Berita Belitung

Daya Beli Masyarakat Belitung Turun Imbas Sumber Pendapatan dari Sektor Tambang dan Pariwisata Lesu

BPS Belitung mencatat terjadinya deflasi di Kota Tanjungpandan dua bulan berturut-turut pada Mei dan Juni 2024 yakni -0,38 persen dan -1,26 persen.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: Novita
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Anggota DPRD Belitung Mirza Dallyodi 

POSBELITUNG.CO, BELITUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Belitung mencatat terjadinya deflasi di Kota Tanjungpandan dua bulan berturut-turut pada Mei dan Juni 2024 yakni -0,38 persen dan -1,26 persen.

Dari target tahunan inflasi yang ditetapkan pemerintah yakni berkisar 1,5-3,5 persen, sementara Kota Tanjungpandan inflasinya sebesar 0,06 persen pada semester pertama 2024.

Menanggapi fenomena ini, Anggota DPRD Belitung Mirza Dallyodi mengatakan, kondisi tersebut berkaitan dengan power buying atau daya beli masyarakat dan ketersediaan suplai barang di lapangan.

Terjadinya deflasi tersebut juga merupakan imbas dari sumber-sumber pendapatan masyarakat yang menurun.

"Kalau isu terjadi deflasi, penurunan jumlah uang beredar di masyarakat, karena transaksinya rendah. PR utama saat ini mencari sektor-sektor untuk meningkatkan daya beli agar meningkatkan pendapatan masyarakat atau diberikan stimulus," kata Mirza, Selasa (2/7/2024).

Menurunnya pendapatan masyarakat, lanjutnya, juga dipicu melemahnya dua sektor sumber pendapatan, yakni alam berupa sektor tambang dan jasa dari sektor pariwisata.

Dari tambang, belum jelasnya kebijakan soal kedudukan dan legalisasi tambang masyarakat menjadi pengaruh.

Lalu dari sisi pariwisata, walaupun Belitung ditetapkan sebagai destinasi wisata prioritas tapi belum menjadi destinasi.

"Sehingga hanya mengharapkan EO (event organizer) yang bergerak dan EO pun hanya mengharapkan dari kegiatan instansi pemerintah dan swasta yang melakukan rapat, family gathering, dan sebagainya," imbuh dia.

Makanya, sebagai stimulus yang diharapkan dari sektor tambang, yakni segera memperbaiki regulasi soal tambang dan kebijakan pemerintah harus jelas kebijakan pemerintah.

Hal tersebut berlaku pula pada pariwisata dengan mengupayakan misalnya soal penerbangan.

Mirza mengatakan, Belitung ke depan harus punya kegiatan ekonomi yang bisa meningkatkan harapan hidup masyarakat.

Jika dari tambang hanya menjual raw material atau bahan baku, maka seperti inilah kondisi yang akan terjadi.

Kecuali bisa dilakukan hilirisasi untuk pembuatan produk setengah jadi maupun finished goods (barang jadi), untuk meningkatkan peluang penghasilan masyarakat, sehingga daya beli masyarakat bisa meninggi dan peredaran uang di dalam bisa baik.

"Baru sektor jasa berkembang, ini pun harus diikuti oleh pemicunya," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved