Berita Belitung Timur

Cegah dan Tanggulangi DBD, Dinkes Belitung Timur Distribusikan Abate ke Puskesmas

Dinkes Beltim juga sudah melakukan sosialisasi di tingkat kecamatan berkenaan dengan pencegahan dan penanganan DBD.

|
Penulis: Rusaidah | Editor: Novita
rsud.tulungagung.go.id
Ilustrasi gigitan nyamuk penyebab DBD 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Dinas Kesehatan Belitung Timur terus melakukan berbagai upaya dalam menghadapai kasus Demam Berdarah (DBD). Mengingat sejak Januari 2024 terdapat sebanyak 34 kasus DBD di Kabupaten Beltim.

"Di awal tahun kita sudah membuat surat edaran ke Bupati tentang bagaimana upaya pencegahan dan penanggulangan DBD ini," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Beltim, Supardi seperti dalam rilis Diskominfo SP Beltim, beberapa waktu lalu.

Selain itu,  Dinkes Beltim juga sudah melakukan sosialisasi di tingkat kecamatan berkenaan dengan pencegahan dan penanganan DBD.

"Tindak lanjut dari kegiatan itu (sosialisasi-red) kemarin Alhamdulillah sudah ada beberapa desa yang menindaklanjuti apa yang kami sosialisasikan kemarin," tambahnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Beltim Supardi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Beltim Supardi. (Istimewa/Dok. Diskominfo SP Beltim)

Dalam langkah pencegahan DBD, Dinkes Beltim juga telah mendistribusikan Abate (obat pembunuh jentik nyamuk) ke puskesmas-puskesmas di tiap kecamatan, yang selanjutnya Abate ini akan didistribusikan ke tiap-tiap desa.

Dinkes Beltim juga senantiasa menghimbau masyarakat untuk melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), yang dinilai sebagai salah satu langkah efektif dalam melakukan pencegahan kasus DBD. 

PSN sangat penting dilakukan, tidak hanya di lingkungan luar rumah saja, tetapi juga di dalam rumah.

"Karena banyak kasus yang ditemui di lapangan, banyak masyarakat yang sudah melaksanakan PSN, gotong royong di sekitar lingkungan rumah, tapi lupa yang di dalam rumah, seperti genangan air pada tatakan air dispenser, bak penampungan air di belakang kulkas ditemukan jentik nyamuk," jelasnya.

"Bersihkan bak mandi juga jangan hanya dikuras airnya, tapi dinding bak mandi juga harus dikuras, disikat. Karena nyamuk aedes aegypti ini bisa meletakkan telurnya di dinding di permukaan air dan pada posisi kering, telur ini bisa bertahan selama 6 bulan," imbuhnya.

Supardi juga memastikan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) seperti Puskesmas dan RSUD di Kabupaten Beltim, sudah memadai dan terstandar operasional prosedur untuk penanganan kasus DBD.

"Fasilitas-fasilitas pemeriksaan seperti Rapid Diagnostic Test (RDT) sudah di-upgrade menggunakan RDT NS1 yang kualitasnya lebih sensitive, lebih bagus," jelas Supardi.

"Jadi kalau ada anak, saudara ataupun keluarga yang terindikasi DBD bisa langsung dirujuk ke faskes-faskes terdekat untuk segera ditangani," paparnya. 

(Posbelitung.co/*/may)

Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved