Berita Bangka Selatan

Pemkab Bangka Selatan Salurkan 171,81 Ton Beras kepada 5.727 KPM Selama Tiga Bulan Terakhir

Selama tiga bulan terakhir, Pemkab Bangka Selatan  telah mengalokasikan cadangan pangan pemerintah (CPP) kepada masyarakat.

Penulis: Ajie Gusti Prabowo | Editor: Novita
TribunGorontalo.com/Prailla Libriana
Ilustrasi beras Bulog 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Selama tiga bulan terakhir, Pemkab Bangka Selatan  telah mengalokasikan cadangan pangan pemerintah (CPP) kepada masyarakat.

Total sebanyak 171,81 ton beras dibagikan kepada 5.727 keluarga penerima manfaat (KPM) di delapan kecamatan. Kebijakan itu diambil untuk memperkuat ketahanan pangan warga dan mengendalikan inflasi.

"Kita sudah menyalurkan beras ini kepada masyarakat, dan ini sudah berjalan dalam tiga bulan terakhir," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Haris Setiawan di Toboali, Senin (25/3/2024).

Haris memaparkan, pemerintah telah memutuskan untuk menyalurkan kembali bantuan pangan beras pada tahun ini untuk membantu masyarakat berpendapatan rendah.

Tujuan utama dari bantuan pangan ini untuk mengendalikan harga beras agar tidak terus melonjak, seraya menjaga inflasi tetap terkendali, khususnya pada komoditas pangan.

"Jadi, bantuan pangan beras ini salah satu intervensi dalam meredam inflasi," jelas Haris.

Program tersebut ditargetkan masih akan berjalan selama enam bulan ke depan. Pemerintah telah menyediakan sebanyak 343,62 ton beras untuk kembali didistribusikan.

Bahkan, pihaknya telah beberapa kali menggelar operasi pasar, dengan total volume berkisar kurang lebih delapan ton.

Secara berkala operasi pasar pangan murah juga sudah menjadi agenda rutin digelar bersamaan dengan kegiatan Aik Bakung atau Ajak Bupati Kite Sambang Kampung.

Operasi pangan itu dinilai berjalan efektif selama lebih dari satu tahun lebih. Khususnya di desa dan wilayah yang menjadi lokus program Aik Bakung yang dijadwalkan setiap bulannya.

"Kita juga meyakini dampak kegiatan pasar murah bersamaan kegiatan Aik Bakung ini sangat efektif. Sangat berkontribusi menjaga kestabilan harga di desa lokasi kegiatan tersebut dan sekitarnya," ucapnya.

Kendati demikian kata Haris, dengan berhasilnya menjaga inflasi beberapa waktu lalu pemerintah berhasil mendapatkan alokasi dana sebesar Rp2,4 miliar.

Dana itu dipergunakan untuk program pembudidayaan tanaman cabai di Bangka Selatan sepanjang tahun 2024. Anggaran ini diperuntukan supaya daerah bisa menekan inflasi dengan meningkatkan produksi komoditas cabai.

Cabai menjadi komoditas penyumbang inflasi di Bangka Selatan. Sehingga dengan pemerintah provinsi memberikan bantuan dana insentif, pemerintah kabupaten dapat melakukan gerakan penanaman cabai di delapan kecamatan yang ada.

Nantinya setiap desa dan kelurahan yang ada di setiap kecamatan diprogramkan untuk bisa melakukan penanaman cabai secara mandiri.

"Total luas sekitar 20 hektare tersebar di beberapa wilayah. Berbagai upaya serta terobosan untuk menggeliatkan perekonomian masyarakat tetap terjaga stabil dan pertumbuhan ekonomi terus terpantau," pungkas Haris.

(u1)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved