Cara

Cara Istri Menghadapi Suami Berselingkuh dan Usia 40 Tahun Masa Rawan Pria Puber Kedua

Perselingkuhan biasanya terjadi lantaran salah satu pasangan mendapatkan kenyaman lain.

Editor: Alza
Gridpop
Ilustrasi perselingkuhan 

POSBELITUNG.CO - Lamanya usia pernikahan tak berarti lepas dari jerat perselingkuhan.

Baik suami maupun istri dapat mengkhianati pasangan masing-masing.

Perselingkuhan biasanya terjadi lantaran salah satu pasangan mendapatkan kenyaman lain.

Padahal, tidak ada alasan jelas kenapa seseorang bisa berselingkuh.

Pelaku selingkuh dapat dilakukan perempuan dan wanita.

Termasuk untuk pasangan yang sudah menikah, dapat terjebak dalam perselingkuhan.

Ada istilah pelakor alias perebut laki orang, ada juga pebinor atau perebut bini orang.

Tidak jarang, rumah tangga berakhir dan menyisakan sakit serta trauma bagi korban yang diselingkuhi.

Belum lagi bila ada anak yang harus menjadi korban pisahnya rumah tangga kedua orangtua mereka.

Motivator Rumah Tangga dr Aisah Dahlan mengungkap alasan mengapa pasangan bisa selingkuh.

Menurut alumni Universitas Hasanudin ini, salah satunya adalah saat pasangan tersinggung ucapan istri atau suami

Seorang istri jika menemukan suami selingkuh, amarah yang dikeluarkan kepada suami harus tetap santun.

"Keliru ibu, kalau ibu sudah terluka, ibu sedih berkepanjangan.

Boleh sedih, boleh marah, boleh mengamuk, satu kali saja.

Keluarkan semua abrasion itu tapi tetep jaga kesantunan," ujarnya dalam video YouTube Muslim Harus Tahu.

Wanita yang lahir 17 Desember 1968 itu juga turut mencontohkan bagaimana cara berbicara yang santun.

Meski dalam keadaan marah, namun tidak menyinggung perasaan suami.

"Dan selalu bilang, 'aku marah sama kamu, aku gak suka sama kamu, aku sedih sama kamu, aku kecewa, jadi aku'.

Bukan kebalik, 'kamu bikin kecewa aku, kamu bikin marah aku', bukan gitu. Itu laki-laki tersinggung kalau digitukan.

Tapi, 'aku kesel sama kamu, aku kecewa sama kamu, aku marah sama kamu'.

Itu dia enggak tersinggung tapi tersentuh," jelasnya.

Dokter Aisah Dahlan menjelaskan, tersinggung dan tersentuh memiliki kesamaan.

Yaitu sama-sama mengena saat dikatakan.

Tapi, terdapat perbedaan di antara keduanya.

"Bedanya kalo tersinggung tergoncang, kalo tersentuh lembut. Pilih mana? Tersentuh.

Maka, latihan kalau lagi marah, aku. Itu lebih santun, walaupun tangan begini-begini (menunjuk)," tuturnya. 

Menurutnya, suami bisa saja selingkuh karena ada kebutuhannya yang tidak terpenuhi oleh istrinya.

Karena itu laki-laki memiliki hipotalamus yang lebih besar.

Dalam rumah tangga umumnya suami lebih sering meminta untuk berhubungan badan.

Saat kebutuhan tersebut terpenuhi maka suami akan merasakan ketentraman pada jiwanya.

Dampak positifnya yaitu hubungan keluarga akan lebih harmonis.

Namun sebaliknya jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka suami merasa tidak nyaman.

Adapun faktor-faktor terjadinya perselingkuhan ada beberapa macam.

Mulai dari teman kerja, cinta lama belum kelar yang biasanya terjadi kepada mantan pasangan.

Atau bisa juga hubungan dari sahabat istri/suami.

Maka dari itu pentingnya batasan antara pertemanan istri dan suami.

Dokter Aisah Dahlan juga pernah menjelaskan suami akan mengalami masa puber kedua ketika usia 40 tahun. 

Oleh karena itu, dia menyarankan kepada para istri terus waspada ketika suami di usia tersebut.

dr Aisah Dahlan mengajak para istri untuk memahami dan mengerti perubahan pada suami dalam berpenampilan di usianya menginjak 40 tahun.

Namun dirinya juga berpesan baik kepada suami maupun istri yang sudah 40 tahun atau 50 tahun ke atas, untuk berusaha selalu bersama-sama dengan pasangan. (*)

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved