Berita Pangkalpinang

Hipertensi Penyakit Terbanyak di Pangkalpinang, 3.947 Kasus Tercatat dalam 3 Bulan

Hipertensi menempati posisi pertama sebagai penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Pangkalpinang pada tiga bulan pertama tahun 2024 ini

Penulis: Suhendri CC | Editor: Novita
Steve Buissinne dari Pixabay
Ilustrasi pemeriksaan hipertensi. Hipertensi tercatat sebagai penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Kota Pangkalpinang pada tiga bulan pertama tahun 2024. 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Hipertensi tercatat sebagai penyakit yang paling banyak diderita masyarakat Kota Pangkalpinang pada tiga bulan pertama tahun  2024 ini.

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, jumlah kasusnya mencapai 3.947 kasus selama periode Januari-Maret 2024.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang Masagus M Hakim mengatakan, hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi ketika tekanan darah di atas batas normal (130/80 mmHg atau lebih).

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa.

Komplikasi yang dimaksud Hakim, antara lain, penyakit jantung koroner dan stroke, gagal jantung, gagal ginjal, penyakit vaskular perifer, dan kerusakan pembuluh darah retina yang mengakibatkan gangguan penglihatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus M Hakim
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus M Hakim (Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

"Hipertensi merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan. Jadi kalau seseorang tekanan darahnya sudah mencapai target bukan berarti dia sembuh, tetapi terkontrol. Kalau sudah terkontrol maka diharapkan penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal, risikonya akan menurun," kata Hakim, Senin (29/4/2024).

Secara umum, lanjut dia, penyebab hipertensi adalah karena faktor genetik atau keturunan, perubahan fisik yang makin menua, pola hidup tidak sehat, dan adanya kondisi medis tertentu.

"Penyebab hipertensi yang pasti sebenarnya belum diketahui. Yang pasti hipertensi terjadi karena gaya hidup dan ada penyakit yang menyertainya,” ujar Hakim.

“Kondisi atau gaya hidup yang kurang sehat menjadi faktor risiko terjadinya peningkatan tekanan darah, seperti kelebihan berat badan atau obesitas, kurangnya aktivitas fisik, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam," tuturnya. 

(t2)

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved