Sosok Wanita Open BO Tewas di Jambi, Tolak Hasrat Pelaku Minta Tambah Jatah Kedua

Sosok wanita open BO tewas di Jambi terjadi akibat dianiaya teman kencan setelah menolak pelaku yang meminta layanan kedua dari korban.

Editor: Kamri
Kolase Tribun Jabar
Ilustrasi garis polisi. Sosok wanita open BO tewas di Jambi terjadi akibat dianiaya teman kencan setelah menolak pelaku yang meminta layanan kedua dari korban usai memesan korban melalui aplikasi MiChat. 

POSBELITUNG.CO – Sosok wanita open BO tewas di Jambi terjadi akibat dianiaya teman kencan setelah menolak pelaku yang meminta layanan kedua dari korban.

Pelaku melakukan penganiayaan terhadap wanita open BO tersebut lantaran korban tak memenuhi hasratnya.

Kesal dengan sikap korban itu,  pelaku pun gelap mata dan pada akhirnya terjadilah keributan hingga membuat wanita open BO di Jambi itu tewas akibat penganiayaan pelaku.

Korban penganiayaan itu diketahui adalah Ina (20).

Ia ditemukan dalam kondisi kritis di dalam kamar kos dalam kondisi luka di bagian kepalanya.

Wanita tersebut sempat dievakuasi ke rumah sakit, tapi kemudian dinyatakan meninggal pada Sabtu (8/6/2024).

Polisi pun kemudian turun tangan setelah menerima laporan dan melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

Tak berlangsung lama, Doni (20) pelaku pembunuhan yang merupakan teman kencan korban berhasil diringkus di Kabupaten Batanghari, Jambi pada Sabtu (15/6/2024).

Saat ditangkap polisi, Doni sedang sembunyi di rumah ibu tirinya usai menganiaya korban.

Dalam pemeriksaan, pelaku dan wanita open BO tersebut ternyata saling kenal melalui aplikasi MiChat.

Pelaku dan korban kemudian sepakat melakukan hubungan badan setelah pelaku memesannya melalui alikasi MiChat.

Pelaku dan korban kemudian sepakat bertemu di sebuah kamar kos.

Namun Kapolsek Kota Baru, AKP Hanafi Dita Utama, mengemukakan korban bukan merupakan penghuni kos.

Korban adalah warga Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.

Kamar kos merupakan milik teman korban yang dipinjam oleh korban untuk berhubungan badan dengan pelaku.

Peristiwa penganiayaan terhadap korban ini berdasarkan pengakuan pelaku, lantaran korban sempat teriak saat dipaksa berhubungan badan untuk jatah kedua kalinya.

"Korban berteriak dan itu membuat pelaku panik. Kemudian terjadilah tindakan pembunuhan itu," jelas Hanafi, Minggu (16/6/2024), dikutip dari TribunJambi.com.

Baca juga: PSK Kaget Belum Sempat Open BO Kakek yang Akan Dilayaninya Tewas Duluan Usai Tenggak Obat Kuat

Saat mendatangi kamar kos yang disepakati dengan korban, pelaku mengaku tidak membawa senjata tajam.

Dalam melakukan penganiayaan terhadap korban, pelaku menggunakan pecahan keramik .

Keramik itulah yang digunakan untuk melukai kepala hingga tangan korban.

Kasat Reskrim Polresta Jambi, Kompol Indar Wahyudi, membeberkan proses penangkapan terhadap pelaku dilakukan seminggu setelah korban tewas.

Proses penangkapan oleh unit Reskrim Polsek Kotabaru dan Unit Jatanras Polresta Jambi juga melibatkan Unit Resmob Polda Jambi.

Polisi yang mendapat informasi keberadaan pelaku langsung mengejar ke tempat persembunyiannya.

"Mendapatkan info tersebut (keberadaan pelaku) kemudian tim gabungan langsung mengejar pelaku ke Kotoboyo dan di sana pelaku berhasil diamankan tanpa adanya perlawanan," kata Indar Wahyudi.

Saat ini pelaku telah diamankan di Polsek Kota Baru Jambi untuk proses penyelidikan.

Kronologi Pembunuhan

Kasus penganiayaan yang menyebabkan wanita open BO tewas di Jambi ini berawal saat korban butuh uang untuk pulang kampung.

Ia kemudian meminta bantuan temannya mencari pesanan di aplikasi MiChat.

Dari aplikasi ini, korban menerima layanan pesanan dari pelaku.

"Permintaan korban dipenuhi oleh temannya, melalui akun Michat yang dibuatnya sesaat itu," tuturnya.

Korban dan pelaku kemudian sepakan Dimana pelaku memesan jasa layanan korban untuk berhubungan badan dengan tarif Rp400 ribu per jam.

Layanan hubungan badan antara pelaku dan korban juga disepakati di kamar kos milik teman korban.

Namun, pelaku ternyata tak puas dengan layanan pertama dan meminta agar korban kembali melayaninya.

"Usai berhubungan intim, pelaku minta tambah main 1 kali lagi karena perjanjian selama 1 jam.

Namun saat itu ditolak oleh korban.

Korban mau main 1 kali lagi dengan syarat pelaku menambah uang Rp 100 ribu," jelas Indar.

Hanya saja permintan korban agar pelaku menambah uang, ternyata ditolak oleh pelaku.

Pelaku yang enggan memberi uang tambahan akhirnya terlibat cekcok dengan korban.

Kemudian timbul niat pelaku untuk merudapaksa korban, tapi korban ternyata melawan.

Hingga akhirnya pelaku melakukan penganiayaan dan menyebabkan korban tergeletak di lantai.

Pelaku memukul korban menggunakan pecahan keramik hingga membuat korban tidak sadarkan diri.

Sebelum kabur, pelaku lebih dulu mengambil handphone korban.

Salah seorang penghuni kos, Dinda mengaku tidak mengenal korban.

"Tidak tau juga kami, tapi dia bukan penghuni kos sini.

Kata orang dia hanya main ke sini, dia warga Kuala Tungkal," jelas Dinda.

Hanya saja jelasnya, sebelum kasus penganiayaan itu terjadi, dirinya sempat mendengar suara keributan antara pelaku dan korban.

"Saat keributan tersebut tak lama kemudian keadaan sunyi, korban kabarnya dibawa ke rumah sakit Mitra dan meninggal dalam perjalanan," ujarnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJambi.com/Rohmayana)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved