Kisah 2 Gadis Remaja di Bali Open BO dengan Tarif Rp200 Ribu, Padahal Orang Tua Berkecukupan

Kisah DNA (16) dan NII (17), dua pelajar di Kota Denpasar, Bali terjerumus praktik prostitusi online.

Editor: Alza
Sripuko.com/Welly Hadinata
Ilustrasi open BO. 

POSBELITUNG.CO - Kisah DNA (16) dan NII (17), dua pelajar di Kota Denpasar, Bali terjerumus praktik prostitusi online.

Penyebab dua gadis remaja terjerat open BO karena pergaulan bebas.

Mereka menganggap seks bebas pada usia remaja adalah hal yang biasa.

Dikutip dari TribunJateng.com, Kanitreskrim Polsek Denpasar Barat Iptu Dian Eka Ananta menjelaskan kronologinya.

Menurutnya, DNA dan NII mengenal dua pelaku KAW (23) dan RMF (17), yang berperan sebagai muncikari.

Dua muncikari itu dalam satu kelompok pergaulan di Denpasar.

"Mereka ini lebih tertata tapi yah cuma itu di satu tempat, banyak cewek banyak cowok.

Mereka lebih memaklumkan berhubungan badan gitu," kata dia saat dihubungi wartawan, Jumat (2/8/2024).

Keduanya bukan berawal dari keluarga yang bermasalah dan masih dalam kategori mampu secara ekonomi.

Mereka terjerumus dalam praktik hanya demi menambah uang saku untuk belanja pakaian dan tas.

"Jadi kita melihatnya dari pergaulan ini. Ingin mencari uang jajan lebih, beli baju dan beli tas," kata dia.

Dian mengungkapkan keduanya sudah melakoni pekerjaan tersebut sejak Februari 2024.

Dalam sehari melayani enam sampai tujuh orang laki-laki hidung belang.

"Iya (pergaulan bebas). Kita timbul ide kalau menangkap saja tidak akan ada signifikan perubahan.

Makanya kita rilis supaya masyarakat tahu bahwa kasus ini, jadi orangtua lebih peduli terhadap anak."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved