PT Timah Tbk

PT Timah Tbk Bantu Alat Tangkap Hingga Jaminan Sosial Dukung Ekonomi Nelayan Melalui Program CSR

Bantuan ini dalam upaya PT Timah Tbk berkomitmen mendukung perekonomian masyarakat nelayan

Editor: Kamri
Dok. PT Timah Tbk
PT Timah Tbk berkomitmen mendukung perekonomian masyarakat nelayan melalui program pemberdayaan maupun peningkatan sarana dan prasarana melaut bagi nelayan. Beberapa program yang dijalankan bersama kelompok nelayan diantaranya ialah fishing ground, coral garden, bantuan alat tangkap, jaminan sosial bagi masyarakat. 

Ketua Kelompok KUB Rezeki Nelayan Rangsang, Darmawan (56) mengemukakan bantuan PT Timah Tbk ini sangat berarti bagi mereka untuk mendukung nelayan mencari nafkah.

"Terima kasih atas bantuan PT Timah. Semoga dengan adanya bantuan dan perhatian dari perusahaan dapat membantu meningkatkan perekonomian nelayan yang ada di Kecamatan Rangsang ini," ujar Darmawan.

Menurutnya, bantuan PT Timah Tbk ini akan digunakan untuk membeli peralatan dalam mendukung kebutuhan anggota kelompok nelayan yang berjumlah 10 orang.

Bantuan ini kebetulan memang sangat dibutuhkan oleh anggotanya.

Seperti menunjang pekerjaan sehingga hasil tangkapan maksimal dan ekonomi keluarga juga terangkat.

Selain itu, PT Timah Tbk juga mendukung dan mempermudah akses nelayan di Desa Tanjung Kubu, Kabupaten Bangka Selatan.

PT Timah juga menyerahkan bantuan renovasi dermaga penghubung Desa Tanjung Kubu dan Desa Tanjung Timur.

Warga Desa Tanjung Kubu, Rosidi (64) mengatakan dermaga antar kedua desa ini kebetulan sudah tidak aman untuk dilalui lantaran tiang dermaga rusak dan rapuh akibat tergerus air laut.

"Tapi karena kebutuhan warga mereka terpaksa tetap menggunakannnya walaupun dapat membahayakan keselamatan," jelas Rosidi.

Keberadaan dermaga ini sangat penting bagi para nelayan dan petani.

Dermaga tersebut sebagai jalan menuju tempat tambat perahu nelayan dan aktivitas lainnya.

Sebelum ada dermaga, para nelayan dan petani menyeberang sungai dan menunggu waktu air laut surut.

"Dulu para nelayan menyeberang melalui sungai dengan memanggul sepeda di atas.

Jika air laut surut sore kami pulang sore, jika pagi ya kami menginap dulu sambil menunggu air laut surut untuk menyeberang pulang," jelas Rosidi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved