

Penulis: Suhendri CC | Editor: Novita
Bangka Pos/Andini Dwi Hasanah
ANTRE BERAS MURAH - Sejumlah warga berdesak-desakan mengantre untuk mendapatkan beras dengan harga murah dalam operasi pasar di depan kantor Wali Kota Pangkalpinang, Senin (25/3). Dalam operasi pasar tersebut, beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dijual dengan harga Rp53 ribu per 5 kg. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Tingginya harga beras di Kota Pangkalpinang membuat sebagian warga rela antre di bawah terik matahari demi mendapatkan harga terendah.

Dalam operasi pasar di depan kantor Wali Kota Pangkalpinang, Senin (25/3/2024), sejumlah warga berdesak-desakan untuk memperoleh beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang dijual dengan harga Rp53 ribu per 5 kg.

Hanya dalam waktu sekitar dua jam, beras sebanyak 8 ton yang disediakan Bulog pun habis terjual, dengan pembelian dibatasi 2 karung atau 10 kilogram per orang.

Warga bernama Apin (48) mengaku rela berdesak-desakan mengantre karena beras SPHP yang dijual dalam operasi pasar tersebut lebih murah dibandingkan dengan di pasaran.

"Karena murah, jadi tadi relalah antre,” katanya kepada Bangka Pos Group usai mendapatkan beras SPHP.

“Selain itu, beras SPHP ini susah dicari, di pasar atau ritel sudah jarang kelihatannya. Cuma di operasi pasar ini ada, makanya relalah antre," lanjut Apin.

Asisten Manajer Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Bangka, Muklis, mengatakan, pihaknya menyediakan 8 ton beras SPHP dalam operasi pasar di depan kantor Wali Kota Pangkalpinang tersebut.

"Sebetulnya stoknya banyak ya. Mungkin masyarakat rela berburu beras seperti ini karena saat ini sedang Ramadan dan akan menghadapi Lebaran, jadi kebutuhan lebih banyak," kata Muklis kepada Bangka Pos Group.

Selain itu, lanjut dia, selisih harga beras yang diberikan Bulog dalam operasi pasar tersebut memang cukup banyak, yakni Rp4.000.

"Sebetulnya kalau stok aman-aman saja. Stok beras Bulog cukup, tetapi karena harganya selisih bisa sampai Rp4.000, jadi masyarakat rela antre," tuturnya.

(t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved