Pos Belitung Hari Ini
Ombudsman Temukan Modus Baru Kecurangan PPDB, Peserta Pakai Dokumen ‘Aspal’
Ombudsman RI menemukan berbagai bentuk kecurangan baru terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2024/2025 di 10 provinsi.
Temuan itu didapati Ombudsman di wilayah Yogyakarta, di mana terdapat beberapa peserta didik menggunakan kartu keluarga (KK) palsu demi bisa masuk ke sekolah pilihan.
“Ini masih sama seperti tahun lalu ternyata masih banyak yang menitipkan KK dengan status family
lain lalu juga adalah pemalsuan dugaannya adalah pemalsuan KK,” ujarnya.
SMA Fiktif Masalah PPDB juga ditemukan di Bali.
Ombudsman menemukan adanya penyalahgunaan jalur afirmasi di provinsi tersebut, yakni dengan menambah jumlah SMA ‘fiktif’.
Dia mengatakan Dinas Pendidikan Bali sebenarnya punya tujuan bagus, yakni menambah daya tampung SMA.
Namun, bangunan SMAnya belum ada sehingga memicu permasalahan.
“Jadi, mereka menumpangkan dengan SMASMA lain. Itu menjadi protes bagi asosiasi SMA swasta. ‘Kenapa nggak kami yang dirangkul? Kenapa harus buat sekolah tambahan seperti itu?’ Yang akhirnya diselesaikan oleh dinas, antara dinas dan asosiasi sekolah swasta,” ujarnya.
Di Maluku Utara, Ombudsman menemukan penambahan rombongan belajar dengan mengalihfungsikan ruang laboratorium.
Dia menyebut hal itu mengakibatkan sekolah memakai laboratorium sebagai ruang kelas.
“Padahal, sebenarnya sudah dijelaskan dalam Keputusan Sekjen Kemendikbud Ristek bahwa penambahan rombel (rombongan belajar) itu hanya boleh dalam kondisi khusus. Misalnya, sudah tidak ada lagi sekolah di daerah tersebut, tetapi banyak beberapa daerah melakukan penambahan
rombel di luar aturan yang sudah ditetapkan,” ucap Indraza.
Koordinasi dengan KPK Atas berbagai temuan itu, Ombudsman RI akan berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), terutama terkait adanya dugaan gratifikasi dalam pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2024-2025.
Indriza mengatakan temuan itu juga tak terlepas dari hasil survey yang sebelumnya pernah dilakukan KPK perihal adanya kecurangan dalam pelaksanaan PPDB tersebut.
“Mungkin nanti saya akan berkoordinasi dengan rekan-rekan di KPK yang mengatakan bahwa PPDB ada gratifikasi,” kata Indriza.
Santri Asal Belitung Korban Runtuhnya Gedung Ponpes Al-Khoziny Dimakamkan |
![]() |
---|
15 Ton Pasir Timah Gagal Diselundupkan dari Belitung, Polisi Kejar hingga ke Tengah Laut |
![]() |
---|
Cuaca Buruk Hambat Pencarian Zira yang Terseret Arus Pantai Menara Belitung Timur |
![]() |
---|
Presiden Tutup 1.000 Tambang Timah Ilegal di Bangka Belitung, Selamatkan Rp45 Triliun Uang Negara |
![]() |
---|
Marak Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis, Prabowo Perintahkan Investigasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.