Konflik Iran dan Israel

Iran Balas Dendam, Perang Iran-Israel Akan Terjadi Buntut Pemimpin Garda Revolusi Dibunuh Zionis

Jika perang Iran-Israel terjadi, maka kawasan Timur Tengah semakin mencekam dan tidak aman untuk penerbangan.

|
Editor: Alza
Istimewa
Gambar dari cuplikan video yang menunjukkan rudal balistik yang diluncurkan Iran dengan sasaran wilayah Kurdistan di Irak dengan target spesifik, Markas Interlijen Israel, Mossad, di area tersebut, Senin (15/1/2024). Rudal balistik yang diluncurkan Iran ini disebut pakar keamanan Israel mampu menjelajah hingga 1200 Km. 

POSBELITUNG.CO - Iran dikabarkan akan menyerang Israel dalam waktu dekat ini.

Jika perang Iran-Israel terjadi, maka kawasan Timur Tengah semakin mencekam dan tidak aman untuk penerbangan.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengimbau rakyatnya tidak berpergian ke Timur Tengah.

Juru bicara Kemlu Rusia Maria Zakharova menjelaskan situasi di zona konflik Palestina-Israel, serta di kawasan Garis Biru antara Lebanon dan Israel masih belum stabil.

Kondisi kian diperparah dengan pecahnya perang Israel-Iran, pasca jet tempur F-35 milik militer Israel melancarkan serangan udara ke Konsulat Iran di Damaskus hingga menewaskan pemimpin Garda Revolusi, Mohammad Reza Zahedi, serta 7 anggota IRGC.

Serangan mematikan ini lantas membuat Iran murka. 

Hingga berjanji akan melakukan serangan balas dendam kepada Israel yang berani menargetkan pemimpin Garda Revolusi Iran dalam serangan udaranya.

Khawatir konflik ini dapat membahayakan nyawa warga Rusia, Putin meminta masyarakat agar menahan diri untuk tidak bepergian ke wilayah tersebut kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak.

“Situasi tegang di kawasan Timur Tengah masih terus berlanjut.

Situasi di zona konflik Palestina-Israel, serta di kawasan Garis Biru antara Lebanon dan Israel masih belum stabil.

Kami sangat menyarankan agar warga Rusia menahan diri untuk tidak bepergian,” ujar Putin dikutip dari Reuters.

Tidak terbang

Situasi Timur Tengah yang mencekam juga membuat maskapai penerbangan Jerman Lufthansa memperpanjang penangguhan penerbangannya ke Teheran Ibu kota Iran.

Setelah sebelumnya Seorang juru bicara mengatakan Lufthansa telah memutuskan untuk tidak mengoperasikan penerbangan dari Frankfurt ke Teheran akhir pekan lalu.

Namun setelah kondisi Timur Tengah kembali memanas, Lufthansa kembali penangguhan penerbangannya ke Teheran.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved