Berita Pangkalpinang

Reza Penyandang Disabilitas Tuna Netra Berhasil Lulus dari UT Pangkalpinang, Raih Predikat Memuaskan

Reza yang merupakan penyandang disabilitas tuna netra, berhasil menyelesaikan pendidikannya di UT Pangkalpinang dengan predikat memuaskan.

Penulis: Sela Agustika | Editor: Novita
Bangkapos.com/Sela Agustika
Reza Agustian (27) mahasiswa penyandang disabilitas tuna netra di Universitas Terbuka (UT) Pangkalpinang yang diwisuda di Novotel Bangka pada Minggu (30/6/2024). 

POSBELITUNG.CO, BANGKA - Keterbatasan fisik tak menghalangi Reza Agustian (27) untuk terus belajar.

Reza yang merupakan penyandang disabilitas tuna netra, berhasil menyelesaikan pendidikannya di Universitas Terbuka (UT) Pangkalpinang dengan predikat memuaskan.

Setelah menyelsaikan kuliah program studi ilmu komunikasi selamata 4 tahun 5 bulan, ia pun diwisuda pada Minggu (30/6/2024) di Novotel Bangka.

Raut bahagia terpancar dari wajahnya.

“Tau info kuliah ini awalnya dari radio, saya ambil ilmu komunikasi ini karena saya juga tergabung di organisasi tuna netra. Di sini saya ingin teman-teman disabilitas dan tuna netra bisa berjuang bersama,” tutur Reza, Minggu (30/6/2024).

Semangatnya untuk meraih pendidikan tinggi tidak mengenal kata menyerah.

Kecanggihan teknologi dan dukungan motivasi dari orangtua, selalu menguatkannya untuk bisa terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan meraih pendidikan saat ini.

Tak dipungkiri Reza, dirinya menghadapi kendala selama proses mengenyam pendidikan tinggi.

Namun hal tersebut tidak membuatnya mengeluh untuk bisa mengapai apa yang telah dicita-citakan.

“Cita-cita saya sebenarnya ingin menjadi guru atau penulis karena memang saya hobi di bidang ini. Kalau sekarang, saya juga aktif di organisasi Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Bangka Belitung dan Indonesia,” kata Reza.

“Untuk kendala selama pembelajaran pastinya ada, terutama ketika ada tugas yang sifatnya gambar. Namun di UT ini saya rasa cukup memudahkan dengan inovasi yang diberikan. Terutama saya untuk tugas dan lainnya, saya mengunakan komputer bicara yang mana ini sangat membantu,” tuturnya.

Reza mengatakan, keterbatasan fisik bukanlah sesuatu yang bisa menghentikan mimpinya untuk berkarya.

Oleh sebab itu, ia mengajak agar teman-teman penyandang disabilitas selalu semangat.

“Untuk teman-teman disabilitas yang di Sekolah Luar Biasa (SLB), jangan takut melanjutkan pendidikan, semua punya kesempatan sama untuk kita meraih cita-cita,” tuturnya.

Kegigihan dan semangat Reza untuk meraih pendidikan tinggi, diacungi jempol oleh ibunya, Ahua.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved